Hujan Ikan Foto: youtube BBC |
Dilaporkan BBC.com, hujan ikan yang terjadi bukan hanya makna kias tapi memang benar-benar terjadi. Awalnya, ratusan ikan kecil ditemukan berserakan di belakang salah satu rumah warga. Namun setelah hujan berhenti, banyak warga yang melaporkan bahwa terdapat banyak ikan kecil berserakan.
Ia bercerita, hujan campur badai baru saja terjadi di wilayah tinggalnya. Ia menduga, badai itulah yang telah menerbangkan ikan-ikan kecil tersebut. “Memang telah terjadi badai beberapa malam terakhir ini. Sehingga memungkinkan bahwa badai telah mengangkat ikan dari laut selama cuaca buruk. Ini adalah fenomena yang benar-benar aneh,” tuturnya kepada BBC.
Pun demikian di Thailand dan Autralia: hujan ikan!
Dalam video versi BBC. Dijelaskan bahwa ikan-ikan terbawa oleh angin puting beliung ke atas awan. Selanjutnya awan menuju tempat lain dan menjatuhkan ikan. Benarkah? mungkin saja dan sepertinya logis.
Ada pertanyaan yang membuat saya penasaran, jika angin puting beling yang mengangkat ikan-ikan tersebut ke awan, mengapa tidak sekalian mengangkat dedaunan dan ranting-ranting pohon atau bahkan bebatuan kecil? Mengapa hanya ikannya saja?
Angin membawa ikan dan diturunkan bersama hujan di tempat lain Sebuah konsepsi logis. Foto: Twitter |
Flat Earth Jawabannya?
Darimana datangnya ikan? bisa terjawab bagi yang memercayai bumi datar dan sepertinya masuk akal.
Menurut pendapat yang bersandarkan Al-Kitab bahwa langin berupa kubah (dome) dan terisi oleh air yang tersambung ke lautan pada batas langit. Perhatikan gambar di bawah
Konsepsi bumi dengan kubah firmamment |
Ikan masuk ke firmamment selanjutnya hujan ikan |
Bagaimana sistem hujan menurut Al-Quran?
Mengutip Al-Quran, Surat Al-Baqarah ayat 22 Allah berfirman:
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air ("hujan") dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan "hujan" itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. 2:22)Surat Al An'aam, ayat 99::
Dan Dialah yang menurunkan air "hujan" dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS. 6:99)Surat Al Anfaal, ayat 11:
(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentramanan daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu "hujan" dari langit untuk menyucikan kamu dengan "hujan" itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu). (QS. 8:11)Surat Ibrahim, ayat 32:
Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air "hujan" dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air "hujan" itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. (QS. 14:32)Surat Thaahaa, ayat 53:
Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air "hujan". Maka Kami tumbuhkan dengan air "hujan" itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. (QS. 20:53)Surat Lukman, ayat 10:
Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air "hujan" dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. (QS. 31:10)Surat Faathir, ayat 27:
Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan "hujan" dari langit lalu Kami hasilkan dari "hujan" itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. (QS. 35:27)Surat At Thaariq, ayat 11:
Demi langit yang mengandung "hujan", (QS. 86:11)
Berdasarkan beberapa kutipan Surat Al-Quran di atas, disebutkan bahwa hujan datang dari langit. Apakah artinya benar-benar dari langit? Jawabnnya BUKAN. Dimaksudkan langit di sini adatas menunjukkan atas. Kita simak kutipan lainnya mengenai hujan dalam Al-Quran:
Surat Al A'raaf, ayat 57:
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya ("hujan"); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan "hujan" di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab angin itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (QS. 7:57)Surat An Nuur, ayat 43 :
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu "hujan" keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (QS. 24:43)Surat Ar Ruum,ayat 48:
llah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat "hujan" keluar dari celah-celahnya, maka apabila "hujan" itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira. (QS. 30:48)SuratAs Sajdah, ayat 27:
Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air "hujan" itu tanam-tanaman yang daripadanya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan? (QS. 32:27)
Surat Faathir, ayat 9:
Dan Allah, Dialah yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu kami hidupkan bumi setelah matinya dengan "hujan" itu. Demikianklah kebangkitan itu. (QS. 35:9)Sut Al Ahqaaf, Ayat 26
Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: Inilah awan yang akan menurunkan "hujan" kepada kami.(Bukan)! bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, (QS. 46:24)Surat Adz Dzaariyat, ayat 2:
dan awan yang mengandung "hujan", (QS. 51:2)
Nah, berdasarkan ayat-ayat khusus yang menyebut bahwa hujan turun dari awan, jelaslah bahwa hujan tidak dimasudkan langsung dari "langit".
Faktanya Jika kita sedang naik pesawat dan memasuki area hujan, pesawat bisa lepas dari hujan atau badai dengan menaikkan ketinggian hingga di atas awan. Tralaaa... TIDAK ada hujan bukan?
Dengan demikian, teori yang diajukan oleh BBC dan juga National geographic bahwa hujan ikan akibat terangkat oleh angin puting beliung "mungkin saja terjadi" dan turun dari atas.(awan?) di daerah lain menjadi hujan ikan. Meskipun, jawabannya menjadi mungkin. TETAP saja pertanyaan lain tak terjawab, mengapa dedaunan atau ranting dan batu tak terangkat angin puting beliung bersamaan dengan ikan? Ataukah Puting beliungnya pilih kasih hehehehe
Semangat mencari tahu
Salam