![]() |
Ilustrasi by Alam Wangsa Ungkara |
[Historina] - Oleh Alam Wangsa Ungkara. Pada malam tanggal 10 April 2025, warga Kota Bogor dan sekitarnya dikejutkan oleh gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,1 yang terjadi sekitar pukul 22.16 WIB. Guncangan ini tidak hanya menggoyangkan rumah-rumah, tetapi juga membangunkan kekhawatiran akan potensi kerusakan dan gempa susulan. Berikut adalah ulasan lengkap tentang peristiwa ini, penyebabnya, dampaknya, serta langkah-langkah yang diambil pasca-kejadian.
Kronologi dan Penyebab Gempa
Gempa bumi ini berpusat di darat, tepatnya 2 kilometer tenggara Kota Bogor, Jawa Barat, pada kedalaman 5 kilometer. Karena kedalamannya yang dangkal, getaran terasa cukup kuat di wilayah Bogor, Kabupaten Bogor, dan bahkan hingga Depok. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini merupakan gempa tektonik akibat aktivitas sesar aktif. Sesar ini menjadi pemicu utama guncangan yang dirasakan dengan intensitas III MMI, di mana getaran terasa nyata di dalam rumah, seperti ada truk besar yang melintas.
Hari itu ternyata tidak hanya sekali Bogor diguncang. Lebih awal, pada pukul 16.32 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 2,9 juga terjadi dengan pusat 28 kilometer barat daya Kota Bogor pada kedalaman 8 kilometer. Guncangan ini lebih ringan, namun menambah kewaspadaan warga terhadap aktivitas seismik di wilayah tersebut.
Dampak Gempa
Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, gempa magnitudo 4,1 meninggalkan sejumlah kerusakan ringan. Beberapa kantor dinas di Kota Bogor dilaporkan mengalami retakan dinding dan kerusakan plafon. Warga di berbagai wilayah, seperti Kebon Pedes dan Tanah Sareal, melaporkan getaran kuat disertai suara gemuruh, membuat mereka berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat yang lebih aman.
Di media sosial, warga Bogor berbagi pengalaman mereka. Banyak yang menyebut gempa ini sebagai salah satu yang terkuat yang pernah mereka rasakan dalam beberapa tahun terakhir. "Kenceng banget, sampai kasur goyang!" tulis seorang warga di platform X. Getaran yang terasa hingga Depok juga memicu diskusi tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana di wilayah Jabodetabek yang padat penduduk.
Hingga pagi hari tanggal 11 April 2025, BMKG mencatat setidaknya empat kali gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil. Hal ini menambah urgensi untuk memantau situasi lebih lanjut, meskipun belum ada indikasi kerusakan signifikan tambahan.
Respon dan Langkah Penanganan
Pemerintah Kota Bogor, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), segera bertindak cepat. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengimbau warga untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. BPBD dikerahkan untuk memantau situasi, melakukan pendataan kerusakan, dan memastikan tidak ada dampak yang lebih serius. Beberapa posko darurat juga disiapkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
BMKG menegaskan pentingnya informasi resmi hanya diperoleh dari sumber terpercaya, seperti akun media sosial resmi mereka atau situs web BMKG. Hal ini untuk mencegah penyebaran hoaks yang sering muncul pasca-bencana alam. Masyarakat juga diimbau untuk memeriksa struktur bangunan mereka, terutama yang sudah tua, guna memastikan keamanan jika terjadi guncangan lebih lanjut.
Makna Gempa bagi Bogor
Peristiwa ini kembali mengingatkan bahwa Bogor, meskipun dikenal sebagai kota yang sejuk dan nyaman, tidak lepas dari ancaman bencana geologis. Letaknya yang dekat dengan sesar aktif menjadikan kesiapsiagaan sebagai keharusan. Gempa 2025 ini, meski tidak sebesar gempa di wilayah lain, menjadi alarm untuk memperkuat infrastruktur tahan gempa, meningkatkan edukasi bencana, dan memastikan sistem peringatan dini berfungsi optimal.
Kesimpulan
Gempa bumi Bogor pada 10 April 2025 adalah peristiwa yang menyisakan cerita dan pelajaran. Getaran malam itu mungkin telah mereda, tetapi kewaspadaan harus tetap terjaga. Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga seperti BMKG, diharapkan Bogor dan sekitarnya dapat lebih siap menghadapi tantangan alam di masa depan. Mari bersama menjaga keselamatan dan membangun kota yang lebih tangguh terhadap gempa.
Penulis: Alam Wangsa Ungkara
Tanggal: 11 April 2025