Selain naskah Bujangga manik ada beberapa naskah kuno yang secara tegas menyebutkan nama-nama tempat. Yaitu naskah Carita Parahyangan, Siksa Kanda Ng Karesian dan Kumpulan Jampe dan Silsilah
Dari naskah kumpulan Jampe dan Silsilah
Ringkasan isi:Isi naskah ini terdiri atas kumpulan jampe (mantra), doa dan beberapa kisah atau silsilah para bangsawan dari kerajaan tradisional di tatar Sunda. Tidak sedikit dalam naskah itu, jampe-jampe dikemas dalam bentuk isim yang dijadikan azimat. Disebutkan pula beberapa tuah dari jampe-jampe itu diantranya dari aspek sosial, ekonomi hingga bagaimana menciptakan hubungan suami istri yang harmonis lahir dan batin. Palintangan waktu dalam kehidupan mempunyai peran penting. Hari baik, bulan dan tahun baik ada waktunya (perhitungan ketentuan). Sementara doa-doa pun sangat penting untuk tercipta kesempurnaan hidup. Bermacam-macam doa mulai dari yang pernah digunakan Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW. Jika manusia melaksanakan dan konsisten dalam melakukannya, maka akan tercipta kesempurnaan dunia dan akherat (sejatining manusia). Itulah keutamaan doa.
Kisah 3
Sejarah Cihaur Manunggal muncul dari Jatining Pangeran, yakni Sang Ratu Sulton Sakti yang ada di Gunung Mandalawangi, Sang Ratu Wisesa yang ada di Curug Cimandiracun, Sang Ratu Taji Larang yang ada di Gunung Kuta, Sunan Guru Windu yang ada di Gunung Windu. Raden Aci Maya yang ada di hulu Cigunung Agung, Sang Ratu Aci Putih Maya Herang yang ada di gunung, Raden Sangiang yang ada di Gunung Picung, Raden Jaya Wisesa yang ada di Sangiyang Tapak, Raden Antera yang yang ada di Sangiang Ngantrang, Pangeran Ujug Putih yang ada di Hulu Cipancar, Raden Maya Sakti yang ada di Bojong Gowong, Raden Maya Wisesa yang ada di Bojong Pulus, Raden Sangkan Jaya yang ada di Gunung Haruman, Raden Sangkan Herang yang ada di Gunung Leutik, raden Kanawati yang ada di Hulu Cikacang, raden Sunia Larang yang ada di Gunung Kaledong, Ratu Mandala Agung yang ada di Hulu Cipari. Pangeran Mangkubumi yang ada di Sarongge, Raden Manik Sakti yang ada di Hulu Cikembulan.
Kami mencoba menelusuri rincian lokasi yang dimaksud dalam naskah ini.
Sejarah Cihaur Manunggal muncul dari Jatining Pangeran, yakni Sang Ratu Sulton Sakti yang ada di Gunung Mandalawangi. Gunung Mandalawangi yang berlokasi di sekitar Nagreg, Kabupaten Bandung.
Sang Ratu Wisesa yang ada di Curug Cimandiracun. Curug Cimandi Racun atau sering disebut juga Curug Cibuni Racun. Curug ini mempunyai ketinggian 25 m dan sumber airnya berasal dari mata air Cimalagiri di Gunung Mandalawangi. Letak air terjun ini berada pada ketinggian 1045 di atas permukaan laut dengan reka bentuk alam berlembah disertai kemiringan lahan yang curam serta temperatur udaranya yang sejuk (berkisar antara 23-25 derajat Celsius).
Sang Ratu Taji Larang yang ada di Gunung Kuta. Gunung Kuta berada di Karwang Jawa Barat. Konon, ada kerajaan di Gunung Kuta ini. Kuta Tandingan di Desa Mulyasejati Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang Jawa Barat, diperkirakan merupakan peninggalan kerajaan kecil dalam Kekuasaan Kerajaan Pajajaran, yang bernama Kerajaan Kuta Tandingan Jaya.
Ada juga Kampung Kuta. Kampung ini berada di Desa Karangpaninggal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dari Kota Bandung jaraknya bisa 177 km dengan jarak tempuh berkendaraan sekira 4 jam. Sedangkan dari pusat Kota Ciamis, kampung itu berjarak sekitar 45 km.
Sunan Guru Windu yang ada di Gunung Windu. Gunung Wayang merupakan gunung berapi kembar yang terdiri dari Gunung Wayang dan Gunung Windu. Terletak di sebelah timur kota Pangalengan di Kabupaten Bandung di Jawa Barat, Indonesia, sekitar 40 km sebelah selatan dari Kota Bandung
Raden Aci Maya yang ada di hulu Cigunung Agung, Sang Ratu Aci Putih Maya Herang yang ada di gunung. Gunung Agung ini mungkin Gunung Gede atau Gunung Salak Bogor. Tetapi, zaman dulu Gunung Tampomas Sumedang dan Gunung Ciremai juga disebut Gunung Gede/Agung.
Raden Sangiang yang ada di Gunung Picung. Desa Sangiang Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka, berdiri satu Negara yang disebut dengan Kerajaan Kerajaan Talaga. Yang pertama-tama mendirikan dan mengolah Negara tersebut yaitu Batara Gunung Picung, putera keenam Ratu Galuh Ajar Sukaresi atau disebut juga Maharaja Sakti Adimulya (1252 – 1287 M).
Adapun Ratu Galuh Ajar Sukaresi sendiri mempunyai delapan putera/puteri dari isteri beliau yang berlain-lainan.
Raden Jaya Wisesa yang ada di Sangiyang Tapak. Sanghyang Tapak di Citarum Bogor.
Raden Antera yang yang ada di Sangiang Ngantrang. Lokasi???
Pangeran Ujug Putih yang ada di Hulu Cipancar. Cipancar adalah desa di kecamatan Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia.
Kampung Cipancar, Sumedang Selatan Jawa Barat. |
Raden Maya Wisesa yang ada di Bojong Pulus. Bojong pulus kemungkinan Rancaekek Bandung. Alasannya karena berkaitan dengan Kendan. Sementara ada juga Bojong Pulus di Banjaran Bandung.
Raden Sangkan Herang yang ada di Gunung Leutik.
Raden Kanawati yang ada di Hulu Cikacang.
Raden Sunia Larang yang ada di Gunung Kaledong. Gunung kaledong berada di desa ciherang kecamatan nagreg...yang berbatasan dengan desa ciaro dan kabupaten garut merupakan sebuah batu keramat yang sejak lama telah ada, masyarakat menamakannya batu jubleg.
Ratu Mandala Agung yang ada di Hulu Cipari. Hulu Cipari menunjukkan hulu sungai Cipari. Jadi Cipari ini berlokasi di Kecamatan Pangatikan (dulu Wanaraja) Kabupaten Garut. Bukan Situs Cipari Kuningan.
Pangeran Mangkubumi yang ada di Sarongge. atau Desa Sarongge, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sarongge yang dimaksud di sini apakah yang ada di garut? kami belum mengetahui ada nama sarongge di garut.
Raden Manik Sakti yang ada di Hulu Cikembulan. Cikembulan adalah desa di kecamatan Kadungora, Garut, Jawa Barat, Indonesia
Pangeran Ujug Putih yang ada di Hulu Cipancar. Cipancar adalah desa di kecamatan Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia.
Catatan Kondisi Naskah
Kecamatan : SukaweningNama Pemegang naskah : Adang
Tempat naskah : Kp. Cieunteung Desa Mekarluyu
Asal naskah : warisan
Ukuran naskah : 13 x 19 cm
Ruang tulisan : 9 x 14 cm
Keadaan naskah : baik
Tebal naskah : 263 Halaman
Jumlah baris per halaman : 10 baris
Jumlah baris halaman awal dan akhir : 10 baris
Huruf : Arab/Pegon
Ukuran huruf : besar
Warna tinta : hitam
Bekas pena : agak tajam
Pemakaian tanda baca : ada
Kejelasan tulisan : jelas
Bahan naskah : kertas daluang
Cap kertas : tidak ada
Warna kertas : kecoklat-coklatan
Keadaan kertas : tebal agak keras
Cara penulisan : timbal balik
Bentuk karangan : prosa
Referensi:
1. Sundaland Geografi "Naskah-kumpulan-doa-jampe-dan-silsilah". sundalandgeografi.blogspot.co.id2. Wikipedia.org
3. Berbagai sumber