[Historiana] - Kisah adanya Dajjal sangat termashur. Bila
ditelusuri via google akan banyak sekali yang membahas tentang ini. Kata Dajjal
dikenal di kalangan Islam. Serupa dengan itu, Kalangan kristen menyebutnya
Anti-Chistus. Dikisahkan pula bahwa Dajjal akan menciptakan kerusakan di muka
bumi dan menyesatkan manusia. Apa yang terjadi selanjutnya? Nah.. bahwa Isa AS
akan menghancurkan Dajjal.
Sejarah Dajjal Dari Nabi Musa Hingga
Turunnya Nabi Isa
Menurut Dr. Isa Daud (Kemunculan Dajjal di
Segi Tiga Bermuda , 2000), Dajjal lahir 100
tahun sebelum kelahiran Nabi Musa as. Ia terlahir dengan nama Musa. Kata
ini diambil dari bahasa Mesir, yang artinya terapung. Karena memang
Dajjal pada masa kecilnya terapung di atas air karena bencana tsunami di negeri
Samirah, Palestina. Nama lengkap Dajjal adalah Musa Samiri, yang artinya, Musa
dari negeri Samirah. Jadi ada dua musa yang popular di kalangan Bani Israil,
yaitu Musa bin Imron, yang kelak menjadi Rasul dan Musa Samiri, yang merupakan
cikal bakal Dajjal dan utusan Iblis laknatullah.
Musa yang dipelihara FIr'aun menjadi MukminMusa yang Dipelihara Jibril menjadi Kafir
Dajjal terlahir dari keluarga penyembah patung
sapi. Yang dalam Qur’an disebut Ijlu (anak
sapi). Dajjal terlahir dari perkawinan sedarah. Dampak dari perkawinan
ini, menjadikan Dajjal menjadi manusia cacat. Dengan mata buta sebelah.
Sejak kelahirannya, Dajjal tidak mau menyusui
dan senantiasa tertidur. Hingga mengakibatkan payudara ibunya mengalami
pembengkakan hebat dan menimbulkan panas yang luar biasa. Dua bulan kemudian
ibunya meninggal. Pada saat itulah di negeri Samirah gempa di dasar laut
yang menimbulkan tsunami yang sangat hebat. Seluruh negeri itu hancur dilibas
banjir. Nyaris penduduk pulau itu tak ada yang tersisa.
Atas bencana ini, Allah mengutus Jibril untuk
menyelamatkan bayi Samiri, biang Dajjal itu. Ia pun diselamatkan Jibril ketika
terapung di atas laut dan diselamatkan ke dalam sebuah gua. Di dalam gua
ditengah pulau terpencil itulah, Samiri dirorok oleh Malaikat Jibril.
Menurut riwayat, Samiri diberi air susu dari surga yang keluar dari jempol
Malaikat Jbril. Begitulah hari-hari Samiri dibesarkan dalam asuhan malaikat: JIbril as.
Isa
AS Turun Kembali ke Bumi
Dari keterangan hadist
Muhammad diceritakan bahwa menjelang hari kiamat/akhir zaman Isa akan di
turunkan oleh Allah dari langit ke bumi. Peristiwa
itu tergambar dari hadist berikut:
·
“Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan
sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah
melihatnya, maka ketahuilah; bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan
tubuh sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua
lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan
air waulupun ia tidak basah.”
·
“Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam dalam
kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat,sehingga turunlah Isa bin
Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka (Al Mahdi): “Kemarilah dan imamilah
salat kami”. Ia menjawab: ”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai
pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan
Allah kepada ummat ini (ummat Islam).”
·
“Tiba-tiba Isa sudah berada di antara mereka dan
dikumandangkanlah salat,maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam
salat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab: ”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu
dan hendaklah ia yang mengimami salat kamu”.
Menurut Islam, hal
pertama yang dilakukan Isa setelah turun dari langit adalah menuaikan salat
sebagaimana yang dijelaskan oleh hadist-hadist di atas. Isa akan menjadi makmum
dalam salat yang di imami oleh Imam
Mahdi.
Adapun lokasi turunnya
Isa dijelaskan oleh Muhammad dalam sebuah hadist berikut:
·
“Isa ibnu Maryam akan turun di ‘Menara Putih’ (Al
Mannaratul Baidha’) di Timur Damsyik.”
Kedatangan Isa akan
didahului oleh kondisi dunia yang dipenuhi kedzaliman, kesengsaraan &
peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia, setelah itu kemunculan
Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal
yang akan berusaha membunuh Imam Mahdi, setelah dajjal menyebarkan fitnahnya
selama 40 hari, maka Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpas dajjal.
Mengapa Dajjal tidak Dibunuh sejak Dulu?
Kisah Dajjal yang bertemu beberapa nabi ada diberbagai literatur. Menariknya, mengapa tidak dibunuh saat itu? inilah kehendak Tuhan.
Dajjal hanya diusir oleh Musa AS dan juga Isa AS. Nabi Musa AS malah marah kepada Nabi Harun atas tindakan Dajjal (samiri) yang menyesatkan umat hingga menyembah patung sapi betina yang bisa bersuara. Disaat Samiri dihadapkan kepada nabi Musa AS, Musa hanya mengusirnya seraya menyatakan bahwa tak seorangpun dapat 'menyentuh' samiri.
Pada zaman Nabi Isa ia pun datang. Namun diusir oleh Nabi Isa. Namun berhasil menyesatkan umat, setelah kenaikan (diangkat ke langit) Nabi Isa pada usia 33 tahun. Penyesatan Samiri berkaitan dengan masalah akidah.
Karena dibiarkan hidup, Samiri leluasa bergerak menyesatkan umat. Sekte-sekte sesat dalam Islam dan nabi palsu pasti tidak luput dari proyek Samiri: Sang Dajjal. Ribuan hadist palsu yang dibikin oleh orang-orang Yahudi dan orang muslim munafik, tentu mendapat 'sentuhan' dari tangan Samiri.
Pada zaman Rasulullah SAW tidak seperti nabi-nabi terdahulu (Musa dan Isa) selalu membiarkannya. Dajjal dibelenggu di sebuah pulau.
Ulasan:
Secara hipotetis dari penulis yang sangat awam: Kisah Dajjal bersumber dari Hadits. Alur kisah Dajjal, kerusakan yang diciptakannya dan terbunuhnya Dajjal sudah sangat jelas. Fitnah dunia akibat Dajjal "DONE" bisa diselesaikan. Sementara... Menurut Penulis ada hal yang lebih penting tentang bahaya fitnah akhir zaman yaitu dari Ya'juz dan ma'juz. Kisah ya'juz dan ma'juz malah sangat sedikit sumber-sumber rujukan yang bisa kita dapatkan. Digambarkan bahwa tidak ada kekuatan manusia yang mampu melawan mereka. Hanya kehancuran dan kematian umat manusia... KIAMAT
Mengapa Dajjal tidak Dibunuh sejak Dulu?
Kisah Dajjal yang bertemu beberapa nabi ada diberbagai literatur. Menariknya, mengapa tidak dibunuh saat itu? inilah kehendak Tuhan.
Dajjal hanya diusir oleh Musa AS dan juga Isa AS. Nabi Musa AS malah marah kepada Nabi Harun atas tindakan Dajjal (samiri) yang menyesatkan umat hingga menyembah patung sapi betina yang bisa bersuara. Disaat Samiri dihadapkan kepada nabi Musa AS, Musa hanya mengusirnya seraya menyatakan bahwa tak seorangpun dapat 'menyentuh' samiri.
Pada zaman Nabi Isa ia pun datang. Namun diusir oleh Nabi Isa. Namun berhasil menyesatkan umat, setelah kenaikan (diangkat ke langit) Nabi Isa pada usia 33 tahun. Penyesatan Samiri berkaitan dengan masalah akidah.
Karena dibiarkan hidup, Samiri leluasa bergerak menyesatkan umat. Sekte-sekte sesat dalam Islam dan nabi palsu pasti tidak luput dari proyek Samiri: Sang Dajjal. Ribuan hadist palsu yang dibikin oleh orang-orang Yahudi dan orang muslim munafik, tentu mendapat 'sentuhan' dari tangan Samiri.
Pada zaman Rasulullah SAW tidak seperti nabi-nabi terdahulu (Musa dan Isa) selalu membiarkannya. Dajjal dibelenggu di sebuah pulau.
Sebuah
Hadits menerangkan, bahwa pada suatu hari sehabis salat berjama’ah, Nabi
Muhammad SAW menahan para Sahabat dan berkata sbb : “Tamim Dari, seorang
Kristian yang memeluk Islam, ia menceritakan kepadaku tentang Dajjal, yang
cocok dengan apa yang pernah aku ceritakan kepada kamu”. Lalu beliau
menceritakan pengalaman Tamim Dari sbb :
“Pada suatu
hari ia berlayar dengan beberapa orang dari kabilah Lakhm dan Judham. Setelah
berlayar sebulan lamanya, mereka mendarat di sebuah pulau, dimana mereka
berjumpa untuk pertama kali dengan seekor makhluk yang aneh, yang menamakan
dirinya Jassassh (makna aslinya mata-mata). Jassasah memberitahukan kepada
mereka tentang seorang laki-laki yang tinggal dalam Gereja. Kemudian mereka
mengunjungi orang itu dalam Gereja, yang nampak seperti raksasa, yang tangannya
diikat pada lehernya, dan kakinya diikat dengan rantai, dari lutut hingga
mata-kaki. Mereka bercakap-cakap dengan orang ini, yang tiba-tiba ia bertanya
kepada mereka tentang Nabi SAW, dan ia mengakhiri percakapannya dengan ucapan:
‘Aku adalah Masihid Dajjal, dan aku berharap semoga aku segera dibebaskan, lalu
aku dapat menjelajahi seluruh dunia, kecuali Makkah dan Madinah“.
Satu hal
yang sudah pasti ialah bahwa seluruh cerita ini bukanlah kejadian biasa,
melainkan sebuah visiun (ru’yah). Adapun bukti bahwa kejadian itu terjadi dalam
ru’yah ialah adanya kenyataan bahwa Dajjal bertanya kepada mereka sbb:
“Ceritakanlah kepadaku tentang Nabi bangsa Ummi (bangsa Arab), apakah yang ia
kerjakan”.
Pertanyaan
mereka dijawab sbb: “Beliau meninggalkan Makkah dan sampai di Madinah”. Dalam
Hadits lain, Dajjal diriwayatkan bertanya sbb: “Orang ini yang muncul di antara
kamu, apakah yang ia kerjakan?” (Kanzul-Ummal jilid VII, hal 2024).
Bagaimana
mungkin Dajjal tahu bahwa Nabi bangsa Arab telah muncul? Apakah Dajjal telah
menerima wahyu? Sudah barang tentu tidak. Dan pula tak mungkin bahwa ini adalah
perkara tekaan.
Kejadian-kejadian
lain yang diceritakan dalam Hadits ini, semuanya menguatkan pendapat bahwa ini
terjadi dalam ru’yah. Misalnya, siapakah yang mengikat tangan Dajjal pada
lehernya? Siapakah yang mengikat kakinya dengan rantai? Bolehkah kami mengira
bahwa Dajjal dilahirkan dalam keadaan demikian? Mengapa jassasah tidak melepas
rantai Dajjal? Segala persoalan yang rumit ini hanya dapat dipecahkan apabila
kami menganggap ceritera ini berasal dari ru’yah Tamim Dari.
Segala
sesuatu yang diketahui oleh Nabi Suci yang berhubungan dengan masalah ini juga
berlandaskan ru’yah. Allah tak pernah membawa beliau ke sebuah pulau, dan
menyuruh beliau melihat Dajjal dengan mata-kepala sendiri. Sebaliknya, hanya
melalui ru’yah sajalah, beliau melihat sifat-sifat Dajjal. Beliau menyajikan
ru’yah Tamim Dari ini, sekadar untuk memperkuat apa yang diketahui oleh beliau
dalam ru’yah sebagaimana beliau menceritakan juga impian para Sahabat lainnya.
Hadits ini memberi petunjuk kepada kita, di mana tempat-tinggal Dajjal :
1. Ia
bertinggal di sebuah pulau.
2. Letak
pulau ini sejauh satu bulan pelayaran dari Syria .
Masih ada
satu lagi yang orang dapat ketahui dari Hadits ini, yakni, bahwa pada zaman
Nabi, Dajjal sudah ada, tetapi ia belum diizinkan keluar. Hal ini akan kami
uraikan nanti dengan panjang-lebar.
Dua catatan
tersebut di atas memberi petunjuk seterang-terangnya akan tempat-tinggal
Dajjal. Sudah terang bahwa Eropa didiami pula oleh bangsa-bangsa lain, tetapi
bangsa Inggeris mempunyai kekuasaan dan kebesaran yang tak pernah jatuh di
tangan bangsa lain di benua itu. Itulah sebabnya mengapa benua Barat disebutkan
secara khusus sebagai tempat-tinggal Dajjal.
Agaknya
menarik perhatian sekali bahawa menurut Hadits Tamim Dari, Dajjal tinggal di
sebuah pulau yang letaknya di sebelah Barat Syria , sedang tempat munculnya
dikatakan oleh Hadits lain, berada di Timur. Lengkapnya, Hadits itu maksudnya:
“Tidak! Ia
(Dajjal) akan muncul disebelah Timur; tidak, ia akan muncul di sebelah Timur;
tidak, ia akan muncul di sabelah Timur” (Kanzul-’Ummal jilid VII, halaman
2988).
Dan ada
satu hadith lain yang bermaksud;
“Nabi
Muhammad SAW menunjuk hampir dua puluh kali ke arah Timur” (Kanzul-’Ummal,
jilid VIl, halaman 2991 ).
Dalam
sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengatakan: “Tidak ! Ia akan
muncul di Timur” diikuti dengan kalimat: “Beliau menunjuk dengan tangannya ke
arah Timur”. Jadi jika di suatu Hadits dikatakan bahawa tempat tinggal Dajjal
ialah sebuah pulau di Barat, tetapi di lain Hadits diterangkan bahawa tempat
munculnya Dajjal, atau lebih tepat lagi, tempat munculnya fitnah Dajjal ialah
di Timur.
Kematian Dajjal ditangan Isa AS?
Mengenai kisah pembunuhan Dajjal oleh Nabi Isa diterangkan di
antaranya dalam dua hadits berikut.
Dari Abdullah bin Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas'ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya" [HR. Muslim]
Dalam riwayat Ahmad, dari Aisyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah (bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud." Sesekali Abu Daud berkata, "Hingga Dajjal datang (tiba) di Palestina di pintu Lud, lalu Isa 'alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa 'alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil." [HR. Ahmad]
Dari Abdullah bin Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas'ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya" [HR. Muslim]
Dalam riwayat Ahmad, dari Aisyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah (bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud." Sesekali Abu Daud berkata, "Hingga Dajjal datang (tiba) di Palestina di pintu Lud, lalu Isa 'alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa 'alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil." [HR. Ahmad]
Ulasan:
Secara hipotetis dari penulis yang sangat awam: Kisah Dajjal bersumber dari Hadits. Alur kisah Dajjal, kerusakan yang diciptakannya dan terbunuhnya Dajjal sudah sangat jelas. Fitnah dunia akibat Dajjal "DONE" bisa diselesaikan. Sementara... Menurut Penulis ada hal yang lebih penting tentang bahaya fitnah akhir zaman yaitu dari Ya'juz dan ma'juz. Kisah ya'juz dan ma'juz malah sangat sedikit sumber-sumber rujukan yang bisa kita dapatkan. Digambarkan bahwa tidak ada kekuatan manusia yang mampu melawan mereka. Hanya kehancuran dan kematian umat manusia... KIAMAT