[Historiana] - Jika ingin menghancurkan suatau bangsa, hancurkanlah budayanya. kalima
yang diucapkan Dalang Asep Sunandar Sunarya (alm) ketika mementaskan
wayang golek khas Sunda (Jawa Barat). Wayang adalah salah satu produk
budaya bangsa Indonesia. Wayang pernah dituding-tuding sebagai sesuatu
yang "haram". Pun demikian dengan Tari Jaipongan. Demikian pulan sekarang lagi viral bahwa Wayang haram dan dianjurkan untuk dimusnahkan!!! Penulis sering berbicara face-toface dengan para dalang di Bandung yang mengeluhkan adanya tudingan dan cap haram terhadap seni pertunjukkan wayang. Jika semua produk
budaya Indonesia dicap "haram" kemudian ditinggalkan oleh bangsa ini,
mau jadi apa bangsa ini?
Seiring perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara, pada era sekarang
ini, salah satu pilar bangsa telah mengalami kerapuhan. Fenomena
merebaknya perseteruan antarindividu ataupun golongan yang sepertinya
telah menanggalkan konsep bhinneka tunggal ika. Isu SARA kembali merebak
mewarnai dinamika kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial, hukum,
dan budaya yang dapat menjerumuskan bangsa menuju pada jurang
kehancuran. Adu kekuatan fisik, kemampuan logika, argumentasi liar,
perilaku destruktif, dan egosentris terus menerus hadir membahana pada
kontestasi pencitraan di ruang publik. Ini artinya, bahwa persatuan
bangsa terancam, eksistensi bernegara menjadi goyang.
Ternyata wayang memberikan ruang terbuka untuk instrospeksi dan refleksi
menuju pada konsep bhinneka tunggal ika. Wayang sebagai acuan
moralitas, wayang sebagai cermin kehidupan, dan wayang juga mampu
sebagai penguat kebhinnekaan bangsa menuju persatuan. Gambaran kosep
perbedaan dan persatuan dapat direpresentasikan melalui pergelaran
wayang.
Wayang Indonesia sebagai warisan budaya yang telah diakui oleh dunia, Memberikan apresiasi kepada masyarakat tentang berbagai ragam seni pertunjukan dan seni rupa wayang yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kesadaran masyarakat terutama generasi muda tentang pentingnya nilai-nilai kehidupan yang tersirat dalam seni pewayangan, setidaknya mengingatkan kembali jati diri bangsa.
Wayang merupakan solusi alternatif bagi upaya pembangunan ketahanan bangsa yang dapat memperkuat jati diri bangsa menuju negara yang adil makmur dan sejahtera.
Pemikiran kritis para dalang, budayawan, dan pemerhati wayang terhadap genre wayang Indonesia, semakin dicari dan kini seolah "hilang" ditelan zaman. Melestarikan dan mengembangkan seni pertunjukan wayang sebagai aset budaya bangsa Indonesia dan dunia sesuai dengan keputusan UNESCO, adalah keniscayaan.
Penetapan Wayang sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 7 November 2003.