Cari

PSK Maroko Jadi trending Topik Hari ini

Foto: Detik.com
[Historiana] - Pekerja Seks Komersial (PSK) Asing, khususnya dari Maroko menjadi Trending topik google hari ini (22/09/2016). Tarif sekali kencan dengan wanita Maroko terbilang mahal, 5 Juta rupiah. Demikian diberitakan berbagai media nasional.


Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat mengamankan 17 PSK WNA Maroko. Para wanita itu memasang tarif Rp 5 juta rupiah untuk sekali aksi.

"(Tarif) Sebesar Rp 5 juta per orang," kata Kepala Humas Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Heru Santoso dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (22/10/2016).

Heru menjelaskan para PSK Maroko ini biasa beroperasi di sebuah tempat hiburan malam di bilangan Senayan. Mereka ditangkap pada Jumat (21/10/2016) pukul 01.30 WIB kemarin.
"Ke-17 WNA itu masih diperiksa di Kantor Imigrasi Jakarta Pusat," ujarnya.

Pihak Imigrasi menduga kuat para WNA Maroko yang jadi PSK di Indonesia tidak bergerak sindiri. Kemungkinan adanya sindikat di balik masalah ini pun diburu.

"Masih kita dalami sudah berapa lama jadi PSK, apakah ada sindikatnya. Masih proses penyelidikan," kata Heru.

Logika sederhana, Heru menjelaskan, tidak mungkin WNA yang tiba di Indonesia langsung mengetahui di mana lokasi yang bisa dijadikan tempat menjajakan diri. Karena itu, sindikat ini juga harus diungkap. 

Ternyata 17 perempuan asal Maroko yang diamankan pihak Imigrasi Jakarta Pusat di kawasan Senayan tidak sembarangan memilih pasangan kencannya. Maklumlah, tarifnya mereka untuk sekali kencan sangat tinggi, sehingga pilih-pilih pelanggan.

Mereka biasanya menjajakan dirinya hanya untuk pria asal Timur Tengah yang tinggal di Jakarta.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Imigrasi Klas 1 Jakarta Pusat, Tato Juliadin Hidayawan.

"Pasarannya memang ekspatriat asing. Kalau bukan itu, mereka gak mau," ucap Tato di Gedung Imigrasi Jakarta Pusat, Jalan Merpati, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10).

Bahkan, kata Tato, mereka enggan berkencan dengan pria pribumi kendati pria tersebut membayar lebih dari standar tarif yang sudah mereka tentukan, yakni Rp5 juta.

"Biar orang pribumi itu berduit, mereka juga gak mau. Jadi memang sudah target market sendiri," katanya.

Ia mengungkapkan, untuk membongkar dugaan prostitusi terselubung ini, pihaknya menurunkan personel yang memiliki perawakan Timur Tengah.

"Saat di kamar, wanita itu kami tangkap," ujar Tato.

Kasus ini terungkap berkat laporan dari masyarakat yang mencurigai adanya prostitusi terselubung di klub malam yang terletak di bilangan Senayan. Bekerjasama dengan pihak Kodim 05/01 Jakarta Pusat, 17 perempuan tersebut diamankan pada Jumat dini hari tadi ketika berada di klub malam itu.

Saat ditangkap, petugas menyita beberapa alat bantu seks seperti sabun, g string, lingeri, gel, kondom dan dildo.

Sumber:

  1. Tribunnews.com
  2. detik.com
Baca Juga

Sponsor