[Historiana] - Seperti telah diketahui Urang Sunda bahwa Raja terasmhur dan yang sangat kita hormati adalah Prabu Siliwangi. Meskipun sosoknya masih menjadi perdebatan para ahli mengenai Raja yang tepat menyandang gelar "Siliwangi" adalah yang mana? Karena di Kerajaan Sunda-Galuh-Pajajaran terdapat 40 Raja. Menagapa kita kesulitan menentukan sosok Prabu Siliwangi? Siliwangi adalah sebuah nama julukan rakyat sunda pada saat itu kepada sang raja yang memerintah dengan adil dan bijaksana. Hal ini tercantum dalam naskah wangsakerta:
“Kawalya ta wwang sunda lawan ika wwang carbon mwang sakweh ira wwang jawa kulwan anyebuta prabhu siliwangi raja pajajaran. Dadyeka dudu ngaran swaraga nira”
Nama Siliwangi juga tercantum dalam kropak 306 fragmen carita parahyangan. Juga tertulis dalam naskah sanghyang siksa kandang karesian yang ditulis pada 1518 (KF.Holle 1867 : 457). Untuk itu, secara umum dalam Naskah ini memfokuskan bahasan bahwa yang dimaksud Prabu Siliwangi adalah Sri Jayadewata atau Sri Baduga Maharaja yang berkuasa di Pakuan Pajajaran. Sosok Gusti Prabu yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh selama 39 tahun (1482-1521)
Istri Prabu Siliwangi (Jayadewata) yang paling dikenal adalah Kentring Manik Mayang Sunda dan Nay Subang Larang. Keduanya kita kenal sebagai "istri" tanpa memberikan pembeda diantaranya yang dianggap sebagai "selir". Barangkali ini berupa penghormatan bagi kita semua yang menjadi seuweu-siwi (keturunan) Prabu Siliwangi. Naskah Waosan Prabu Siliwangi dari Kuningan menyebutkan bahwa istri Prabu Siliwangi banyak. Diantara yang disampaikan oleh para sejarawan adalah 151 istri.
Dengan tidak merinci mana yang permaisuri dan mana yang selir. Menurut Sutaarga (1984:26) sebagaimana yang disebutkan dalam bukunya yang berjudul “Prabu Siliwangi” dinyatakan bahwa Prabu Siliwangi selama hidupnya memiliki 150 istri, dan istri kesebelasnya yaitu Subang Larang/Subang Karancang, keturunannya kelak mendirikan kerajaan Cirebon. Selain dari istri kesebelasnya, rupanya istri-istri yang lain dari Prabu Siliwangi pun dikisahkan mempunyai anak-anak yang kelak menjadi raja daerah diseluruh tanah Sunda, diantaranya Permadi Puti ayah dari Nyimas Kawunganten dikatakan sebagai Putra Prabu Siliwangi yang memerintah di Cangkuang. Sebelum menjadi Maharaja Sunda-Galuh, Prabu Siliwangi bergelar "Pamanah Rasa". Sebagai putra dari seorang raja, tentu Raden Pamanahrasa dibekali berbagai macam ilmu, mulai ilmu pemerintahan, ilmu perang hingga ilmu keagamaan. Menjelang dewasa ia diberi jabatan oleh kakeknya Prabu Niskala Wastu Kancana yang pada saat itu masih menjadi Sri Baduga Maharaja di kerajaan Sunda Galuh yang berpusat di Kawali. Jabatan yang diberikan adalah sebagai raja daerah dengan nama Jayadewata di daerah Sindangkasih (Majalengka).
Diantara para Istri Prabu Siliwangi tersebutlah nama Nay Ambet Kasih atau Nay Rambut Kasih. Konon Nay Rambut kasih dari Kerajaan (Kemandalaan) Sindangkasih (Majalengka sekarang. Kisahnya terdapat dalah Naskah Carita Ratu Pakuan.
Ilustrasi Nyai Subang Larang |
Gunung Cupu Bukit Tanpor asih/ Mandala Tanpa Wahanan/ Sri Gina Bukit Manghening/ Patanjala panenjoan/ Gunung Si Purnawijaya/ Peuntaseun Sanghiyang Linggamanik/ Di Sanghiyang Windupatala nu euyeuna/ Gunung Lenggang patapaan Pwahaci Manireka/ Nitis ka Subanglarang/ Ahisna Jayapremana/ Seuweuna Jero Kuningan/ Mangkubumi Singapura/ Nu beunghar di Sumurwangi/
Ilustrasi Nhay Ratu Rambutkasih |
Ilustrasi Nhay Kentring Manik Mayangsunda |
- Nay Rambut Kasih/Ambet Kasih/Ngabetkasih
- Nay Subang Larang, puteri dari Sumur Wangi.
- Nay Aci Putih, Putri Dampu Awang
- Nay Kentring Manik Mayang Sunda
- Pwah Herang Manik/Si Catik Rajamantri
- Nay Janur Larang Bancana
- Nay Bungasari
- Nay Sriwati
- Nay Limur Kasih, Putri Pasir Batang
- Nay Haristacang, Putri Semenanjung Timur
- Nay Haristacu, Putri Semenanjung Timur
- Nay Hariskeling, Putri Semenanjung Timur
- Nay Harismaya, Putri Semenanjung Timur
- Dewi Samatra, puteri dari semenanjung negara
- Maya Pakembangan
- Dewi Banding, puteri dari Kuta Waringin
- Nay Aci Manglaya, puteri dari Tungtung Pasang,
- Dewi Rarage, puteri dari Pulau Pali
- Dewi Raja Kabalahan, puteri dari Pasuketan
- Tunjung Mambang Sari, puteri dari Pulau Kambangan
- Dewi Loron Raja Sona, puteri dari Nusa Donan
- Nay Riyak Tapa, puteri dari Tiga Maruyung
- Dewi Karuna, puteri dari gunung Kukusan
- Nay Cepet Manik, puteri dari Hulu Padang
- Nay Maya Padang, puteri dari negara Tengah
- Nay Nareuceum Maya Tung Manggung Hideung, puteri dari Pekalongan
- EmBok Panewon, puteri Tiga Gumowong
- EmBok Manglepa, adiknya Maraja di Cempa
- Embok Lenggang, adiknya Raja Mangedara
- Embok Manglibu, adik Maraja di Baluk,
- Embok Hajani, adik Maraja di Bali
- Atra Wangi, puteri dari Pulau Balangah.
- Tunjung Agung, puteri dari Pulau Maruyu
- Nay Ridu Manik, puteri dari Pulau Keling
- Nay Ridu Maya, puteri dari Pulau Palembang
- Nay Balik Larang Haris Bancana, puteri dari Pulau Madinah.
- Nay Haci Waringin
- Nay Maraja Bidalarang, dari Taal Wangi
- Majeti Keling Sri Manawangi, puteri dari Pakungwati
- Nay Mayang Pangabar, puteri dari Kandanghaur
- Nay Baliklayaran, puteri dari Kalapa Girang
- Nay Baliklarangan, puteri dari Kalapa Hilir,
- Nay Hacimaya Dewata, puteri dari Tanjung Camara
- Hacimaya Raja, puteranya sang guru Pamijahan,
- Haci Mageuhan, putera Sanghiyang di umbul Catih,
- Hacimaya manik, putera pemimpin mangkubumi Pakancilan,
- Haci Madewata, putera Sanghiyang di umbul Majak,
- Haci Lebok Maya, puteranya Sanghiyang di umbul Sogol,
- Haci Ratna Larang, putera Sanghiyang di Saligara,
- Haci Lenggang Sari, putera Sanghiyang Mandiri
- Haci Mundut Tunjung, puteranya Sanghiyang di umbul Tubuy
- Haci Maya Tunjung Maya Dewata, Sri Petas Mulih dewata
- Nay Maya Kusuma Manglibu Larang
- Nay Libu Wangi Sri Ratna, tuan Dewata, putera pemimpin Lila, di semenanjung Tipu
- Nay Rancangmaya,
- Nay Ramayasari Dewata
Secara lengkap kami masih belum mendapatkan 151 nama-nama yang dimaksud
Cag
Rerefensi
- "Prabu Siliwangi, Raja Ternama Sunda" history of Cirebon. historyofcirebon.id Diakses 20 September 2018
- "Mencari Prabu Siliwangi". Ditulis oleh Yudi Anugrah Nugroho hitoria.id 21 Jun 2017, 14:54 Diakses 20 September 2018
- Sutaarga, Moh Amir. 1984. "Prabu Siliwangi: atau Ratu Purana Prebu Guru Dewataprana Sri Baduga Maharaja Taru Haji di Pakwan Pajajaran 1474-1513" Jakarta: Pustaka Jaya