Cari

Situs Batu Panjang Diprediksi Lebih Tua dari Situs Gunung Padang

Situ Batupanjang Jahim. Foto: pikiran-rakyat.com

[Historiana] - Situs Batu Panjang ditemukan di Perkebunan Pinus, Blok Jahim, KPH Majalengka, di perbatasan antara Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka dengan Kabupaten Ciamis. Lokasinya berada di Patok 7, Ciapu, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Ciamis. demikian seperti diberitakan HU pikiran rakyat.

Situs Bantu Panjang belum banyak diketahui warga dan belum tersentuh penelitian secara khusus. Diprediksi, usia situs ini lebih tua dibanding situs Gunung Padang di Cianjur.

Papan nama keberadaan situs  tersebut, menurut kuncen situs Batu Panjang Sahidin (50), baru dipasang belakangan ini oleh Perhutani setelah ada beberapa warga yang penasaran dengan keberadaan situs tersebut.

Situs Batu Panjang, menurut Sahidin, berada di cakupan sekitar 100 meter persegi (menurut Perhutani 0,100 ha). Namun, tampaknya area cakupan-nya lebih luas jika hutan disekitar situs tersebut ditelusuri.

Menurut budayawan setempat, Rachmat Iskandar, di wilayah Majalengka, Kawali, dan Panjalu memang banyak ditemukan bekas peninggalan bersejarah.

Situs Batu Panjang Ciamis hampir sama dengan Situs punden berundak Gunung Padang di Desa Karyamukti, Campaka, Cianjur.  Sebagaimana namanya situs tersbeut terdiri dari ratusan batu berbagai bentuk.

Situs Batu Panjang yang terletak di kawasan hutan pinus  milik Perhutani di wilayah Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis. Hingga saat ini keberadaannya menyimpan segudang misteri.

Keberadaan be-batuan di situs ini memang identik dengan situs di Gunung Padang. Mulai dari yang berbentuk balok berbagai ukuran mulai setengah hingga dua meter, batu berbentuk lonjong serta pipih, yang salah satu ujungnya meruncing, sepintas mirip gapura.  Selain itu juga bentuk mirip meja serta lainnya yang masih sangat sederhana.

Perlu diteliti lebih lanjut

Sahidin yang lebih dari 20 tahun menjadi juru kunci situs tersebut mengungkapkan sebelumnya ada satu batu yang menggantung pada akar pohon beringin. Akan tetapi lambat laun akarnya mati, hingga batunya jatuh.  “Dulu pernah ada batu yang menggantung di akar. Kemudian jatuh, batunya tidak ada lagi,” ujarnya.

Dia mengatakan pada waktu tertentu ada beberapa orang dari luar Ciamis yang sengaja datang ke Situs Batu Panjang. Namun demikian Sahidi mengaku tidak mengetahui pasti tujuan orang tersebut. “Saat tertentu ada orang dari luar yang datang ke sini,” ujar Sahidin yang rutin menyapu kompleks batu yang beserakan.

Berkenaan dengan Situs batu panjang, Kepala Bidang  Destinasi Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ciamis Budi Kurnia juga mengatakan masih banyak misteri yang belum digali dari Situs Batu Panjang. Berdasarkan informasi situs tersebut usianya tidak berbeda jauh dengan Situs Gunung Padang.

“Terus terang sampai saat ini belum ada informasi lengkap menyangkut situs tersebut.  Masih menyimpan segudang misteri yang harus dipecahkan. Apabila melihat kondisi bebatuan yang ada, memang tidak jauh bedanya dengan yang ada di Situs Gunung Padang,” kata Budi Kurnia, Minggu 9 Desember 2018 .

Dia juga berharap agar pemerintah, khususnya instansi terkait melakukan penelitian lebih mendalam soal Situs Batu Panjang. Situs tersebut, lanjutnya juga berpotensi besar untuk dijadikan objek wisata.

“Saya berharap pihak Balai Arkeologi (Balar) dan instasi terkait lainnya melakukan penelitian lebih mendalam, sehingga nantinya dapat mengungkap sejarah Situs Batu Panjang,” tuturnya

Terpisah Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Ciamis Yat Rospia Brata juga sependapat perlunya penelitian mendalam soal Situ Batu Panjang. Diperkirakan situs punden berundak tersebut merupakan peninggalan periode megalitikum atau pada masa Zaman batu.

“Untuk memastikan tentunya harus melalui penelitian ilmiah. Saya kira tidak hanya Balai Arkeologi, tetapi juga Arkenas dan instansi terkait bersama melakukan penelitian bersama. Terus terang saya belum tahu bagaimana sejarahnya Situs batu panjang,” kata Yat Ropsia Brata.
Baca Juga

Sponsor