Cari

Gerhana Matahari Total 2016 dan kisah 32 tahun yang lalu

Gerhana Matahari total
Gerhana Matahari Total 2016 akan terjadi di Indonesia pada 9 maret 2016. Jalur totalitas akan melintasi area Sumatera Selatan dan salah satu kota yang cukup beruntung menikmati Gerhana Matahari Total adalah kota Palembang.


Pada tanggal 9 Maret 2016, Palembang akan berada di dalam jalur totalitas gerhana matahari dengan durasi 1 menit 47 detik.
Waktu terjadinya gerhana total Matahari terbit: 06:10 WIB
Kontak 1 atau Awal gerhana sebagian: 06:20:29,2 WIB
Kontak 2 atau Awal gerhana total: 07:20:47,8 WIB
Puncak gerhana: 07:21:43,3 WIB
Kontak 3 atau Akhir gerhana total: 07:22:39,2 WIB
Kontak 4 atau Akhir gerhana: 08:31:24,7 WIB

Selamat bagi Anda yang bertempat tinggal di Palembang untuk dapat menyaksikan fenomena alam tersebut. Fenomena ini yang kita pandang sebagai sesuatu yang biasa saja di abad ke-21 dalam era reformasi di Indonesia. Informasi tentang gerhana bertebaran di berbagai media. Namun tidak demikian saat Masa Orde Baru, dimana segala sesuatu dikendalikan pemerintah, tak terkecuali media massa.

Saya teringat dengan fenomena serupa 11 juni 1983, saat gerhana matahari total melintasi Jawa. Saat itu saya duduk di kelas 3 SD di Kota Majalengka Jawa Barat.

Tahun 1983 adalah era informasi satu arah. Pemerintah melalui Departemen Penerangan (Deppen - Harmoko sebagai meterinya) dengan gencar men-sosialisasi-kan bagaimana cara menghadapi gerhana matahari total. Masyarakat dihimbau untuk tidak melihat gerhana matahari secara langsung karena dapat mengakibatkan kebutaan. Masyarakat dihimbau untuk melihat gerhana matahari melalui TV yang akan disiarkan secara langsung melalui TVRI. 

Bumbu mitos batara kala yang makan matahari pun ikut dihembuskan untuk menambah kesan betapa seramnya peristiwa gerhana matahari total ini. Sebagai anak yang patuh kepada orang tua yang masih konservatif, tentu tidak ada pilihan lain selain mengikuti himbauan pemerintah ini.

Dalam mitos Jawa, fenomena ini terjadi saat raksasa Batara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendamnya pada Sang Surya atau dewa matahari. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana.

Di masyarakat Jawa, ketika fenomena gerhana matahari terjadi maka wanita hamil harus masuk rumah. Anak-anak kecil diharuskan masuk rumah untuk menghindari murka Betara Kala. Di beberapa wilayah di Jawa, mitos ini masih dipegang teguh.
Mitos Batara Kala menelan Matahari. Ilustrasi: tempo

Suara dari para ahli astronomi untuk berpikir logis dan realistis dalam menyikapi peristiwa ini tentu saja kalah gaungnya dari suara pemerintah. Para ahli dan turis dari mancanegara berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk menjadi saksi peristiwa ini, tapi rakyat sendiri malah disuruh ngumpet di rumah. 

Bagi yang beruntung memiliki televisi bisa menyaksikannya lewat TVRI. Saat itu masih banyak televisi hitam putih dan masih banyak yang tidak beruntung karena tidak memiliki televisi di rumah seperti saya :)

Saat gerhana matahari total itu saya terpaksa harus ke kamar mandi yang letaknya di luar rumah. Orang tua mengizinkan saya keluar, namun dengan syarat jangan menengok ke atas. Saat saya di luar rumah, dengan ditemani bapak ke kamar mandi, suasana gelap gulita, layaknya malam hari. 

"Jangan lihat ke atas!" larang bapak. "Biar bapak saja yang melihat, kalaupun buta, hanya bapak" katanya. Saya pun kaget sekaligus geli mendengar kata-kata bapak seperti itu. Namun juga terselip rasa haru saat bapak mengatakan, biarlah bapak saja andaikan mata menjadi buta. aaaahhhhh... isu yang menyesatkan memang....

Saat bapak mendongakkan kepala ke atas, diam-diam saya juga mengikutinya. Subhanallah Solar Eclips/gerhana matahari total itu indah sekali.

Mata kami pun tidak apa-apa karena melihat gerhana matahari total itu secara langsung.

Gerhana matahari total tanggal 11 Juni 1983 ini bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban 1403 H. Siangnya Shalat gerhana dan malamnya sholat tarawih hari pertama karena esoknya, tanggal 12 Juni 1983, adalah hari pertama puasa Ramadhan 1403 H.

Setelah itu sudah beberapa kali terjadi gerhana matahari toal, tapi sensasi dan kesannya tidak seheboh, sesensasional dan sefenomenal gerhana matahari total tahun pada 1983.
Baca Juga

Sponsor