Cari

Saya Bukan Ulama, Tetapi Mimpi Bertemu Imam Mahdi

Ilustrasi
[Historiana] - Sejarah manusia dari masa ke masa menghadapkan kita pada munculnya penderitaan (rising of frustration) dan sekaligus memunculkan harapan (rising of expectation). Ibarat dua sisi koin mata uang. Pun demikian dalam sejarah kemanusiaan dan keagamaan.

Dalam Islam, kita sangat mengenai sosok Imam Mahdi. Rincian bahasannya banyak diungkapkan para ulama di seluruh dunia. Pun demikian di Indonesia.

Lalu... saya pernah bermimpi bertemu Imam Mahdi. Ini hanya pengalaman pribadi. Saya bukan ulama bahkan santri pun tidak. Namun, suatu hari, sekira 4 bulan yang lalu di tahun 2018 ini saya bermimpi bertemu dan bahkan bersalaman dengan Al-Mahdi. Oh iya, saya bertemu dengan beliau dibawa oleh guru ghaib saya. lalu saya meminta kepada al-Mahdi (Imam Mahdi) untuk tidak mengatakan atau menyampaikan apapun kepada saya. takut menjadi beban. Karena bila saya mendengar atau menerima pesan atau sesuatu dari al-Mahdi, berarti harus disampaikan kepada orang lain. Bila saya menyampaikan kepada orang lain akan menjadi salah dan disalahkan.

Saat dalam mimpi itu itu, saya hanya mendengarkan kata beliau yang menyebutkan namanya saja "Mahdi". Wallahu alam. Namun, saya ingat persis wajah beliau seperti disampaikan dalam hadits-hadits.

HR. Abu Dawud, Sunan Abi Dâwud, kitab Al-Mahdi, hadits no. 4265 [‘Aun Al-Ma‘bud (11/375)] Al-Bustawi menukil dari Ibnul Qayyim bahwa dia berkata, “Abu Dawud meriwayatkannya dengan sanad yang jayyid (baik).” Disebutkan bahwa Al-Albani menetapkan hadits ini berderajat hasan, lalu dia mengomentarinya, “Hadits ini hasan karena syahid-syahidnya.” [Al-Bustawi: Al-Mahdi Al-Muntazhar (175)])

Penjelasan:
1. Hadits ini mengutarakan cirikhas terpenting yang dengannya Al-Mahdi dapat dikenali dengan mudah, yakni tersingkapnya rambut dari dahi hingga mendekati pertengahan kepala, tetapi bukan botak, dan orang yang memiliki cirikhas demikian ini pantas jika dikatakan dahinya lebar. Demikian pula hidungnya yang panjang, dengan kehalusan pada ujungnya dan kebengkokan pada bagian tengahnya.
2. Dua cirikhas inilah yang terpenting yang membedakan penampilan luar Al-Mahdi di antara orang-orang yang lainnya. Karena itulah termaktub penjelasan yang gamblang tentang dua cirikhas ini pada sejumlah hadits, sehingga Al-Mahdi dapat dikenali identitas pribadinya dengan itu.
3. As-Sulami menyebutkan pada kitabnya, ‘Uqad Ad-Durar, sejumlah atsar yang memaparkan tambahan ciri-ciri khusus pada diri imam Al-Mahdi. Saya meringkasnya sifat-sifat itu pada beberapa poin berikut ini:

Ciri khas giginya:
a. Gigi-gigi depannya renggang dan saling berjauhan.
b. Giginya putih dan berkilauan cemerlang.

Ciri khas kulit dan tubuhnya:
a. Warna kulitnya hitam.
b.Tidak tinggi dan tidak pendek.

Ciri khas wajah dan pipinya:
a. Tampan wajahnya, wajahnya memancarkan cahaya, seakan-akan bintang yang cemerlang.
b. Lebat jenggotnya, pada sebuah atsar disebutkan bahwa jenggotnya berwarna hitam.
c. Pada pipi kanannya ada tahi lalat hitam yang nampak jelas.

Ciri khas kedua mata dan kedua alisnya:
a. Al-ablaj artinya sesuatu yang jelas jarak antara kedua alisnya sehingga keduanya tidak berangkai atau bergandengan, kedua alisnya bukan alis yang tebal dan berangkai. Al-A‘yun artinya orang yang mempunyai mata yang lebar.
b. Pelupuk matanya hitam dan bukan karena bercelak.
Cirikhas lainnya: perutnya gendut, kedua pahanya kurus, pada paha kanannya ada tahi lalat, dan pada pundaknya ada tanda kenabian.

Inilah beberapa cirikhas fisik Al-Mahdi secara global yang dipaparkan al-hadits. Yang paling penting adalah yang disebutkan dengan jelas pada hadits-hadits shahih, yakni dahinya lebar dan hidungnya mancung (panjang) dan berkulit hitam. Siapapun yang mengkaji cirikhas tersebut secara teliti dan membandingkannya dengan ciri-ciri fisik Nabi saw serta Imam Ali ra pastilah dia mendapati bahwa ciri khas fisik Al-Mahdi tidak keluar dari keadaan fisik beliau berdua sedikitpun. Barangkali cirikhas fisik yang paling mirip dengan ciri khas fisik kakeknya, Imam Ali ra, adalah perutnya yang sedikit gendut dan dahinya yang bersinar terang.

Sedangkan cirikhas fisik yang mirip dengan cirikhas fisik kakeknya, Nabi Muhammad saw, adalah giginya yang renggang, tubuhnya tidak tinggi dan tidak pendek, alisnya yang tidak bergandengan, matanya yang lebar, kedua matanya yang hitam bagai bercelak, serta kedua pahanya yang kurus. Dapat dikatakan bahwa ciri-ciri fisik Al-Mahdi itu campuran dari ciri-ciri fisik dua kakeknya, yakni Nabi Muhammad saw dan Imam Ali ra.

Yang saya khawatirkan, kehadirannya takut tak kita kenali atau mengecewakan karena tak seperti dibayangkan. Seperti kaum Yahudi yang sangat meyakini bahwa Nabi terakhir akan datang dari bani Israil ternyata dari tanah Arab.
Baca Juga

Sponsor