Cari

Mandala Purwagaluh cikal bakal kerajaan Galuh? | Bawahan Kerajaan Tarumanagara

Snapshot video Sejarah Jawa 10000 SM - 2017 M. Lazardi Wong Jogja

[Historiana] - Ini masih tulisan marathon tentang mandala-mandala yang tercatat dalam naskah Sunda kuno (NSK). Meskipun penelusuran keberadaannya secara literatur sangat sulit. Mandala Purwagaluh adalah salah satu dari Kabuyutan dan Kamandalaan yang ada di tatar Pasundan.

Menurut peta di atas, Mandala Purwagaluh yang disebut juga sebagai Kerajaan (Rajamandala) Purwagaluh. Dengan menelisik asal katanya terdiri dari 2 kata. Pertama, Purwa yang berarti pertama, awal atau asalmula. Kedua Galuh yang bermakna permata. nama Galuh telah lama dikenal sebagai nama kerajaan Galuh. Dengan demikian, bisa kita artikan bahwa "Purwagaluh" adalah Galuh awal atau Galuh Purba (?).

Mengamati peta yang dibuat oleh Lazardi Wong Jowo dalam Channel Youtube, bisa jadi menunjukan wilayah kekuasaan Galuh Purba. Warna merah dalam peta adalah wilayah Purwagaluh. Mungkin untuk batas di sebelah timu kurang panjang (ke kanan), hingga mencakup wilayah Brebes Jawa Tengah.

Bukti yang ada di Bumi Ayu Kabupaten Brebes, yaitu arca-arca kuno diperkirakan peninggalan Galuh Purba. Baca juga: Luas Wilayah Keajaan Sunda-Galuh (Pajajaran). Bahwa untuk menelusuri per­kembangan sejarah Galuh sebagai sebuah pusat kekuasaan raja-raja pada zaman dahulu, hampir dapat dikatakan tidak mungkin menda­pat dukungan prasasti-prasasti atau peninggalan purba lainnya, demikian juga berita-berita asing, yang ada hanyalah beberapa nas­kah, yang tertua sampai kepada ki­ta hanya beberapa buah berasal da­ri akhir abad ke-16 Masehi dan beberapa buah dari abad ke-17 Masehi.

Peta Kerajaan Galuh (lanjutan Purwagaluh)
Sumber: wikipedia.org


Mungkin Kerajaan Galuh inilah didirikan oleh Wretikandayun (612 M). Keduanya sering disebut sebagai kerajaan kembar. Sejarah mengenai Kerajaan Galuh ada pada naskah kuno Carita Parahiyangan, suatu naskah berbahasa Sunda yang ditulis pada awal abad ke-16. Dalam naskah tersebut, cerita mengenai Kerajaan Galuh dimulai waktu Rahiyangta ri Medangjati yang menjadi raja resi selama lima belas tahun. Selanjutnya, kekuasaan ini diwariskan kepada putranya di Galuh yaitu Sang Wretikandayun.

Mengutip pendapat Hasan Kurniawan yang dimuat Sindonews.com,  "Gunung Slamet dan sejarah Kerajaan Galuh Purba".
Artefak Peninggalan Hindu di Bumiayu, Brebes Jateng
Sumber: Sindonews.com

Gunung Slamet merupakan gunung api tertinggi kedua di Pulau Jawa, dan terbesar di Jawa Tengah. Gunung ini berada di daerah perbatasan lima wilayah, terdiri dari Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan catatan sejarawan Belanda Van der Meulen, pada abad ke-1 Masehi, terbentuklah Kerajaan Galuh Purba, di Gunung Slamet. Inilah kerajaan pertama dan terbesar di Jawa Tengah.

Para pendiri Kerajaan Galuh Purba itu merupakan pendatang yang berasal dari Kutai Kalimantan Timur, sebelum periode Kerajaan Kutai Hindu dan zaman pra Hindu. Para pendatang itu pertama menginjakkan kakinya di Cirebon, lalu masuk ke pedalaman, dan berpencar.

Sebagian dari mereka ada yang menetap di sekitar Gunung Cermai, Gunung Slamet, dan Lembah Sungai Serayu. Mereka yang menetap di sekitar Gunung Cermai mengembangkan peradaban Sunda. Sedang yang berada di Gunung Slamet, mendirikan Kerajaan Galuh Purba. Dari kerajaan inilah, para penguasa raja-raja di Jawa terlahir.


Kerajaan Galuh Purba bertahan hingga abad ke-6 M dengan wilayah kekuasaan yang meliputi daerah Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Bumiayu, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Kedu, Kulonprogo dan Purwodadi.

Legenda Dewi Sri - Sapigumarang dan Budugbasu berlatar tempat kerajaan Purwagaluh.
Baca Juga

Sponsor