Baca juga: Penyebutan Galuh dalam Prasasti
Berdasarkan perbandingan dengan peninggalan sejarah lainnya seperti naskah Carita Parahyangan dan Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara, dapat disimpulkan bahwa Prasasti Kawali I ini merupakan sakakala atau tugu peringatan untuk mengenang kejayaan Prabu Niskala Wastu Kancana, penguasa Sunda yang bertahta di Kawali, putra Prabu Linggabuana yang gugur di Bubat.
Prasasti Kawali ditemukan di Situs Astana Gede, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, Ciamis. Ada enam buah prasasti batu yang terdapat di situs ini yang disebut dengan prasasti Kawali I, Kawali II, Kawali III, Kawali IV, Kawali V, dan Kawali VI. Keenamnya tidak berangka tahun.
Dalam bukunya yang berjudul History of Java jilid II, Raffles membuat faksimil prasasti Kawali I (Raffles, 1817: 58). Kemudian F. Friederich (1855: 149–182) membaca prasasti Kawali I-V, mendeskripsikan, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Belanda. Setelah itu, sarjana-sarjana lainnya yang membahas, membaca, dan menafsirkan kembali hasil pembacaan Friederich adalah K.F. Holle, J. Noordyun, Saleh Danasasmita, dan Atja (Djafar 1991).
Sementara itu, prasasti Kawali VI yang baru ditemukan tahun 1995, pertama kali diterbitkan oleh Adeng (1995), namun hasil pembacaannya kurang memuaskan. Kemudian prasasti Kawali VI ini diterbitkan oleh Titi Surti Nastiti dalam artikelnya yang berjudul “Prasasti Kawali” (1996). Dalam artikel tersebut ditulis tentang prasasti Kawali secara keseluruhan (I-V). Terakhir, Hasan Djafar (2015) memaparkan semua prasasti Kawali pada focus group discussion yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran.
Prasasti Kawali I
Prasasti Kawali 1 |
Prasasti Kawali I dituliskan pada batu alam dengan ukuran sisi kanan 125 cm, sisi kiri 120 cm, sisi atas 46 cm, sisi bawah 57 cm, serta tebal antara 10–17 cm. Prasasti yang diletakkan dalam posisi tidur ini, ditulis dalam aksara dan bahasa Sunda Kuna. Tulisan pada bagian atas berjumlah 10 baris dan di antara baris terdapat garis lurus, sedangkan tulisan selanjutnya ditulis pada keempat sisinya, masing-masing satu baris tulisan.
Alih aksara:
1a.
Prasasti Kawali 1a (bagian muka) |
nihan tapak wa
lar nu siya muliºa tapa[k] ºi
ña paºṛbu raja wastu
maṅaděg di kuta kawa
li nu mahayu na kadatuºan
surawisesa nu marigi sa
kuliliŋ dayöh nu najur sakala
desa ºaya ma nu pa[n]döri pakena
gawe raḥhayu pakön höböl ja
ya dina buºana
1b.
Prasasti Kawali 1b (bagian samping) |
hayuºa diponaḥ ponaḥ
hayuºa dicawuḥ cawuḥ
ºiºa neker ºiña ager
ºiña ni[n]cak ºiña rě[m]pag
Alih bahasa:
1a.
Inilah tanda be-
kas beliau yang mulia
Prabu Raja Wastu
[yang] berkuasa di kota Kawa
li yang memperindah keraton
Surawisesa yang membuat parit [di] se-
keliling ibukota yang memakmurkan seluruh
desa. Semoga ada penerus raja yang melaksanakan
berbuat kebajikan agar lama ja-
ya di dunia.
1b.
Janganlah dirintangi
Janganlah diganggu
Yang memotong akan ager (= hancur?)
Yang menginjak akan roboh.
Prasasti Kawali II
Prasasti Kawali 2 |
Prasasti Kawali II diletakkan dalam posisi berdiri, dituliskan pada batu alam yang bentuknya seperti akolade (kurawal). Adapun ukurannya adalah: tinggi 125 cm, lebar atas 80 cm, lebar bawah 69 cm. Prasasti ini ditulis dalam aksara dan bahasa Sunda Kuna. Ditulis pada satu sisi dengan 7 baris tulisan.
Setelah baris terakhir terdapat sebuah garis horizontal. Aksara yang dituliskan pada prasasti Kawali II besarnya tidak sama, demikian juga jarak antar baris tidak sama.
Alih Aksara
ºaya ma
nu ṅösi ºi
na kawali ºi
ni pakena kÄ›
ºṛta běněr
pakön na[n]jör
na juritan
Alih Bahasa:
Semoga ada
yang menghuni
di Kawali i-
ni yang melaksanakan ke-
makmuran dan keadilan
agar unggul
dalam perang
Prasasti Kawali III
Prasasti Kawali III dituliskan pada batu alam dalam posisi berdiri, bentuknya seperti menhir. Ukurannya: tinggi 120 cm, lebar atas 22 cm, lebar tengah 55 cm, lebar bawah 55 cm, dan tebal 18 cm.
Prasasti ditulis dalam aksara dan bahasa Kuna. Ditulis pada satu sisi dengan dua baris tulisan di bagian tengah.
Alih Aksara:
saŋ hyaŋ liŋ
ga hyaŋ
Alih Bahasa:
Sang Hyang Ling-
ga Hyang
Prasasti Kawali IV
Prasasti Kawali 4 |
Prasasti Kawali IV dituliskan pada batu alam dalam posisi berdiri, bentuknya seperti menhir. Ukurannya adalah: tinggi 120 cm, lebar atas 25 cm, lebar tengah 34 cm, lebar bawah 44 cm, dan tebal 27 cm.
Prasasti ditulis dalam aksara dan bahasa Sunda Kuna pada satu sisi dengan dua baris tulisan di bagian tengah prasasti.
Alih Aksara:
saŋ hyaŋ liŋga
biŋba
Alih Bahasa:
Sang Hyang Lingga
Bingba (= Arca)
Prasasti Kawali V
Prasasti Kawali 5 |
Prasasti Kawali V dituliskan pada batu alam, bentuknya seperti limas. Ukurannya adalah: panjang sisi kanan 75 cm, panjang sisi kiri 55 cm, sisi yang miring 77 cm, lebar atas 113 cm, lebar tengah 96 cm, lebar bawah 60 cm, dan tebal 19 cm. Tulisan hanya satu kata yang ditulis dalam aksara dan bahasa Sunda Kuna. Di sebelah kiri tulisan terdapat garis-garis lurus yang membentuk kotak- kotak dan di bawahnya terdapat gambar sebuah tangan dan sepasang telapak kaki. Menurut Hasan Djafar, kotak-kotak yang berjumlah 45 buah (9 x 5 kotak) tersebut seperti kalender ( kolenjer ) (Djafar 1991: 8).
Alih Aksara:
°añana (?)
Prasasti Kawali VI
Prasasti Kawali 6 |
Prasasti Kawali VI yang dituliskan pada batu alam, dengan bentuk persegi lima tidak simetris, diletakkan dalam posisi tidur. Ukuran panjang 72 cm, lebar 62 cm, dan tebal 12 cm. Prasasti ini ditulis pada satu sisi dengan 6 baris tulisan, dalam aksara dan bahasa Sunda Kuna.
Alih Aksara:
°ini pěºṛti[Å‹]
gal nu ºatis
ti rasa aya ma nu
ṅösi dayöḥ ºiwö
ºulaḥ botoḥ bisi
kokoro
Alih Bahasa:
Ini pening-
galan dari [yang] asti-
ti [dari] rasa yang ada, yang
menghuni kota ini
jangan berjudi bisa
sengsara
Referensi
- Nastiti, Titi Surti. "Prasasti Kawali". Jurnal Penelitian Balai Arkeologi Bandung 4 (1996):19-37.
- Raffles, Sir Thomas Stamford. 1830. "The History of Java. Volume I". ebook academia.edu Vol I.
- The History of Java, v. 1-2 EBook-No: 49843. Free ebook guttenberg.org Diakses 24 Februari 2020.