Cari

Carita Pantun Panggung Karaton


[Historiana] - Sumber "Carita Pantun Panggung Karaton" diperoleh dari carita pantun Panggung Karaton dari juru pantun Ki Atjeng Tamadipura, Situraja Sumedang. Cerita pantun ini dipublikasikan oleh Ajip Rosidi taun 1971 dan diterbitkan oleh PPP & F Sunda Bandung.

Ringkasan Cerita:

Negara Pakuan Pajajaran yang subur makmur dipimpin oleh rajanya Bayak Wide. Beliau memiliki seorang putra yang bernama Layung Batik. Banyak Wide menyuruh putranya mencari negara yang cocok dengan gambar nusa tigang puluh tiga, bangsawan sawidak lima, gagaman sajuta malang.

Tersebutlah disebuah negara yang bernama Dayeuh Manggung, rajanya bernama Prabu Panggung Karaton yang mempunyai adik perempuan bernama Agan Bungsu Rarang Purbaratna Aci Kembang. Panggung Karaton merasa heran, meskipun banyak sekali yang melamar adiknya, namun adiknya tidak juga mau bersuami. Akhirnya diketahui, bahwa Bungsu Rarang hanya mau menikah dengan pria yang dapat memecahkan siloka yang selama ini mengganggu hatinya.

Maka diadakanlah sayembara, siapa yang berhasil memecahkan siloka itu akan dijadikan suami Bungsu Rarang. Tetapi tiada seorang pun dari semua putra mahkota atau raja semuanya yang dapat menebak makna siloka itu. Semuanya kembali dengan tangan hampa.

Layung Batik hampir putus asa, mencari negara yang sesuai dengan gambar, sampai akhirnya mau pulang. Namun diperjalanan pulang sampailah di Negara Dayeuh Manggung, negara ini cocok dengan gambar Nusa Tigang Puluh Tiga.

Pendek cerita Layung Batik bertemu dengan Patih Kalang Somantri dan dapat memahami arti mimpi itu. Akhirnya Layung Batik menikah dengan Bungsu Rarang. Sesudah pernikahan, Layung Batik diserahi kerajaan oleh Panggung Karaton, dan berganti nama menjadi Pangeran Surya Kancana Rat Sajagat.

Semua raja atau putera mahkota yang pernah ikut sayembaramerasa sakit hati atas kekalahannya. Mereka ingin menghancurkan Negara Dayeuh Manggung begitu mendengar bahwa Bungsu Rarang telah menikah. Namun semuanya dapat diatasi oleh kesaktian Panggung Karaton. Semua raja dapat ditaklukkannya dan semua dijadikan ponggawa negara.

Tapi ada seorang raja yang merasa penasaran untuk memperoleh Bungsu Rarang yaitu Raden Pati Gajah Manggala, dari Kuta Ganggelang. Ia menyuruh Jurig Jonggrang Kalapitung menculik Bungsu Rarang. Akhirnya Panggung Karaton mencarinya dan terjadilah perkelahian yang sama-sama kuat, sama-sama gagah. Namun akhirnya Gajah Manggala dapat dikalahkan juga.


Baca Juga

Sponsor