[Historiana] - Dalam sejarah kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa, terdapat beberapa jenis gelar yang kedudukannya setara dengan putra mahkota. Gelar-gelar tersebut antara lain Rakryan dan Yuwaraja.
Rakryan Mahamantri
Menurut Boechari, jabatan Mahamantri i Hino, Mahamantri i Halu, dan Mahamantri i Sirikan ada di masa Kerajaan Majapahit. Ini disebut oleh Boechari sebagai Kelompok pertama. Terdapat tingkatan setidak-tidaknya 4 atau 5 tingkatan untuk jabatan, yaitu:
- Rakryan Mapati i Hino,
- Rakryan Mapati i Halu,
- Rakryan Mapati i Sirikan.
- Rakryan Mapati i wka
- Rakryan Bawan
Sebagai contoh ialah, pada masa pemerintahan Airlangga, jabatan mahamantri i hino dipegang oleh putrinya, yang bernama Sanggramawijaya Tunggadewi, sedangkan jabatan perdana menteri dipegang oleh Rakryan Kanuruhan Mpu Narottama.
Menurut Boechari, jabatan di zaman Kerajaan Kadiri termasuk Kelompok Kedua. Kelompok kedua yang dikenal sejak zaman Kadiri dikenal dengan istilah para tanda rakryan rin pakira-kiran. Di zaman Majapahit ada lima pejabat yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu:
- rakryan mapatih,
- rakryan dmung,
- rakryan kanuruhan,
- rakryan rangga dan
- rakryan tumenggung.
Yuwaraja
Yuwaraja artinya raja muda. Gelar ini lazim dipakai pada zaman Kerajaan Singhasari dan Kerajaan Majapahit. Pada zaman ini jabatan Rakryan Mahamantri hanya menjadi gelar kehormatan saja, yang dijabat oleh kerabat raja.Misalnya, pada pemerintahan Raden Wijaya, yang menjabat sebagai yuwaraja atau calon raja adalah Jayanagara, sedangkan yang menjabat mahamantri hino adalah Dyah Pamasi.
Berita Cina
Perbandingan sumber-sumber berita China dapat membantu memperoleh gambaran yang jelas tentang struktur birokrasi kerajaan-kerajaan kuno di Jawa. Di dalam Xin Tangshu (618-907 Masehi) misalnya terdapat keterangan bahwa kerajaan Heling (Holing/Kalingga) yang juga disebut Shepo terdapat 32 pejabat tinggi kerajaan, dan yang terutama diantaranya Daznoganxiong (Groeneveldt, 1960:13). Dalam Dinasti Song dapat dibaca: "Tiga orang putra raja membantu di dalam pemerintahan sebagai raja muda, dan ia dibantu oleh pejabat-pejabat dengan gelar Pamegat dan empat orang Rakryan yang bersama-sama mengurus soal-soal pemerintahan seperti menteri di Cina". Mereka itu tidak mempunyai penghasilan yang tetap, tetapi sekali-sekali mereka mendapat hasil bumi dan hasil-hasil yang lain. Kemudian ada lebih dari 300 lejabat sipil yang dapat disejajarkan dengan riucai di Cina: mereka itu bertugas mencatat penghasilan-penghasilan kerajaan. MAsih ada lagi 1000 pegawai rendahan yang mengurus benteng-benteng dan parit kota, perbendaharaan kerajaan dan lumbung-lumbung padi, dan para prajurit. Panglima perang mendapat sepuluh tail emas tiap setengah tahun: ada 30.000 prajurit yang dibayar setengah tahun sekali sesuai dengan pangkat masing-masing (Groneveldt, 1960:16-17).Referensi
- Boechari. "Rakryan Mahamantri i Hino. A Study on the highest court dignitary of Ancient Java up to the 13th Century A.D." Journal of the Historical of Singapore, 1967-68, 7-20. google books online
- Groe neve ldt, W.P.1960 . Histor ical Notes onIndonesia and Malaya Co mpiled fromChineseSources. Jakarta:C.V.Bhratara.
- van Hoevell, Dr. W. R. 1861. "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië, Volume 23,Masalah 1"Zalt-Bommel, Joh. Noman en Zoon google books online