[Historiana] - Melanjutkan berbagai macam pakaian tradisional di Jawa Barat. Kali ini masih wilayah Bandung untuk kelas Menengah.
Kaum Menengah
Busana yang dikenakan di lingkungan masyarakat kaum menengah ketika masih anak-anak dan remaja tidak berbeda dengan busana yang dikenakan di lingkungan masyarakat kebanyakan. Kalaupun mau disebut perbedaan, paling-paling terletak pada kualitas bahan yang digunakan. Busana yang dikenakan di lingkungan masyarakat kebanyakan biasanya mengambil bahan yang sederhana saja. Lain halnya dengan yang digunakan oleh masyarakat kaum menengah.
Perbedaan bentuk busana antara masyarakat kebanyakan dengan kaum menengah akan terlihat ketika menginjak usia dewasa. Timbulnya hal ini disebabkan oleh profesi mereka. Jika yang disebut masyarakat kebanyakan terdiri atas para petani, pedagang, buruh, dan pertukangan, maka masyarakat kaum menengah terdiri atas para pegawai negeri dan pamongpraja. Menurut peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Hindia Belailda, busana yang dikenakan oleh para pegawai negeri dan pamongpraja ini pada saat-saat melaksanakan tugas mempunyai ciri-ciri tersendiri. Pada acara-acara resmi, busana kaum menengah dalam hal-hal tertentu memiliki persamaan dengan kaum bangsawan. Dan ternyata ciri-ciri atau bentuk-bentuk ini memiliki kesamaan antara kaum menengah di Bandung dan di Sumedang. Karena itulah pada perideskripsian dalam laporan ini akan disatukan.
1. Anak-anak
Busana anak-anak kaum menengah sama dengan busana. anak-anak kaum bangsawan, tetapi dengan kualitas bahan yang lebih sederhana.
2. Remaja
1) Laki-laki
Busana sehari-hari:
- Baju kampret putih.
- Sarung poleng.
- lket.
Cara pemakaian:
- Sarung poleng dilipat ke arah kanan.
- Ujung atas sebelah kanan dilipat ke arah kiri.
- Gulung bagian atas ke arah luar, sebagai pengencang kain.
- Baju kampret dipakai.
- Iket yang digunakan : parekos nangka atau lohen.
Busana bepergian :
- Baju bedahan putih.
- Kain kebat batik.
- Sabuk.
- lket.
Cara pemakaian:
- Ujung kain kebat sebelah kiri dibelitkan ke kanan hingga batas pinggang kanan.
- Kain kebat batik sebatas mata kaki.
- Kutang.
- Beubeur.
- Kebaya.
Busana resmi:
- Kain kebat batik sebatas mata kaki.
- Kutang.
- Beubeur.
- Kebaya.
Alas kaki: sepatu.
Kelengkapan:
- Giwang.
- Kalung.
- Gelang.
- Cincin.
3. Dewasa
Laki-laki
Busana sehari-hari:
Busana sehari-hari laki-laki dewasa sama dengan busana remaja laki-laki.
Busana resmi:
Busana resmi laki-laki dewasa sama dengan busana resmi remaja laki-laki. Hanya berbeda dalam pemakaian arloji yang berantai emas, karena arloji berantai emas merupakan kelengkapan busana resmi pada laki-laki dewasa.
Tayuban:
Bagi laki-laki dewasa kaum menengah tertentu, sering mengikuti tayuban (tari pergaulan) yang diadakan di Kabupaten.
Busana yang digunakan adalah :
- Baju senting berwarna hitam dengan model bedahan ·lima.
- Kain kebat batik dilepe.
- Beubeur.
- lket.
Kelengkapan : ·
- Keris.
- Soder.
Cara pemakaian :
- Cara pemakaian sama dengan busana resmi; ditambah dengan 2 cara pemakaian keris:
- Keris diselipkan pada samping pinggang sebelah kiri dengan ujungnya berada pada bagian belakang.
- Apabila akan menari, keris dari sebelah kiri dipindahkan ke sebelah kanan pinggang sebelah belakang.
- Keris dimasukkan pada beubeur dan pegangannya berada pada bagian pinggang se belah kanan. Ujung
- keris akan terlihat menyerong ke sebelah kiri.
- Soder adalah selendang batik (lokcan) yang terbuat dari sutera, panjang antara tiga hingga tiga setengah meter dan lebar 40 cm. Soder ini disimpan pada keris hingga merupakan juntaian yang sama panjang. Pada saat-saat tertentu, menuruti kebutuhan tari, soder sebelah kanan akan ditarik agar.soder yang sebelah kanan akan terlihat lebih panjang dari pada soder sebelah kiri.
Sembahyang :
- Kain sarung.
- Baju kampret putih.
- Iket.
Alas kaki: tarumpah.
Catatan: Kain kebat batik yang digunakan oleh kaum menengah adalah kain batik lereng (Iiris) yang motifnya tidak sama dengan kain kebat untuk para pejabat negara.
2) wanita
Busana wanita dewasa sama dengan remaja dengan perhiasan yang lebih lengkap berupa: Giwang, kalung, gelang, cincin dan bros.
4. Orang tua
Busana orang tua laki-laki maupun wanita sama dengan busana dewasa.
Sumber: Jane Benny S, Cornellia, Dra., et all. 1987/1988. Pakaian Tradisional Jawa Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI