Cari

Carita Pantun Mundinglaya Di Kusumah

[Historiana] - Sumber "Carita Pantun Mundinglaya Di Kusumah" diperoleh dari Ed.C. M. Pleyte1907. (Raden Moending Laja Di Koesoema dipublikasikan C.M. Pleyte tahun 1907, diterbitkan oleh Albreacht Bandoeng).

Ringkasan Cerita:


Prabu Siliwangi menjadi raja di Pajajaran, patihnya Kidang Kancana dan jaksanya Gelap Nyawang. Prabu Siliwangi memiliki istri bernama Nyi Padma Wati, suatu ketika istrinya ngidam dan menginginkan honje, namun honje tersebut diinginkan pula oleh putri yang sedang ngidam bernama Nyi Gambir di Babakan Muara Beres.

Suatu ketika Nyi Gambir Wangi menginginkan terung pahit yang ingin dimakannya berbagi dengan Padma Wati, Prabu Siliwangi mencarikannya. Terung itu dibelah dua oleh Patih Gelap Nyawang, sesudahnya, raja bersabda kepada rakyatnya, bahwa bayi yang masih dalam kandungan itu sudah dikawinkan, menjadi jodohnya sebelum dilahirkan.

Nyi Padmawati melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Mundinglaya Di Kusumah sedangkan Nyi Gambir melahirkan seorang putri yang bernama Dewi Asri.

Selanjutnya adalah perjalanan Mundinglaya untuk mendapatkan Dewi Asri menjadi istrinya mengalami hambatan dengan keinginan Sunten Jaya yang ingin memperistri Dewi Asri. Namun dengan perjalan waktu akhirnya Mundinglaya berhasil menikah dengan Dewi Asri karena sudah dijodohkan sejak dalam kandungan.

Baca Juga

Sponsor