Cari

Tsunami Selat Sunda Ternyata Sudah Disampaikan Dewi Mitera (Pertiwi) | Waspadai Letusan Anak Krakatau!


[Historiana] - Ketika melihat berita di televisi, saya kaget dengan berita "Tsunami di Selat Sunda". Langsung teringat dengan posting artikel bulan Agustus lalu: "Gempa Bumi, Erupsi Gunung Berapi dan Sunan/Dewi Mitera". Ternyata benar kejadian

Jika pun saya mendapat kabar, sulit memberitahukan kepada orang secara terbuka karena akan kena sanksi hukum yaitu membuat kegaduhan dan PASTINYA saya MUSYRIK!!!

Sunan/Dewi Mitera. Pembahasan rincinya sangat bersifat mitos dan tidak terlalu penting bagi orang lain.
Namun, pembicaraan Singkat dengan Sunan/Dewi Mitera cukup mengagetkan, ketika beliau menyampaikan bahwa:

"Dina tungtung bulan ieu (Juli) tug nepi ka tungtung taun ieu (tungtung 2018) baris mawa sakabeh nu dilahirkeun tina awak ieu (bari nyekel beuteung-na)."
"Dalam waktu akhir Bulan ini (Juli) hingga Akhir Tahun ini (akhir 2018) akan mengambil semua yang lahir dari tubuh ini (seraya memegang perutnya)."

Penulis berspekulasi bahwa akan ada banyak kejadian yang berkaitan dengan tanah. Mengingat Sunan Mitera/Dewi Mitera adalah Sosok Sang bumi sendiri. Bumi berbicara mengenai itu. Takwilnya bahwa akan ada yang "Ditelan masuk perut bumi" yaitu kematian. Tentu Penulis sangat khawatir.

Disaat yang sama, penulis juga bertanya dimana dan siapa yang akan masuk itu (ke dalam perut bumi sang Sunan Mitera). "Di sini" katanya sambil melihat sekelilingnya. Penulis menyimpulkan di Indonesia. "Dan di tanah Ini bagian barat" Beliau menambahkan. "Wow, Pulau Jawa?" tanya penulis, Beliau menunjukan gempa bumi dan gunung meletus. Saya menyimpulkan Jawa Barat bagian barat.

Innalillahiwainnailahirojiun. Semoga bagi saudara di Banten selalu dalam lindungan Tuhan dan yang meninggal, mulih ka jati mulang ka asal. Mugia ditampi iman-Islam-na

Simpulan:
Mengkaji kisah lama, bahwa fenomena alam yang diindikasikan membawa bencana akan dibahas oleh Pandhita, Disi (Peramal), Resi, Bujangga (Ilmuwan). Semua pihak tersebut akan didengarkan pendapatnya oleh sang Prabu (Raja). Daripadanya keputusan bisa diambil untuk melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu seperti: evakuasi.

Di Zaman modern sekarang ini kiranya kita juga bisa mengaktifkan sumber-sumber informasi mengenai alam sebagai bahan mitigasi bencana di Indonesia. Meskipun sumber-sumber informasi dianggap tidak ilmiah, dapat dijadikan bahan untuk mengumpulkan data ilmiah dan melakukan verifikasi di lapangan.

Terciptanya peralatan canggih yang bersifat mekanis selama ini hadir dari hasil pengamatan alam dan imajinasi manusia. Misalnya burung menginspirasi terciptanya pesawat terbang, kumbang menginspirasi terciptanya bachoe, bulldozer dan lain-lain. Fenomena kecerdasan ultrasonik kelelawar, daya endus anjing, pendengaran kucing, sensitivitas lidah ular dan lain-lain menghasilkan peralatan modern untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan manusia

*Cag*


Baca Juga

Sponsor