Cari

Komite Fatwa Arab Saudi Mengatakan Bumi Datar

Komite Fatwa Arab Saudi Mengatakan Bumi Datar? ah serius? mungkin anda akan bertanya seperti itu. Anda tidak selayaknya tertawa. Aneh, mungkin Anda merasakannya seperti itu sekarang. Apakah ini candaan? Tidak. ini serius. Bagi beliau yang mengeluarkannya, ini fatwa suci. Adalah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, ketua komisi fatwa Kerajaan Arab Saudi.

Berikut dibawah ini saya kutip fatwa “menarik” yang dikeluarkan oleh beliau mengenai bentuk bumi. (untuk lengkapnya Anda bisa membaca langsung di situs resmi Komie Fatwa Kerajaan Arab Saudi. Di bawah judul fatwa "Urgensi Ilmu dalam Memerangi Pemikiran yang Merusak"

( Nomor bagian 4; Halaman 75)
Barangsiapa yang merenungi al-Quran karena ingin mencari hidayah, maka Allah akan memuliakannya, menerangi hatinya, dan menyampaikan maksudnya, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,  Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan firman-Nya,  Katakanlah, "Alquran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.

Demikianlah bila seorang Mukmin merenungi as-Sunnah yang suci dan merenungi sikap beliau Shallallahu `Alaihi wa Sallam dalam menghadapi lawan dan musuh-musuhnya di Mekah dan Madinah, dia akan mengetahui kebenaran. Dia akan mengetahui bahwa pengikut kebenaran akan dimenangkan dan diuji. Siapa yang tidak mendapatkan kemenangan di dunia akan mendapatkan pahala dan ganjarannya di akhirat, sebagaimana dijelaskan Allah `Azza wa Jalla dalam firman-Nya,  "Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi ( hari kiamat)."(51)"(Yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya dan bagi merekalah laknat dan bagi merekalah tempat tinggal yang buruk."

Allah telah menjanjikan untuk orang-orang yang beramal kemenangan di dunia dan pahala di akhirat. Allah `Azza wa Jalla berfirman,  "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa."(40)"(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi , niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan." Allah Subhanahu wa Ta`ala telah berjanji dalam dua ayat ini kepada orang-orang yang mengamalkan kebenaran, mendirikan salat, membayar zakat kepada orang-orang yang berhak, menyeru kepada kebaikan, dan melarang kemungkaran, Allah `Azza wa Jalla telah menjanjikan kemenangan kepada mereka. Allah maha mengetahui kemenangan di dunia dan mengokohkan agamanya di atas bumi , dan Dia juga mengetahui kemengangan, keridaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala pada hari kiamat, yaitu ketika para saksi dibangkitkan.

Dalam hal ini terdapat kemuliaan bagi orang-orang yang beriman dan kehinaan bagi orang-orang yang kafir. Orang-orang yang beriman menang mendapatkan surga, sedangkan orang-orang kafir, wajah mereka diselimuti kehinaan dan penyesalan. Neraka menjadi tempat tinggal dan tempat kembali mereka.


( Nomor bagian 23; Halaman 400)
Selanjutnya, Allah menjelaskan beberapa dalil di banyak tempat. Ketika seorang Mukmin merenunginya, ia akan mengetahui bahwa dalil naqli dikuatkan dengan dalil 'aqli yang dapat disaksikan mata dan dapat dirasakan. Oleh karena itu, Allah Subhanahu setelah firman-Nya,  "Hai manusia, sembahlah Tuhanmu." menyebutkan argumentasi tentang hal tersebut. Allah berfirman,  Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Artinya, Dzat yang menciptakan kita inilah yang pantas untuk kita sembah karena Dia telah menciptakan kita dan memelihara kepentingan hamba. Hal ini dapat diketahui dengan fitrah yang bersih dan akal yang benar. Mereka tidak menciptakan diri mereka sendiri. Mereka telah diciptakan oleh Pencipta mereka. Oleh sebab itu, Allah adalah Sang pencipta berdasarkan dalil naqli dan dalil 'aqli. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,  "Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui." Allah Subhanahu wa Ta`ala menjelaskan bagaimana segala sesuatu yang diciptakan dan disaksikan itu dapat diketahui, dapat dicerna oleh akal, dan dapat diketahui oleh semua orang. Allah menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kita agar kita bisa tidur, berjalan, menggembala ternak, membawa sesuatu, menanam pepohonan di atasnya, mengeluarkan barang tambang darinya, dan sebagainya. Kemudian Allah menurunkan air dari langit yang keluar dari awan dengan menurunkan hujan. Dari air hujan itu Allah mengeluarkan buah-buahan. Siapa yang menurunkan hujan? Siapa yang mengeluarkan buah-buahan sebagai makanan manusia dan binatang ternak, baik yang mereka tanam maupun yang tidak mereka tanam? Semuanya adalah tanda-tanda kebesaran Allah yang agung dan menunjukkan kemahakuasaan-Nya yang maha agung dan bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam.

( Nomor bagian 23; Halaman 401)
Bumi yang stabil dikokohkan Allah dengan gunung-gunung sebagai penyanggah. Allah menjadikannya datar dan tenang. Kita dapat hidup di atasnya. Hati kita tenang di atasnya. Begitu juga binatang ternak dan mobil-mobil kita berjalan tenang di atasnya. Di angkasa raya pesawat-pesawat kita terbang dengan aman. Kita dapat menikmati segala yang diciptakan di atasnya. Begitu juga langit diciptakan Allah di atas kita dan diberi hiasan Allah dengan planet-planet yang berjalan dan diam. Di langit Allah menciptakan matahari dan bulan agar manusia mengetahui kemahakuasaan Sang Pencipta Yang Maha Agung, Yang Maha Tinggi, Maha Besar, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam hal itu. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi. Pada tanaman yang berbagai macam tersebut dan buah-buahan yang beraneka ragam yang mengandung banyak faedah dan manfaat yang berharga dengan berbagai bentuk, warna, ukuran, rasa, khasiat, dan lain sebagainya terlihat kemahakuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kemestian-Nya untuk disembah sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah 'Azza wa Jalla,  dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang(163)Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan air yang Allah turunkan dari langit, lalu dengan air itu Dia menghidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia menyebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi ; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Dalam ayat-ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan kepada kita hal-hal yang bisa kita saksikan, kita lihat, dan kita rasakan,  Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , silih bergantinya malam dan siang.

( Nomor bagian 23; Halaman 402)
Langit yang tinggi, luas, dan mengandung keajaiban serta kelangkaan, bumi yang luas terbentang dengan sungai-sungai dan gunung-gunung yang ada di atasnya dan selain itu, pertukaran siang dan malam yang silih berganti, air yang diturunkan Allah dari langit dan sesuatu yang dikeluarkan Allah dari laut agar dapat dimanfaatkan manusia, kapal-kapal yang dibawa dan ditahan oleh air laut di permukaannya, yang mengangkut barang-barang kebutuhan manusia dan mengangkut mereka dari satu negeri ke negeri yang lain.

Kemudian Allah menurunkan air dari langit lalu dari air tersebut Dia hidupkan tanah setelah matinya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, pengisaran angin, dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi . Tanda-tanda kekuasaan yang mulia ini menuntun orang yang merenunginya kepada keberadaan Allah Sang Pencipta yang menciptakan dan mengadakannya dari ketiadaan dan bahwa Dia adalah Tuhan semesta alam. Maha suci Allah dan Maha tinggi. Tanda-tanda kekuasaan Allah ini juga menunjukkan bahwa semua makhluk tidak dapat hidup kecuali dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya 'Azza wa Jalla,  Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. 

Ayat-ayat yang kita saksikan dan dalil-dalil yang kita baca dan kita ketahui hanya bermanfaat bagi orang yang memiliki akal yang sehat dan pandangan yang lurus. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman di akhir ayat,  Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

fatwa nomor 8808 tentang 7 lapis bumi dan 7 lapis langit
Fatwa Nomor 17522 Allah di atas langit

Demikian saya copas dari situsnya, untuk selanjutnya: silakan Anda kungjungi langsung saja situsnya
Ada juga yang menyebutkan bahwa fatwa Bin Baz menyatakan bumi bulat. Hmmm... lihat videonya


Syekh bin Baz menulis sejumlah buku yang berguna bagi umat manusia. Bukunya selalu menjadi best-seller dalam dunia Muslim. Penemuan paling terkenalnya ditulisnya sesuai dengan judul bukunya, “Bukti bahwa Bumi Tidak Bergerak.” Riset sains ini diterbitkan oleh Islamic University of Medina, Saudi, thn 1974. Pada halaman 23, ia berbicara tentang penemuan yang merujuk pada ayat2 Quran dan hadis. Ia dengan yakin menentang kepercayaan kuno bahwa bumi berputar. Ini kutipannya,
“Kalau bumi berputar (rotasi) seperti yang mereka katakan, maka negara-negara, pegunungan, pohon-pohon, sungai-sungai dan samudera-samudera tidak memiliki dasar dan orang akan melihat negara-negara di timur bergerak ke barat dan negara-negara barat bergerak ke timur."
Parvez Hoodbhoy menggambarkan konklusi ilmiah berguna Ibn Baz diatas tersebut dalam bukunya "Islam and Science: Religious Orthodoxy and the Battle for Rationality". Pada halaman 49, ia menulis,
".. The Sheikh (Abdul Aziz Ibn Baz) menulis ... sebuah buku dalam bahasa Arab berjudul Jiryan Al-Shams Wa Al-Qammar Wa-Sukoon Al-Arz. Artinya: Pergerakan Matahari dan Bulan dan Tidak Bergeraknya Bumi ... Dalam buku sebelumnya, ia mengancam para penantang dengan fatwa keras atau ‘takfir’ (alias kafir), tetapi tidak mengulanginya dalam versi yang lebih baru."
Berita tentang penemuan besar Ibn Baz ini tersebar seperti api diseluruh dunia dan Muslim mulai menerima kredibilitas teori ‘tidak bergeraknya bumi’. Namun dunia kafir ragu-ragu menerima pendapatnya ini. Judith Miller, menulis dalam bukunya ‘Tuhan memiliki 99 Nama’, di halaman 114,
"Ketika ia (Sheikh Bin Baz) mengutuk apa yang disebutnya sebagai penghujatan gaya Copernicus dan bersikeras bahwa Quran mengatakan bahwa matahari bergerak, wartawan Mesir, mengolok-olok ulama ternama itu sebagai ‘refleksi primitif Saudi. "
Tahun 1993, pada suatu pagi hari, otak encer sang jenius membuka Qurannya dan menoleh sejumlah mukjizat ilmiah dan sampai pada penemuan baru bahwa ‘bentuk bumi = ceper’. Ini direkam oleh Carl Sagan dalam bukunya “The Demon-haunted World: Science as a Candle in the Dark”. Sagan menulis,
“Tahun 1993, otoritas religius tertinggi Saudi, Sheik Abdel-Aziz ibn Baaz, mengeluarkan fatwa, menyatakan bahwa bumi adalah ceper. Siapapun yang menolak dianggap tidak percaya Allah dan harus dihukum. '' dan ada sebuah fatwa terkenal yang dikeluarkan oleh Sheik Abdel-Aziz ibn Baaz. Statusnya memberikan bobot pada fatwanya namun pendapat2nya sering membuat rakyat Saudi malu.
Seluruh dunia (kecuali kafir) mulai menerima penemuan ilmiah ini. Contoh; tanggal 12 February, 1995, hal A-14 sebuah artikel diterbitkan dibawah judul “Fatwa-fatwa Muslim Mengambil Kekuatan Baru”, dimana Yousef Mohammad Ibrahim menulis "Bumi adalah datar. Barang siapa yang menyebutnya bulat adalah atheis dan patut dihukum." Ada banyak ayat-ayat Quran dan Ahadith, yang menunjukkan bahwa bumi = datar” (Sina, n.d).

Namun Ia membantah bahwa ia pernah menyusun teori Bumi Datar (Kepel, 2004), saat teori ini mulai popular diantara Muslim. Tidak diketahui mengapa ia meninggalkan kesimpulan ilmiah yang hebat itu. Mungkin inilah karakteristik jenius. Namun ia menegaskan kepercayaan yang didasarkan pada Quran bahwa
“keadaan tidak bergerak bumi dan matahari berputar keliling bumi (the motionless state of the earth and sun revolves around the earth)”
masih tetap berlaku bahkan setelah dibantai habis-habisan dalam tulisan wartawan2 Mesir (Kepel, 2004).

Apa yang disampaikan belio, pakar Islam, Sheikh Muhammad Tantawi mengatakan “ia (Ibn Baz) tidak takut akan kritik manapun sambil mengekspresikan pandangan-pandangan Islaminya” , (Arab News, 1999). Kegigihannya menunjukkan bahwa ia memang jenius asli.

Pakar besar ini memegang posisi Grand Mufti dari Kerajaan Saudi dan Kepala Dewan Ulama 1993-1999. Ini adalah posisi religius tertinggi dalam sebuah negara Muslim Sunni. Sang Grand Mufti mengeluarkan pendapat-pendapat hukum dan fatwa tentang tafsiran Hukum Islam baik untuk membantu hakim memutuskan kasus dan juga bagi klien-klien privat.

Prestasi-prestasi hebat lainnya termasuk (Saudi Gazette, 1999; Riyadh Daily, 1999; Arab News, 1999),

  1. Wakil Presiden dan kemudian Presiden the Islamic University in Medina, 1960-1970
  2. Ketua departemen Riset Ilmiah dan Ifta (pengarah) dengan jabatan Menteri. 1974-1993
  3. Presiden Komite Permanen bagi Riset Islam dan Fataawa.
  4. Hakim Kharj selama 14 tahun,
  5. Dosen Kehormatan di fakultas Shariah di Riyadh Institute of Science, 1951-1960
  6. 1981, ia diberi Hadiah Internasional Raja Faisal bagi Pengabdian kpd Islam.

Sampai kematiannya, ia masih juga menghadiri seminar-seminar dan memberikan ceramah-ceramah dalam berbagai universitas Islam (Riyadh Daily, 1999). Topik paling disukainya adalah ketaatan pada Sunnah Nabi. Kini, hakim-hakim paling top dan ulama, dosen, saintis dan pejabat-pejabat tinggi Saudi adalah siswa-siswanya, termasuk Mendikbud Saudi.

Walau kesuksesannya sangat menakjubkan, ia tidak mendapatkan hadiah apapun dari dunia kafir. Mungkin karena mereka tidak menaruh perhatian serius pada penemuan-penemuannya. Ibn Baz wafat th 1999.

Kematian sang jenius ini bukan saja kehilangan besar bagi Saudi, tetapi bagi seluruh dunia Muslim. "Bobot dan reputasinya" begitu besar sampai pemerintah Saudi dikatakan "sulit menemukan orang yang bisa mengganti posisi Baaz." (Kepel, 2004). ‘Arab News’ melaporkan (1999), lebih dari 50.000 orang mengantarnya ke pemakamannya di Mekah, sementara jutaan Muslim mendoakannya. Raja Fahd mengatakan bahwa dunia Islam shock atas berita sedih ini (Arab News, 1999). Berita ini begitu berat sampai Muslim bak kehilangan orang tuanya sendiri. Banyak dari mereka sampai membasahi jenggot mereka dengan air mata yang tidak habis2nya. Jenius macam Ibn Baz memang sulit ditemukan,

Anda harus berfikir dan betanya pada ulama yang benar-benar kita percayai ilmunya
Wassalam
Nuhun
Baca Juga

Sponsor