Cari

Naskah Timah Nagarapageuh | Naskah Sunda Kuno


[Historiana] - Naskah Timah Nagarapageuh adalah sebuah naskah Sunda Kuno yang ditulis di atas timah yang beukuran panjang 10 cm. Naskah ini disebutkan oleh Aditia Gunawan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) dalam sebuah acara bertajuk "Menyibak Khazanah Naskah Sunda Kuno" yang dipublikasi di chanel Youtube Perpusnas yang dipublikasikan 21 April 2019.

Aditia Gunawan
Naskah timah ini disebutkan Aditia berasal dari Desa Nagarapageuh Ciamis Jawa Barat. Naskah dimiliki oleh warga bernama Pak Nanang. Pembicara sulit mengkategorikan lempengan timah yang bertuliskan aksara Sunda kuno ini sebagai naskah atau Prasasti. Namun dari isinya menunjukkan kategori sebagai naskah. Sayangnya hanya 1 lempeng saja yang tersisa.

Isinya berupa mantra dan penyebutan tempat-tempat persemayaman para dewa. Nama-nama tempat yang ada dalam naskah menyebut topinimi yang hingga hari ini masih dapat kita kenal seperti Gunung Damalung, Gunung Ageung (Ciremai), Sarayu (Kali Serayu), Pamali (Kali Pamali atau Cipamali) dan lain-lain yang dapat ditarik benang merahnya dengan Naskah Perjalanan Bujangga Manik. Didapati bahwa nama-nama tempat memiliki kecocokan. Diperkirakan naskah sezaman dengan Bujangga Manik.

Lihat juga Video pemaparannya



Keberadaan Naskah Sundah Kuno dalam bentuk logam timah selain lontar, nipah dan gebang disebutkan dalan Naskah Sanghyang Sasana Maha Guru (SSMG yang disebut "Dasa Wredi"). Istilah sastra ditemukan juga pada naskah Sanghyang Sasana Maha Guru (disingkat SSMG), koropak 621 koleksi Perpustakaan Nasional RI (PNRI).

Konsep Dasa Wredi terdapat dalam bab ke-3, lempir ke-6 s.d ke-7. Isinya menjelaskan konsep sastra sebagai tulisan. Sacara etimologis, Dasa Wredi terbentuk dari dua kata: dasa ‘sepuluh’ dan wredi (skt. wrddhi) ‘kamajuan’. Singkatnya, dasa wredi adalah sepuluh tanda kemajuan. Yang jadi cirinya, yaitu adanya tulisan. Tulisan yang ditulis dalam sepuluh jenis media: emas, perak, tembaga, baja, besi, batu, kayu, pejwa (bambu), taal (lontar), dan gebang (nipah).

Meskipun, nama logam timah tidak disebutkan langsung dalam Dasa Wredi, kiranya telah cukup tergambarkan bahwa di zaman dahulu, leluhur kita telah menuliskan naskah keagamaan di atas lempeng logam.


Semoga bermanfaat
Rahayu...

Perbedaan Aksara Sunda

Baca Juga

Sponsor