[Historiana] - Prasasti Kabantenan adalah sebuah prasasti bersejarah Indonesia. Prasasti ini terdiri dari lempengan tembaga. Prasasti Kebantenan dibeli oleh Raden Saleh dari penduduk desa Kabantenan, Bekasi. Prasasti ini beraksara dan berbahasa Sunda Kuno, dan sekarang disimpan di Museum Nasional dengan nomor inventaris E.1, E2, E.3, E.4, dan E.5).
Prasasti Kebantenan IV dan V digoreskan pada satu lempeng tembaga tipis berukuran 20,5 x 6,5 cm. Prasasti Kebantenan IV terdiri dari delapan baris tulisan yang dipahat pada bagian depan (recto), sedangkan Prasasti Kebantenan V tidak dapat dibaca dengan jelas karena aksara-aksaranya bertumpuk dengan tulisan prasasti dari masa sebelumnya.
Prasasti Kebantenan IV disebut juga dengan Prasasti Gunung Samaya karena isinya berkaitan dengan wilayah dewasasana yang bernama Gunung Samaya. Sama seperti Prasasti Kebantenan lainnya, di bagian tengah prasasti bernomor inventaris E.45 ini juga terdapat lubang kecil.
Alih aksara Prasasti Kebantenan IV:
- //ong// pun ini pitēkēt sri baduga maharaja ratu haji di pakwan sri saŋ ratu
- dewata. nu dipitēkētan mana lēmaḥ dewa sasana. di gunuŋ samaya sugann aya
- nu dek ṅahöriyanan ińa. ku paluluraḥhan ku palēlēmaḥhan mulaḥ aya
- nu ṅahöriyanan ińa. ti timur ha[ŋ]gat ciupiḥ ti barat ha[ŋ]gat cilēbu
- ti kidul ha[ŋ]gat jalan gēde pun mulaḥ aya nu ṅahöriyanan ińa ku [na] da
- sa ku calagara upēti paŋgērēs röma ulaḥ aya nu me[n]taan ińa
- kena. saŋgar kami ratu nu puraḥ mibuhayakönna ka ratu pun nu. pagöḥ ṅawakan
- na dewa sasana pun Ong
Alih bahasa belakang:
- Inilah (tanda) pengukuhan Sri Baduga Maharaja, raja yang berkuasa di Pakuan, (yaitu) Sri Sang
- Ratu Dewata. Yang dikukuhkannya adalah tanah Dewasasana di Gunung Samaya. Janganlah ada
- yang hendak mengganggunya, baik melalui daerahnya maupun melalui tanahnya jangan ada
- yang mengganggu. Di timur berbatasan dengan Ci Upih, di barat berbatasan dengan Ci Lebu
- di selatan berbatasan dengan jalan besar. Janganlah ada yang mengganggunya dengan (meminta) da
- sa, calagara, upěti penggěrěs reuma. Janganlah ada yang memintanya
- karena (ada) sanggar (pemujaan) kami, raja, yang selalu memberi perlindungan kepada raja yang teguh memeliha
- ra Dewasasana.