Cari

Prabu Siliwangi Terakhir Melantik Raja Sumedang Larang, Setahun Kemudian Pajajaran Runtuh

Historiana - Oleh Alam Wangsa Ungkara. Kerajaan Sumedang Larang baru dipastikan menjadi kerajaan bercorak Islam pada masa pemerintahan Pangeran Kusumahdinata I atau Pangeran Santri (1530-1579 M). Pangeran Kusumahdinata I merupakan keturunan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.

 


Kisah duduknya Pangeran Kusumahdinata I di singgasana Kerajaan Sumedang Larang tidak terlepas dari istrinya yang bernama Ratu Pucuk Umun. Ratu Pucuk Umun adalah keturunan dari raja-raja Sumedang Larang sebelumnya. Ratu Pucuk Umun memberikan tampuk kepemimpinan Sumedang Larang kepada suaminya yakni Pangeran Kusumahdinata I atau dikenal pula sebagai Pangeran Santri. 

Kala itu, Kerajaan Sumedang Larang merupakan bagian dari Kerajaan Pajajaran. Kerajaan Sumedang Larang berhubungan baik dengan Kesultanan Cirebon. Pangeran Kusumahdinata I (Pangeran Santri) selain dianggap sebagai raja daerah atau mandala Kerajaan Sumedang Larang juga mendapat gelar jabatan Nalendra dari Kerajaan Pakuan Pajajaran.

Dia dijadikan titik tolak urutan para keturunan Sumedang serta diposisikan sebagai Bupati pertama walaupun istilah Bupati belum dikenal pada waktu itu. Mulailah urutan para penguasa atau Bupati yang memerintah Sumedang secara turun menurun, dimulai dari pewarisan kekuasaan/ kerajaan kepada salah satu putranya yang bernama Pangeran Angkawijaya atau disebut pula sebagai Prabu Geusan Ulun atau Pangeran Kusumadinata II dan bergelar Nalendra yang memerintah dari tahun 1578 sampai tahun 1610.


 

Pangeran Angkawijaya menempati tampuk kepemimpinan Sumedang Larang sejak 1578 dengan gelar Prabu Geusan Ulun. Ia dilantik oleh Prabu Siliwangi Terakhir, Raja Pajajaran kala itu yakni Prabu Suryakancana (1567-1579 M). Baru setahun Geusan Ulun menjadi raja di Sumedang, Kerajaan Pajajaran hancur akibat serangan Kesultanan Banten pada 1579. 

Di tengah kekacauan itu, seperti tertulis dalam Widyasancaya suntingan Agus Arismunandar (2006), Prabu Geusan Ulun mendeklarasikan Sumedang Larang sebagai penerus Kerajaan Pajajaran Pendeklarasian ini ternyata mendapat dukungan dari berbagai pihak mengingat Prabu Geusan Ulun adalah keturunan raja-raja di tanah Sunda.

 

Referensi

  1. Apipudin S.M. 2010. "Penyebaran Islam di Daerah Galuh Sampai dengan Abad 17". Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI.
  2. Munandar, Agus Aris. 2006. "Widyasancaya". Jakata: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
  3. Thresnawaty, Euis. 2011. “Sejarah Kerajaan Sumedang Larang”. Jurnal Patanjala (2011).
  4. Sediono, Joko. 2005. "West java miracle sight : a mass of verb and scene information". Monograf. information/penanggung jawab, RM. Budiyanto; penterjemah, Alwie Yusuf, Ika Kartika Sari; editor, Djoko Sediono. Bandung: MPI Foundation.


Baca Juga

Sponsor