Cari

Legenda Jaka Susuru

[Historiana] - Demikianlah kisah Ciung Wanara dan Hariangbanga menurut versi Sunda. Lalu bagaimana dengan kisah Jaka Susuru? Ternyata Jaka Susuru adalah tokoh lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan Ciung Wanara dan Hariangbanga. Berikut mari kita simak rangkumannya.

Prabu Siliwangi VII raja Pakuan Pajajaran memberikan sebidang tanah di Hutan Pasagi Wetan kepada putranya yang bernama Raden Munding Mintra Kasiringan Wangi. Maka berangkatlah sang pangeran dengan ditemani dua punggawa, yaitu Tumenggung Sewana Guru dan Tumenggung Sewana Giri. Setelah mencipta istana megah lengkap dengan prajuritnya di hutan tersebut menggunakan pusaka Jimat Makuta Siger Kencana, sang pangeran lalu melapor kepada ayahnya di Pakuan Pajajaran.

Prabu Siliwangi VII berkenan mendengarnya dan mengangkat Raden Munding Mintra Kasiringan Wangi sebagai raja di istana baru tersebut, bergelar Prabu Jaka Susuru, sedangkan negaranya disebut Tanjung Singuru. Adapun kedua tumenggung tadi diangkat pula sebagai patih di sana.

Setelah menjadi raja, Prabu Jaka Susuru menikahi dua orang putri Prabu Jungjang Buana dari Kerajaan Bitung Wulung, yaitu Sekar Jayanti dan Jayanti Kembang. Berita ini terdengar oleh Raja Gunung Gumuruh yang dulunya ingin menikahi Sekar Jayanti tetapi ditolak. Raja Gunung Gumuruh lalu datang ke Tanjung Singuru dan pura-pura mengundang Prabu Jaka Susuru untuk melihat intan sebesar kepala kerbau yang ia simpan di dasar Kawah Domas.

Prabu Jaka Susuru menerima undangan tersebut dengan disertai Patih Sewana Guru dan Patih Sewana Giri. Ketika mereka menengok ke dalam Kawah Domas, Raja Gunung Gumuruh menendang sehingga ketiganya pun jatuh tercebur ke dalam kawah. Raja Gunung Gumuruh lalu menutup kawah itu dengan batu besar sehingga Prabu Jaka Susuru dan kedua patihnya terkurung di dalam.

Sekar Jayanti dan Jayanti Kembang yang masing-masing telah mengandung anak Prabu Jaka Susuru melarikan diri dari kejaran Raja Gunung Gumuruh. Kedua wanita itu lalu melahirkan di dalam hutan. Sekar Jayanti melahirkan putra bernama Heulang Boengbang Legantara Lungguh Tapa Jaya Perang, sedangkan Jayanti Kembang melahirkan putra bernama Kebo Keremay Sakti Pangeran Giringsing Wyang.

Sepuluh tahun kemudian kedua wanita itu beserta anak-anak mereka mengungsi ke Kerajaan Tanjung Sumbara, meminta perlindungan Prabu Gajah Karumasakti. Mengetahui bahwa mereka adalah menantu Prabu Siliwangi VII, Prabu Gajah Karumasakti pun bersedia membantu. Ia lalu menyerang Kerajaan Tanjung Singuru dan berhasil mengalahkan Raja Gunung Gumuruh.

Raja Gunung Gumuruh bertobat dan ia kemudian membebaskan Prabu Jaka Susuru beserta kedua patihnya dari dalam penjara Kawah Domas. Prabu Jaka Susuru kembali bertakhta dan membawahi Prabu Gajah Karumasakti serta Raja Gunung Gumuruh.

Baca Juga

Sponsor