[Historiana] - Sasakala Nyi Rara Kidul adalah Sebuah dongeng sasakala yang terkenal, terutama di daerah pesisir selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Cerita ini dihubungkan dengan laut selatan (Samudra Indonesia) yang ganas karena gelombangnya besar, yang sering meminta korban jiwa. Korban laki-laki ditafsirkan sebagai petunjuk bahwa Nyi Rara Kidul menginginkan suami baru karena ia selalu berganti suami.
Telah terdapat beberapa versi tentang dongeng ini, sebagai akibat usianya yang demikian tua, keluasan penyebarannya secara lisan. Misalnya, dalam masyarakat Sunda terdapat cerita yang mengatakan bahwa Nyi Rara Kidul pernah menikah dengan Dalem Surya Kancana, seorang tokoh legendaris di lingkungan masyarakat Cianjur.
Pengaruh cerita ini atas kepercayaan masyarakat pesisir sangat besar. Mereka mengadakan perdamaian dengan Ratu Laut Selatan itu dengan jalan melakukan upacara korban dengan berbagai sajian.
Berdasarkan salah satu versi, cerita mi pernah difilrnkan. Satjadibrata (1946) membukukan dongeng sasakala ini dalam sebuah bunga rampai.
Ringkisan Cerita
Dèwi Kandita adalah putri Sang Prabu Munding Wangi. Karena sangat cantik, ia mendapat julukan Dèwi Srangenge (srangenge 'matahari '). la sangat disayangi oleh ayahnya sehingga Dèwi Mutiara, seorang selir yang kebetulan dikaruniai anak laki-laki, merasa in. Timbullah fiat jahat Dèwi Mutiara, ia bermaksud mengusir Dèwi Srangèngè beserta ibu kandungnya.Dengan bantuan seorang tukang tenung wanita yang bernama Jahil, Dèwi Mutiara berhasil mengusir Dèwi Srangengè berikut ibunya. Dengan mengucapkan beberapa mantera, Jahil mengubah keadaan fisik korbannya. Permaisuri dan putri yang tadinya bertubuh mulus, dengan seketika berubah menjadi berpenyakit koreng yang sangat menjijikkan. Dèwi Srangèngè dan ibunya pergi menyingkir ke hutan lebat. Mereka sampai ke sebuah pertapaan yang dihuni seorang pertapa. Setelah mereka mengetahui bahwa yang berbuat jahat terhadap dirinya adalah Jahil, sang pertapa mengutus sepasang harimau kembar pet iharaannya untuk memangsa Jahil yang telah berbuat aniaya.
Setelah sang permaisuri meninggal dunia. Dèwi Srangenge sangat bersedih. Untuk menghibur hatinya yang sedang dilanda kedukaan, ia pergi ke selatan hingga sampailah ke pesisir. Ketika ia sedang beristirahat, tiba-tiba terdengar suara, "Jika ingin sembuh seperti sediakala, cepat-cepatlah mandi di laut!"
Tanpa berpikir paiijang Dèwi Srangèngè segera terjun ke laut. Penyakitnya hilang seketika. la terus mencari-cari datangnya suara. Menurut apa yang didengarnya, jika telah sembuh, ia akan segera dipersunting oleh Prabu Anom, orang yang tadi bersuara.
Setelah semakin dalam masuk ke dasar taut, ia tidak berhasil menemukan Prabu Anom. Dèwi Srangèngè menjadi marah sekali. la menggoyang-goyangkan tubuhnya sehingga timbullah ombak besar-besar. Sejak saat itulah ombak di Laut Selatan besar-besar. Dèwi Srangenge berganti nama menjadi Rara Kidul.
Sumber: Ensiklopedi Sastra Sunda. kemendikbud RI - pdf. Diakses 21 Desember 2019