Cari

Inilah Daftar Negara Komunis Terakhir di Muka Bumi

Ilustrasi: ThoughtCo

 

[Historiana] - Negara Komunis adalah negara yang menerapkan ideologi, sistem politik dan ekonomi komunis. Di Indonesia seringkali salah kaprah, yang menyatakan bahwa Komunis sama dengan Ateis, titik!!  Lihat beberapa negara yang memiliki gerakan politik berideologi Komunis juga eksis di timur Tengah. 

Perbedaan mendasar lain adalah masyarakat dan pemerintah di negara-negara Timur Tengah sama sekali tidak menyamakan komunisme dengan ateisme. Mereka mengadopsi, meminjam, atau mengadaptasi komunisme semata-semata sebagai "ideologi gerakan politik-ekonomi tandingan” untuk melawan supremasi otoritas politik-ekonomi lokal yang berbeda-beda kasus dan variannya dari satu negara ke negara lain. Hal itu karena tantangan yang dihadapi kelompok komunis memang berbeda-beda di setiap negara. Tantangan kelompok komunis di Palestina tentu saja berbeda dengan di Yaman, Suriah, Yordania, Mesir, Irak, Arab Saudi dan seterusnya.    

Fenomena ini tentu saja sangat kontras dengan apa yang terjadi di Indonesia dimana masyarakat (termasuk sebagian elemen pemerintah dan elit politik), khususnya umat Islam (meskipun tentu saja tidak semuanya), cenderung menyamakan komunisme dengan ateisme. Dengan kata lain, menurut mereka, komunis = ateis.

Selama masa Uni Soviet (1922-1991), negara-negara komunis dapat ditemukan di Eropa Timur, Asia, dan Afrika. Beberapa dari negara-negara ini, seperti Republik Rakyat Cina, adalah (dan masih) pemain global dalam hak mereka sendiri. Negara komunis lainnya, seperti Jerman Timur, pada dasarnya adalah satelit Uni Soviet yang memainkan peran penting selama Perang Dingin tetapi tidak ada lagi.

Komunisme adalah sistem politik dan ekonomi. Dalam politik, partai komunis memiliki kekuasaan mutlak atas pemerintahan, dan pemilu adalah urusan satu partai. Di bidang ekonomi, partai mengontrol sistem ekonomi negara, dan kepemilikan pribadi adalah ilegal, meskipun aspek pemerintahan komunis ini telah berubah di beberapa negara seperti Cina.

Prinsip-prinsip dasar komunisme diartikulasikan pada pertengahan 1800-an oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, dua filsuf ekonomi dan politik Jerman. Tetapi baru pada Revolusi Rusia tahun 1917 sebuah negara komunis—Uni Soviet—lahir. Pada pertengahan abad ke-20, tampak bahwa komunisme dapat menggantikan demokrasi sebagai ideologi politik dan ekonomi yang dominan. Namun hari ini, hanya lima negara komunis yang tersisa di dunia.

Ilustrasi: ThoughtCo


Berikut ini adalah daftar negara-negara yang menerapkan Ideologi Komunisme, meskipun di negara ini juga ada banyak penganut agama di dalamnya.

1. Republik Rakyat Cina

Mao Zedong mengambil alih Cina pada tahun 1949 dan memproklamirkan negara itu sebagai Republik Rakyat Cina, sebuah negara komunis. China tetap komunis secara konsisten sejak saat itu, dan negara itu disebut "China Merah" karena kontrol Partai Komunis.

Ketika China telah membuka diri ke seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir, kesenjangan kekayaan yang dihasilkan telah mengikis beberapa prinsip komunisme. Pada tahun 2004, konstitusi negara diubah untuk mengakui kepemilikan pribadi. 

Cina adalah negara komunis paling besar dan paling kaya sejagad. Meski tunduk pada pakem ideologi Marxisme-Leninisme, pemerintah di Beijing selama tiga dekade terakhir membuka keran investasi bagi pemodal internasional yang turut melambungkan perekonomian negara. 

Kini Cina sedang membangun kekuatan adidaya di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.  

2. Vietnam

Vietnam dibagi dua pada konferensi tahun 1954 setelah Perang Indochina Pertama. Sementara pembagian itu seharusnya bersifat sementara, Vietnam Utara menjadi komunis dan didukung oleh Uni Soviet sementara Vietnam Selatan menjadi demokratis dan didukung oleh Amerika Serikat.

Setelah dua dekade perang, kedua bagian Vietnam bersatu, dan pada tahun 1976, Vietnam sebagai negara bersatu menjadi komunis. Seperti negara-negara komunis lainnya, Vietnam, dalam beberapa dekade terakhir, bergerak menuju ekonomi pasar yang telah melihat beberapa cita-cita sosialisnya digantikan oleh kapitalisme.

AS menormalkan hubungan dengan Vietnam pada tahun 1995 di bawah presiden saat itu Bill Clinton. 

Partai Komunis sudah memerintah Vietnam selama 44 tahun, sejak Amerika Serikat dikalahkan dalam perang dua dekade melawan Viet Kong. Pada 1986 Hanoi mengikuti langkah Cina dengan membuka pintu bisnis bagi investor asing. Ketika Amerika mencabut embargo ekonomi pada 1994, perekonomian Vietnam mengalami kebangkitan yang bertahan hingga kini. Pada 2018 pertumbuhan ekonomi di Vietnam mencapai 7.1%

3. Laos

Laos—secara resmi Republik Demokratik Rakyat Laos—menjadi negara komunis pada tahun 1975 setelah revolusi yang didukung oleh Vietnam dan Uni Soviet. Negara ini sebelumnya adalah monarki.

Pemerintah Laos sebagian besar dijalankan oleh jenderal militer yang mendukung sistem satu partai yang didasarkan pada cita-cita Marxis.

Laos menjadi salah satu negara paling miskin di Asia ini berada di bawah cengkraman rezim komunis sejak 43 tahun, setelah revolusi 1975 mengakhiri kekuasaan monarki Laos. Lantaran kemiskinan yang menderu Partai Rakyat Lao Revolusioner (PRPL) mendorong liberalisasi ekonomi pada 1986. Meski demikian hingga kini 77% populasi Laos masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Tahun 1988, negara tersebut mulai mengizinkan beberapa bentuk kepemilikan pribadi, dan bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia pada tahun 2013. 

4. Kuba

Sejak FIdel Castro sukses mengobarkan revolusi yang meruntuhkan kediktaturan Fulgencio Batista tahun 1953, Kuba menganut ideologi komunisme tahun 1965. Ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, Kuba terpaksa mencari sumber baru untuk subsidi perdagangan dan keuangan. Itu dilakukan di negara-negara termasuk Cina, Bolivia, dan Venezuela.

Pada tahun 2008, Fidel Castro mengundurkan diri dan saudaranya, Raul Castro, menjadi presiden; Fidel meninggal pada 2016.

Tapi Kuba berbeda dengan negara komunis Asia, Kuba baru membuka diri pada perekonomian internasional pada 2014 lalu, setelah normalisasi hubungan dengan AS di bawah Presiden Barack Obama. Namun, pada Juni 2017, Presiden Donald Trump membatalkannya dan memperketat pembatasan perjalanan di Kuba.

5. Korea Utara

Korea diduduki oleh Jepang selama Perang Dunia II, dan setelah perang, Korea dibagi menjadi utara yang didominasi Rusia dan selatan yang diduduki Amerika. Pada saat itu, tidak ada yang mengira partisi itu akan permanen, tetapi pembagian itu telah berlangsung lama.

Korea Utara tidak menjadi negara komunis sampai tahun 1945 ketika Korea Selatan mendeklarasikan kemerdekaannya dari Utara, yang dengan cepat menyatakan kedaulatannya sendiri sebagai balasannya. Didukung oleh Rusia, pemimpin komunis Korea Kim Il-Sung dilantik sebagai pemimpin negara baru.

Pemerintah Korea Utara tidak menganggap dirinya komunis, meskipun sebagian besar pemerintah dunia menganggapnya sebagai komunis. Sebaliknya, keluarga Kim telah mempromosikan merek komunismenya sendiri berdasarkan konsep juche (kemandirian).

Pertama kali diperkenalkan pada pertengahan 1950-an, juche mempromosikan nasionalisme Korea seperti yang diwujudkan dalam kepemimpinan (dan pengabdian seperti pemujaan kepada) Kims. Juche menjadi kebijakan resmi negara pada 1970-an dan dilanjutkan di bawah pemerintahan Kim Jong-il, yang menggantikan ayahnya pada 1994, dan Kim Jong-un, yang naik ke tampuk kekuasaan pada 2011.

Pada tahun 2009, konstitusi negara diubah untuk menghapus semua penyebutan ide-ide Marxis dan Leninis yang merupakan dasar dari komunisme, dan kata "komunisme" juga dihapus. 

----------------------

Kita perbaiki cara pandang Komunisme dan Ateisme yang selama ini dipropagandakan. Penyamaan komunisme dengan ateisme itu bisa jadi merupakan buah atau produk dari propaganda hitam terhadap kelompok komunis yang dulu dilakukan secara masif-terorganisir oleh Presiden Suharto dan rezim Orde Baru. Terbukti pada awal-awal perkembangan komunisme di Indonesia tahun 1920an, stigma "komunis adalah ateis” tersebut belum muncul.

Padahal, sebagai sebuah konsep, filosofi, dan sistem, komunisme jelas jauh berbeda dengan ateisme. Tidak seperti ateisme yang berkaitan dengan masalah seluk-beluk perdebatan tentang ada-tidaknya eksistensi ketuhanan, komunisme lebih pada urusan sosial-politik dan ekonomi. Ateisme adalah lawan dari teisme. Kaum ateis tidak menganggap ateisme sebagai sebuah agama atau "sistem kepercayaan” (belief system). Mereka biasanya mendefinisikan ateisme sebagai "a lack of belief in gods/dieties”, bukan "a disbelief in gods/dieties” atau "a denial of gods/dieties.” Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.

Komunisme jelas lain. Ia adalah sebuah filosofi, idiologi, dan sekaligus gerakan sosial, politik, dan ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan sebuah "masyarakat komunis,” yaitu masyarakat egaliter tanpa kelas (clasless society) baik dalam tatanan sosial-politik maupun akses sumber-sumber ekonomi.

Hingga kini, banyak orang ateis di Amerika Serikat dan Eropa. Padahal di negara-negara ini mereka berhaluan ideologi liberalisme. Ateis bisa hadir di dalam ideologi bernegara manapun di dunia ini. Lawan dari Ateisme bukan Teisme atau Religi. Ada lagi Agnotisme yakni memepercayai adanya Tuhan tapi tidak beragama. Jadi orang beragama bisa jadi Tak Bertuhan, sebaliknya ada yang ber-Tuhan tetapi tidak beragama. Ketika Ateisme "mempertanyakan Tuhan" maka Agnotisme justru Ber-Tuhan tanpa memeluk agama apapun.


Referensi

  1. Rowe, William L. (1998). "Atheism". Dalam Edward Craig. Routledge Encyclopedia of Philosophy.
  2. Edwards, Paul (1967). "Atheism". The Encyclopedia of Philosophy. Vol. 1. Collier-MacMillan.
  3. Longley, Robert. 2021 . "What Is Communism? Definition and Examples." thoughtco.com 26 Agustus 2021 Diakses 30 November 2021.
  4. Nielsen, Kai (2009). "Atheism". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 30 November 2021.
  5. Qurtuby, Sumanto al. 2019. "Soal Komunisme di Timur Tengah dan Indonesia" Kolom  Deutsche Welle (DW) - dw.com edisi bahasa Indonesia Diakses 30 November 2021.
  6. Rosenberg, Matt. 2020. "A List of Current Communist Countries in the World". thoughtco.com 11 April 2020 Diakses 30 November 2021.
  7. Runes, Dagobert D.(editor) (1942 edition). "Dictionary of Philosophy." New Jersey: Littlefield, Adams & Co. Philosophical Library. ISBN 0064634612. Diakses tanggal 30 Novembr 2021.
Baca Juga

Sponsor