Cari

Pakaian Tradisional Jawa Barat di Bandung | Kaum Bangsawan


 

[Historiana] - Melanjutkan berbagai macam pakaian tradisional di Jawa Barat. Kali ini masih wilayah Bandung untuk Kaum Bangsawan.

Busana kaum bangsawan Jaki-laki maupun wanita di daerah Bandung, sama dengan busana kaum bangsawan di daerah Sumedang.

Upacara Nyalin.
Di daerah Bandung, sebe1um menuai padi harus diadakan upacara terlebih dahulu. Upacara ini disebut upacara nyalin. Upacara dipimpin oleh seorang laki-laki yang diberi julukan Wali Puhun. Wali puhun ini sebenarnya bertanggung jawab terhadap rangkaian upacara yang dimulai dari :

  • Ngerok: menyiangi sawah.
  • Tebar: menanam bibit padi.
  • Tandur: menanam padi.
  • Ngawen: ketika padi mulai keluar.
  • Ngadangdan: buah padi mulai membesar.
  • Ageung pare: ketika padi sudah berisi.
  • Nyalin: upacara panen padi.
  • Ngabantun ibu: mengambil (Memotong) ibu padi.
  • Nyimpen ibu: menyimpan ibu padi ke lumbung.
  • Nyalikkeun ibu: (netepkeun ibu).

Seluruh rangkaian kehidupan padi, dari awal hingga menyimpan padi dilakukan dengan periode-periode pembacaan do'a atau mantera. Sedangkan upacara nyalin merupakan upacara yang paling akhir dimulai dari proses mengambil (menuai) ibu padi sebanyak 9 batang dan 7 batang dan 7 batang. Batang padi yang berjumlah 9 diberi benang merah dan ditutupi dengan kain putih pada ujungnya. Sedangkan batang padi yang berjumlah 7 tangkai diikat dengan benang putih dan ditutupi dengan daun sirih.
Pada waktu menuai ibu padi, sebanyak 7 Jangkah tidak boleh bemafas. Ibu padi ini akan diletakkan di bawah sanggar, beserta rujak-rujakan (rujak asem, rujak kelapa), berbagai bunga, kemenyan, kelapa muda, sekapur sirih dan kopi pahit. Sedangkan di dalam Sanggar, ditaruh berbagai buah-buahan, kue, tangtang-angin 7, ketupat 7, puncak-manik yang di atasnya diberi telur, bubur merah, bubur putih dan. leupeut.

Seluruh isi sanggar ditutupi dengan kain putih. Di atas sanggar, diletakkan seperangkat busana wanita dan busana pria. Dua perangkat busana yang diletakkan di atas sanggar adalah:

Busana wanita: Kebaya

  • Kain kebat
  • Beubeur (angkin)
  • Selendang batik .
  • Busana pria Bldu kampret
  • Celana pangsi
  • Kain sarung poleng
  • Sabuk dari kain
  • Iket.
  • Busana yang dikerjakan wali puhun:
  • Baju kampret putih
  • Celana pangsi
  • Kain sarung poleng
  • Iket.


Kelengkapan: etem (ani-ani).
Ani-ani ini sebelum digunakan untuk menuai ibu padi, sudah diberi minyak wangi terlebih dahulu yang disertai mantera dan do'a.

Arti simbolik

  • 7 batang padi, berarti lambangjumlah hari.
  • 9 batang padi, berarti lambang wall, yang berjumlah sembilan.
  • Bubur merah, melambangkan saudara batin manusia yang berada di sebelah Selatan.
  • Bubur putih, melambangkan saudara batin manusia yang berada di se belah Timur.
  • Sirih dan gula, lam bang saudara batin manusia yang herada di se belah Bar at.
  • Ketupat 7, tangtang..angin 7, dan leupeut, lam bang saudara batin manusia yang berada di sebelah Utara.
  • Benang wama merah, adalah lambang kekuatan pria.
  • Kain putih dan benang putih, lambang kesucian dan kepasrahan wanita atau Dewi Sri.
  • Dua perangkat busana wanita dan pria, lambang penghormatan bagi Dewi Sri (padi) yang menghidupi manusia. Juga merupakan lambang penghormatan bagi ibu dan ayah.



Sumber: Jane Benny S, Cornellia, Dra., et all. 1987/1988. Pakaian Tradisional Jawa Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

Baca Juga

Sponsor