Cari

Ibnu Sirin Sang Sumber Rujukan Tafsir Mimpi

Ilustrasi

[Historiana] - Bagi Anda yang terbiasa mengunjungi arti mimpi atau tafsir mimpi di blog Historiana ini, tentunya tidak asing lagi dengan nama Ibnu Sirin. Ya betul. Berdasarkan takwil mimpi Ibnu Sirin inilah admin membuat takwil berbagai macam mimpi.

Lalu, siapakah sebenarnya Ibnu Sirin?

Ibnu Sirin bernama asli Abubakar Muhammad bin Sirin al-Bashri. Ia lahir pada tahun 33 H atau 653-4 M. Kita biasa menyingkat sebutannya dengan nama Abu Bakr al-Bassari atau lebih populer sebagai Ibnu Sirin. Ibnu Sirin adalah salah seorang tokoh ulama ahli fiqih dan perawi hadis dari golongan tabi'in yang menetap di Bashrah. Ibnu Sirin juga terkenal kemampuannya dalam menakwilkan mimpi, serta atas kesalehannya.

Ayahnya bernama Sirin, seorang pembuat periuk tembaga, yang tertawan oleh Khalid bin Walid dalam ekspedisinya di Ain at-Tamar. Sirin lalu menjadi budak dari Anas bin Malik, tetapi ia membuat perjanjian untuk memerdekakan dirinya sendiri dengan tebusan uang. Setelah itu, Sirin menikahi Shafiyah, budak perempuan Abubakar ash-Siddiq. Turut hadir dalam pernikahan tersebut tiga orang isteri Nabi Muhammad serta delapan belas orang Sahabat Nabi yang pernah mengikuti Pertempuran Badar, yang mana Ubay bin Ka'ab memimpin doa pernikahannya.

Ibnu Sirin mempelajari ilmu agama serta meriwayatkan hadis antara lain dari Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Imran bin Hushain, dan Anas bin Malik. Ia merupakan guru bagi Qatadah bin Di'amah, Khalid al-Hadda, Ayyub al-Sakhtiyani, dan lain-lain. Ibnu Sirin dilahirkan dua tahun sebelum pemerintahan Utsman bin Affan berakhir. Anas bin Malik pada saat berada di Persia menjadikan Ibnu Sirin sebagai sekretarisnya.

Ibnu Sirin memiliki banyak anak (30 orang anak) dari seorang istrinya, tetapi hanya satu yang tumbuh dewasa yaitu Abdullah. Selain sebagai ulama, profesi sehari-hari Ibnu Sirin adalah sebagai pedagang pengecer, akan tetapi ia bangkrut dan jatuh ke dalam hutang sehingga dipenjara. Anaknya Abdullah lah yang melunasi hutangnya.

Ibnu Sirin selalu mewarnai rambutnya dengan henna yang merupakan ciri khasnya. Dia pendek dan menderita tuli ringan, tapi itu tidak mencegahnya bergaul dengan orang. Dia dikenal karena humor dan tawanya yang polos.

Terlepas dari semangatnya yang tinggi, dia biasa banyak menangis di malam hari di rumahnya, dan terkadang dia sering menyanyikan puisi.

Diketahui juga bahwa ia banyak berpuasa. Ia misalnya berpuasa suatu hari dan berbuka puasa keesokan harinya. Selain itu, ia terpesona dengan ilmu dan ilmuwan.

Ahli Takwil Mimpi

Buku utamanya adalah A Concise Guide for the Interpretation of Dreams yang dianggap sebagai referensi penting hingga saat ini. Meskipun demikian, rujukan Ibn Sirin dalam penafsirannya masih samar sampai hari ini dan belum ditinjau cukup melalui penelitian untuk menjelaskan bakatnya di bidang ini. Yang jelas adalah bahwa ia menafsirkan mimpi berdasarkan makna semantik langsung.

Ia menggabungkan penafsiran dengan membaca pikiran manusia. Ia biasa menafsirkan langsung mimpi orang-orang di pasar dan dewan.

Dia berani menafsirkan mimpi bahkan kepada para penguasa, yang menyebabkan banyak masalah, Namun,  dia tidak peduli.


Kontroversi Al Hajjaj

Ibnu Sirin adalah seorang kontemporer untuk al-Hajjaj ibn Yusuf al-Thaqafi (meninggal 95 AH), dan banyak pangeran dan khalifah Bani Umayyah. Ibnu Sirin menolak untuk menghina al-Hajjaj setelah kematiannya dan mengatakan bahwa dosa manusia hanya dinilai oleh Sang Pencipta.

Diriwayatkan bahwa al-Hajjaj bin Yusuf melihat dalam penglihatannya, seolah-olah ada dua peri yang datang kepadanya, dan dia mengambil salah satu dari mereka dan mengabaikan yang lain. Jadi dia menulis surat kepada Abd al-Malik ibn Marwan tentang hal itu. Dan  Abdal-Malik menulis balik kepadanya, "Selamat, Abu Muhammad untuk kabar baik." Namun, ketika kabar tersebut sampai kepada Ibnu Sirin dia berkata: "Dia salah, ini adalah dua tanda perselisihan. Dia akan menyaksikan satu dan kehilangan yang lain, "Dan memang, memang begitu.

Akhir hayatnya

Ibnu Sirin meninggal di Bashrah (kini di Irak) pada hari Jum'at, 9 Syawal 110 H. Pelopor Ilmu Intepretasi Mimpi Dalam Islam. Dia dikenal karena persahabatannya dengan sufu mistik Hassan al-Basri (110-110 AH) yang meninggal hanya 100 hari kemudian. Namun keduanya telah mengambil aliran yang tidak berbeda dari yang lain. Tapi dikatakan bahwa mereka berpisah dengan beberapa alasan yang tidak diketahui.

Referensi

  1. Ar-Rifa'i, Muhammad Nasib (2000). Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. 3. Terjemahan oleh Syihabuddin. Jakarta: Gema Insani versi googlebooks. Diakses 18 Mei 2020.
  2. "Ibnu Sirin, Pelopor Ilmu Intepretasi Mimpi Dalam Islam" oleh Muhammad Subarkah. republika.co.id Diakses 18 Mei 2020.
Baca Juga

Sponsor