Cari

Ya'juj & Ma'juj Itu Sudah Lama Keluar ~ Ramalannya Sudah Lewat

Tentara Mongol. Gambar: strangehistory.net
[Historiana] - Kita sebagai Umat Islam sudah sangat familiar dengan nama Ya'juj dan Ma'juj. Kisah tentang dahsyatnya fitnah (bencana) yang ditimbulkan oleh Ya'juj dan Ma'juj Itu sangat mengerikan. Mereka tak memberikan kebaikan apapun bagi peradaban Manusia.

Kisah Yakjuj dan makjuj (Ya'juj dan Ma'juj) ini tersurat dalam Al-Quran dan serangkaian Hadist Nabi memberikan penjelasan-penjelasan tentang itu. Rupanya Kisah ini adalah telah menjadi sejarah alias "sudah lewat". Demikian disampaikan Ustadz Abdul Somad dalam Channel Youtube: Cahaya Islam. Saya pun sependapat dengan beliau. Pendapat ini dinisbatkan pada tafsir Syekh Thahir bin Asyur.

Dalam Al Quran, Allah Berfirman:
Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, tiba-tiba mata orang kafir terbelalak, (mereka berkata), "Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang zalim". (Q.S. Al-Anbiyaa: 96-97)
Demikianlah, siapa yang teringat serbuan besar-besaran bangsa Mongol Tartar atas negeri-negeri kaum Muslimin dan Nasrani. Mereka merupakan keturunan Yakjuj dan Makjuj pada abad ke-7 H. Mereka membawa kutukan mereka dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka membunuh banyak orang, melakukan perampasan dan pencurian. Mengutip dari Republika.co.id,
...para ulama tafsir banyak mentakwilkan soal dinding pembatas tersebut. Ahmad Mustafa al-Maragi dalam kitab tafsirnya menjelaskan, Yakjuj adalah Tatar dan Makjuj adalah Mongol. Mereka berasal dari satu bapak yang bernama Turk, bertempat tinggal di bagian utara Asia. Daerah mereka memanjang dari Tibet dan Cina sampai ke Laut Baku Utara di barat sampai Turkestan.
Sejarah telah membuktikan ketika bangsa Mongol keluar menembus rangkaian dinding penghalang tersebut mereka tidak pilih-pilih dalam membunuh. Mereka membanta dan membunuh siapa saja baik orang beriman maupun kafir. Bangsa Mongol termasuk salah satu keturunan bangsa Scythia. Pada tahun 1210-1215 Masehi Mongol menyerbu Cina. Pada tahun 1215 mereka menghancurkan kota Peking (Beijing), semua penduduknya dibantai. tulang belulang mereka dionggok dibelakang tembok kota. Selama setahun, kota Peking masih meninggalkan lemak darah.

Kemudian setelah itu, pada tahun 1218-1224 M, Mongol menyerbu Kerajaan Islam Khawarizm Syah Muhammad di Asia Tengah, Transoxiana, dan Persia Timur. Setelah membuat kerusakan hebat di Khawarizm, mesin perang Mongol mengarahkan pasukan berkudanya menuju Eropa. Hingga pada tahun 1235-1245 M berturut-turut kota-kota di Eropa mereka taklukkan seperti Kipzak di Rusia, Polandia, Hungaria, dan sebagainya.

Tahun 1258 M, Dinasti Abbasiah di Baghdad dilumat habis, semua kitab-kitab di perpustakaan Baghdad dilemparkan ke sungai Tigris hingga air sungai menjadi hitam akibat lunturan tinta. Mongol tidak berhenti disitu saja. Pada tahun 1289 M, Dinasti Yuan Mongol mengirim dua ekspedisi untuk menyerang kerajaan Singasari di pulau Jawa (Nusantara/Indonesia). Namun serangan mereka gagal dan mereka kalah.

Semua ini adalah bukti bahwa apabila bangsa Yakjuj dan Makjuj menyerang, mereka tidak memilih-milih dalam membunuh. Orang beriman maupun yang tidak beriman akan dibunuhnya. Keluarnya Yakjuj dan Makjuj Mongol Tartar pada abad 12 dan 13 Masehi ini telah diramalkan oleh Rasulullah S.A.W. dalam hadisnya ketika beliau terbangun dari mimpinya sebagai berikut :
"Laa ilaha illallah (tiada tuhan kecuali Allah), celakalah orang Arab karena kejahatan telah dekat. Hari ini penutup Yakjuj dan Makjuj telah dibuka seperti ini", lalu beliau melingkarkan kedua jarinya.
Dalam riwayat lain: Dan, beliau melingkarkan (jarinya sehingga membentuk angka) 70 dan 90. Zaenab berkata,
"Aku berkata, wahai Rasulullah: Apakah kita akan binasa sedangkan orang saleh bersama kita? "Beliau menjawab, "Ya , apabila kejahatan semakin banyak!"
Berita dari Rasulullah S.A.W. ini ditepati dengan keluarnya pasukan berkuda Mongol dipimpin oleh Genghis Khan dan anak cucunya yaitu Hulaghu Khan serta Kubilai Khan.

Kehadiran Yakjuj dan Makjuj berkaitan dengan bangsa Arab, bukan Islam secara keseluruhan.


Ulasan Para Ulama

Menurut al-Maragi, di berbagai zaman, bangsa-bangsa ini sering menyerang, membuat kerusakan di muka bumi, dan menghancurkan bangsa-bangsa lain. Di antara mereka terdapat bangsa-bangsa yang kejam, turun dari bukit-bukit di Asia Tengah dan pergi ke Eropa pada masa dahulu, seperti bangsa Smith, Sumeria, dan Hun.

Mereka banyak menyerang negeri-negeri Cina dan Asia Barat. Salah satu pemimpin besarnya bernama Temujin yang dijuluki dengan nama Jengiz Khan (bahasa Mongol = Raja Alam, hidup pada 1167 sampai 1227), pada awal abad ketujuh H, ke-12 M. Ia berikut tentaranya yang perkasa keluar jauh ke Asia Tengah. Ia menundukkan Cina Utara, kemudian pergi ke negeri-negeri Islam, lalu menundukkan Sultan Outbuddin bin Armilan, salah seorang raja Seljuk, yang menganut aliran Khawariz. Jengiz Khan melakukan kekejaman yang belum pernah ada sebelumnya di negeri ini.

Sementara, Imam Hanbali dalam Musnad Imam Ahmad bin Hanbal menafsirkan hal berbeda. Seperti dikutip Ibnu Katsir, ia menyebutkan, Rasulullah SAW bersabda, "Nuh memiliki tiga orang anak, yaitu Sam, nenek moyang orang Arab, Ham, nenek moyang orang Sudan, dan Yafis nenek moyang orang Turk."

Menurut sebagian ulama, Yakjuj dan Makjuj adalah keturunan Yafis, putra Nuh ini. Demikian juga pendapat an-Nasafi, seorang ahli fikih, usul fikih, dan tafsir yang bermazhab Hanafi dan wafat 710 H/ 1310 M. Ia lebih merinci lagi bahwa Yakjuj berasal dari suku Turk, sedangkan Makjuj berasal dari suku Jail serta Dailam keturunan Yafis yang membuat kerusakan di muka bumi. Mereka tidak mati dan masing-masing memiliki seribu keturunan yang dilengkapi dengan senjata.

Di Indonesia Yakjuj dan makjuj sebagai Seloka

Ulama Indonesia, Buya Hamka, juga memberikan penafsiran tentang Yakjuj dan Makjuj ini. Menurut Buya Hamka, Yakjuj dan Makjuj adalah segala gerak yang telah dan hendak merusak dunia ini. Karena itu, baik diri, keluarga, maupun negara serta bangsa wajib membuat tirai besi sebagai benteng agar Yakjuj dan Makjuj tidak masuk.

Menurutnya, mungkin Yakjuj dan Makjuj dapat ditafsirkan sebagai pikiran jahat, maksud buruk, dan ideologi yang menyesatkan yang dianut sebagian manusia. Manusia yang menganutnya dengan kelicikan jahatnya bisa mempergunakan manusia sesamanya menjadi alat untuk merusak bumi. Sebab itu, pikiran yang baik, cita-cita yang mulia, dan ideologi yang sehat harus ditanamkan dengan teguh pada setiap diri, keluarga, dan negara serta bangsa untuk membentengi Yakjuj dan Majkuj ini.

Namun, pendapat yang paling kuat adalah mengatakan bahwa Yakjuj dan Makjuj adalah suatu kaum dari keturunan Adam AS. Seperti riwayat Abdu bin Hamid melalui sanad sahih, dari Abdullah bin Salam, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, (Yakjuj dan Makjuj) ini dari keturunan Adam. Di belakang mereka ada tiga umat. Tidaklah seorang dari mereka mati, melainkan meninggalkan lebih seribu keturunan." Imam al-Alusi menambahkan, Yakjuj dan Makjuj ini bangsa yang memiliki umur panjang.

Akankah Sejarah berulang?

Bila sebagian tulisan di blog-blog dunia maya menganggap bahwa mungkin sejarah seperti di atas akan berulang. Jika demikian, pengulangannya berapa kali?

Wallahu alam bissawab

Referensi

  1. Republika.co.id "Siapakah Yakjuj dan Makjuj?" Diakses 22 April 2018
  2. Ceramah Ust Abdul Somad, "Sesi Tanya jawab" Cahaya Islam Youtube Channel
  3. strangehistory.net., "Chinese Artillery Outside Baghdad" Diakses 22 April 2018


Baca Juga

Sponsor