[Historiana] - Panambang Sari adalah sebuah carjta panrun. Cerita mi pernah disebut oleh F.S. Eringa (1949). J.J. Meijer (1981) menerbitkan teks cerita mi clengan judul "Badoeysche Pantun Verhalem: Lalakon Panambang Sari". Kartini dkk. (1980) memilih cerita mi sebagai salah satu sampel untuk penelitiannya mengenai struktur cerita pantun.
Cerita dimulai di negara Pasir Batang Lembur Girang yang diperintah oleh Prabu Banday, seorang raja keturunan Ratu Pakuan Pajajaran. Permaisurinya bernama Ratu Manik Nimbang Leuwih Ratu Emas Kalengleman.
Sang raja meminta Permaisuri Ratu Manik Nimbang Leuwih untuk pergi ke negara Pasir Batang Umbul Hilir, dan meminang Putri Raga Geulis Dewi Tulis untuk dijadikannya sebagai permaisuri kedua. Putri itu bersedia menerima pinangan raja pasir Batang Lembur Girang, asal dibawakan anak-anakan dari kencana.
Demang Kumitir diperintahkan mencari anak-anakan itu rnaka pergilah ia ke negara Gunung Teulu. Pangeran Naga Kancana, raja negeri itu dikalahkan. Adiknya, putri Lenggang Kancana, lalu dijadikan permaisuri Raja Pasir Batang Lembur Girang.
Ketika anak-anakan itu diserahkan oleh Demang Kumitir, Putri Raga Geulis Dewi Tulis menolaknya dengan alasan ia telah dipertunangkan dengan Jayang Sari raja negeri Geger Hanjuang Bale Pamengkang. Demang Kumitir naik pitam bukan tunangan putri itu saja yang ditantang berperang, melainkan juga kakaknya yang bernama Lanjar Sari raja negeri Pasir Batang Umbul Hilir. Keduanya dapat dikalahkan dan menyatakan takiuk. Maka, pesta perkawinan sang raja dengan Putri Raja Geulis Dewi Tulispun berlangsunglah. Demang Kumitir diangkat sebagai panglima perang Pasir Batang Umbul Girang, dengan julukan Panambang Sari. Dengan memperbandingkan alur ceritanya, cerita Panambang Sari mi sangat mirip dengan cerita Kidang Panandri.
Sumber: Ensiklopedi Sastra Sunda. Kemendikbud RI - pdf. Diakses 26 Desember 2019.