Cari

Di Kabupaten Bandung - 86 Situs Purbakala Belum Bisa Dilakukan Penelitian dan Pemugaran

Foto: bussy.org

[Historiana] - Di Kabupaten Bandung terdapat 86 situs purbakala di 29 Kecamatan di Kabupaten Bandung, hingga saat ini belum bisa dilakukan penelitian dan pemugaran karena minimnya anggaran yang ada.

Kepala Bidang Kepurbakalaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Dedi Sutardi mengatakan, karena minimnya anggaran tersebut, Pemerintah Kabupaten Bandung belum bisa melibatkan ahli sejarah dan arkeologi, karena untuk membayar mereka dibutuhkan anggaran besar.

"Harus diakui anggaran kami masih sedikit yah per tahun dibawah Rp 500 juta lah. Padahal, kalaupun kami diberi anggaran Rp 10 miliar, kami sanggup menyerapnya. Karena memang banyak hal yang harus di kerjakan," ujar Dedi, Rabu (11/9/2013). demikian dikutip dari pikiran-rakyat.com

Menurut Dedi, karena keterbatasan anggaran ini, dari 86 situs purbakala ini baru satu yang dilakukan penelitian. Yakni situs Candi Bojongmenje di Rancaekek. Penelitian itupun belum sepenuhnya tuntas. Anggaran yang terbatas membuat proyek penelitian dan pemugaran candi belum dapat dilanjutkan kembali.

"Beberapa waktu lalu saja, cuma dua minggu habis dana kurang lebih Rp 300 juta. Kalau mau selesai semua hingga dibangun kembali, biayanya sangat besar. Kami perkirakan untuk pembebasan lahan saja bisa mencapai Rp 3 miliar lebih," ujarnya.

Sejauh ini pihaknya baru sebatas melakukan penelusuran ke sejumlah situs purbakala. Penelitian belum dilakukan karena memerlukan biaya yang cukup besar. Padahal, besarnya anggaran yang cukup besar ini, lanjut Dedi, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dapat turut meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung.

"Jadi dari sekian situs yang ada itu kami baru bisa melakukan penelusuran dan inventarisir saja. Kalau situs itu bisa dirawat kan bisa nambah juga pendapatan daerah. Tapi mungkin pemerintah mempunyai pilihan yang lain,"katanya.

Dari 86 situs yang ada, paling banyak ditemukan di Kecamatan Paseh. Terdapat lebih dari 10 titik situs purbakala. Dan Berdasarkan penelusuran pihaknya, di kecamatan tersebut pernah berdiri kerajaan Saung Galah.

"Bentuk situs di Paseh itu ada makam, situs batu dan bukit Karang Gantungan. Dimana bukit Karang Gantungan itu dipercaya sebagai tempat berlatih perang prajurit Majapahit. Dan memang di beberapa daerah lainnya pun situs yang kami temukan tidak jauh berbeda dengan yang di Paseh," katanya.

Selain langkah penelusuran, kata Dedi, pihaknya kini memberikan insentif terhadap para juru pelihara yang merawat berbagai situs peninggalan leluhur tersebut. Pemberian insentif ini, telah dilakukan sejak 2012 lalu kepada 60 orang juru pelihara yakni Rp 100 ribu per bulan. Sedangkan pada 2013 ini, pihaknya menambah besaran insentif menjadi Rp 150 ribu per bulan dan diberikan kepada 108 orang Jupel.
Baca Juga

Sponsor