Cari

Suku Tuareg: Pria Memakai Cadar, Wanita Bercinta dengan Banyak Pria

Wanita Tuareg. Foto: Dailymail.com
Tradisi suku Tuareg sangat menarik. Mereka adalah suku nomaden Islam dengan beberapa kebiasaan yang cukup konvensional, termasuk hjiab yang menutup wajah laki-laki tetapi tidak bagi wanita. Kebebasan perempuan yang sudah menikah boleh memiliki banyak kekasih sesuai yang mereka inginkan. Demikian Daily Mail melaporkan.


Hal yang menarik, sebelum seorang wanita menikah, ia bebas untuk bercinta dengan pria mana saja sesuai yang dia inginkan. Gadis-gadis muda memiliki kebebasan yang besar sama seperti anak laki-laki. Sangat mengejutkan mereka beragama Islam. Tradisi yang mereka terapkan masih menganit budaya leluhur mereka.Laki-laki suku Tuareg bisa masuk ke tenda seorang wanita muda, dengan menyelinap, sementara untanya menunggu di luar tenda. Selain itu, lebih mengherankan lagi keluarga si wanita yang juga tinggal bersama satu tenda akan pura-pura tidak tahu dan tidak melihatnya.

W
anita boleh memilih untuk bercintas dengan pria lain ke dalam tendanya di hari berikutnya.

Laki-laki Tuareg. Foto: DailyMail.com
Sebaran Suku Tuareg. Foto: DailyMail.com
Namun demikian, ada juga kode etik yang tidak akan berani dilanggar oleh para lelaki. Privasi semua pihak penting dan dihormati pada budaya suku nomaden ini. Pelanggaran aturan berhubungan dengan wanita akan memalukan; sebagai hukuman, si pria itu akan diusir sebelum matahari terbit.Suku Tuareg yang benar-benar bijaksana. Semuanya dilakukan dengan sangat rapi dan penuh hormat. Kebiasaan bebasnya dalam memilik pasangan seksual telah mengakibatkan wanita menikah lebih lambat yang biasanya dilakukan pada usia 20 tahun.

Tidak seperti pada budaya lain, wanita akan kehilangan kekuasaan mereka setelah mereka menikah.Tidak demikian dengan wanita suku Tuareg. Setiap lelaki yang masuk ke tenda wanita, tidak meremehkan kekuasaan perempuan. Bahkan, wanita berkuasan untuk memiliki rumah dan hewan ternak para lelaki itu. Dalam budaya mereka hewan adalah sumber tak ternilai bagi suku Tuareg di tengah Sahara.

Pernikahan bisa berakhir dengan perceraian antara pasangan suku Tuareg. Dan ketika itu terjadi, istri yang menguasan hewan ternak dan tenda mereka. 

Tetapi budaya suku ini bukan sebuah masyarakat matriarkal, di mana para wanita yang bertanggung jawab.Laki-laki masih berperan dalam hal politik. Wanita- pun sering berkonsultasi tentang pandangan mereka dengan anak-anak atau suami mereka.

Inilah budaya dimana lelaki yang menutupi wajah mereka, sementara wanita senang memamerkan wajah mereka - meskipun wanita sering menutup rambut mereka. 

Kini keberadaan mereka terancam. Suku Tuareg yang tinggal di selatan-barat Libya menghadapi ancaman baru  dari ISIS - sementara mereka yang tinggal di Mali, Niger dan Nigeria utara sekarang terancam dengan Kelompok Boko Haram.

Kini sebagian wanita memilih menggunakan hijab. Mungkin untuk keselamatan mereka atau wanita memakainya untuk pernyataan fashion, bukan untuk alasan agama. Meskipun seperti itu, mereka tetap berusaha mempertahankan budayanya.  

Para Antropolog Barat menilai mereka sebagai budaya primitif dengan nilai-nilainya yang tidak sesuai dengan zaman modern. Tetapi sebaliknya, pandang Suku Tuareg terhadap budaya lain malah sebaliknya. Budaya lain dinilai oleh mereka sebagai budaya primitif.

Ada rasa bangga pada suku ini, yang telah bertahan selama lebih dari 1.000 tahun, dan mereka akan berpegang teguh pada tradisi yang membuat mereka sangat berbeda dari yang lain. Mereka percaya bahwa budaya mereka adalah lebih baik.
Baca Juga

Sponsor