Cari

Apa Kabar Kasrin? Tukang Becak yang Naik Haji secara Ajaib

Kasrin, tukang becak yang berhaji secara misterius di rumah,
Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan,
Kabupaten Rembang, Rabu 5 Oktober 2016
(Foto: Angling Adhitya P/detikcom)
[Historiana] - Seperti dibertiakan sebelumnya: Kisah Misterius Kasrin si Tukang Becak Naik Haji. Kini Kasrin telah kembali lagi ke kampung halamannya, Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang.

Baca juga: Kisah Sufisme Turki Aziz Mahmud Hudaiy "Karomah Pergi Makkah" dalam Sekejap Mata

Diberitakan sebelumnya, Kasrin jadi buah bibir karena diyakini naik haji berkat sosok misterius bernama Ibu Indi. Bahkan cara berangkat yang tiba-tiba membuat keluarga bingung, namun tetap saja akhirnya keluarga percaya dan tetap mendoakan.

Kasrin Tukang Becak yang Berhaji secara Misterius Sudah Pulang, Rumah Penuh Tamu
Diberitakan detik.com bahwa Kasrin Tukang Becak yang Berhaji secara Misterius Sudah Pulang, Rumah Penuh Tamu.

Kasrin (60), warga Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang dikabarkan naik haji secara misterius sudah pulang ke rumahnya. Tamu-tamu silih berganti datang meminta dipanjatkan doa oleh Kasrin.

Pria yang kesehariaannya bekerja sebagai pengayuh becak itu dijemput keluarganya di Masjid Lasem seperti Jamaah Haji lainnya hari Selasa (4/10/2016) kemarin. Ketika pulang, ia membawa satu jeriken air zam-zam. Sekira pukul 09.00 WIB Kasrin sampai di rumah dan kabar tersebut segera tersebar.

Tamu berdatangan. Pria yang mengenakan baju koko dan peci putih itu sedang bercerita kepada beberapa tamunya soal pengalamannya berhaji berkat sosok misterius bernama Bu Indi.

"Ini tadi sejak Subuh ramai orang. Tadi pintu masih ditutup saja sudah ada yang mengetuk bertamu," kata anak sulung Kasrin, Siti Rokhanah kepada detikcom, Rabu (5/10/2016).

Tamunya ternyata tidak hanya tetangga dan kerabat, namun juga orang-orang tidak dikenal yang minta didoakan. Bahkan ada yang datang dari luar kota karena mendengar kisah Kasrin di media.

"Tamunya itu ada yang dari Pati, ada yang dari Semarang, ya tidak kenal. Sebagian ada yang minta diobati," ujar Rokhanah.

Tamu-tamu yang datang juga disuguhi secangkir kecil air zam-zam. Kemudian ada yang mencampurnya dengan air mineral kemasan kemudian minta didoakan Kasrin dan dibawa pulang.

Hingga sore ini tamu masih berdatangan dan Kasrin mengulang terus ceritanya. Kisah Kasrin memang menarik perhatian dan membuat para tamunya berdecak kagum.

"Ya yang penting berangkat selamat pulang juga selamat kan ya," kata Kasrin kepada para tamunya dengan bahasa Jawa.

Kasrin menjadi buah bibir sejak mengaku berangkat haji akhir Agustus lalu. Kisah-kisah misterius menyelimuti pengalaman Kasrin itu. Kasrin tidak pernah mendaftar haji dan dokumen-dokumen lain, tapi ia dipercaya sudah ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

Tak hanya Penasaran, Tamu-tamu Minta Doa dan Percaya Kasrin Bisa Obati Orang

Tamu-tamu yang datang sejak kepulangan Kasrin pekan lalu banyak yang minta didoakan dan ada juga yang berharap air pemberian Kasrin bisa untuk penyembuhan. Kasrin tidak mencampur apapun pada air mineral, namun hanya didoakan kemudian diberikan ke tamu.

"Ada tamu yang penasaran, ada juga yang minta diobati," kata putri Kasrin, Siti Rokhanah.

Bagi tetangga dan kerabat yang tahu, lanjut Rokhanah, Kasrin dipercaya punya kemampuan penyembuhan alternatif lewat air mineral. Air tidak disiapkan oleh Kasrin namun tamu sendiri yang membawanya, kemudian Kasrin melafalkan doa dan selesai, air diminum atau dibawa pulang oleh tamu.

"Kalau yang tahu, biasanya minta diobati. Sudah sejak 4 tahun lalu. Memang kita enggak buka praktik," ungkap Rokhanah.

"Itu airnya bawa sendiri, jadi bapak enggak jualan air. Bapak juga enggak pernah minta bayaran," imbuhnya.

Kemampuan pengobatan alternatif Kasrin yang dipercaya banyak orang itu tidak lepas dari sosok misterius yang dipanggil Bu Indi. Putri Kasrin lainnya, Istikomah mengatakan ia juga pernah minta diobati ayah menurut ayahnya sosok Bu Indi sedang berada di sebelahnya.

"Pernah bapak mau sembuhin saya, katanya Bu Indi ada di samping saya, ya saya tidak bisa lihat," ujar Istikomah saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

Kasrin dipercaya melaksanakan ibadah haji secara gaib dengan dibantu sosok Bu Indi. Kasrin mengaku selalu mengikuti sosok tersebut dari keberangkatan hingga pulang ke tanah air dan tidak ada orang lain yang menyadari keberadaannya.

Pulang setelah 44 Hari, ini Pengakuan Aneh Kasrin soal Kepergiannya Berhaji

Kasrin menyebutkan perjalanannya tidak lepas dari sosok gaib bernama Indi. Sosok itu yang menawari Kasrin berangkat Haji tanpa harus mendaftar atau mengurus dokumen.

"Ya diajak Bu Indi beberapa hari sebelum berangkat itu," kata Kasrin saat ditemui di rumahnya, Rabu (5/10/2016).

Indi merupakan langganan becak Kasrin sejak kecil. Menurut Kasrin kini Indi usianya sudah 21 tahun. Ayah empat anak itu menjelaskan kalau tidak ada yang bisa melihat Indi selain dirinya.

Tanggal 23 Agustus 2016, Kasrin diantar keluarganya ke Masjid Jami Lasem Rembang untuk berangkat Haji bersama rombongan lainnya untuk menuju Debarkasi Donohudan, Solo. Namun kala itu Bu Indi memintanya naik bus cepat-cepat sehingga tidak pamit dengan keluarganya yang mengantar dan juga semua bekalnya tertinggal.

"Tengkuk saya dipegang (Indi) terus naik bus. Ya barangnya ketinggalan. Saya naik bus di tengah sama Bu Indi, tapi sepertinya tidak ada yang menyadari keberadaan saya," ujarnya.

Menurut Kasrin, ada syarat yang diberikan oleh Bu Indi agar perjalanannya lancar, yaitu tidak berbicara dengan orang lain kecuali diizinkan oleh Indi. Ia pun harus menempel terus dengan sosok itu dengan memegangi pakaian Indi dari belakangnya.

Kasrin mengaku mengikuti perjalanan haji bersama rombongan dari Rembang tapi dia sama sekali tidak menyapa karena dilarang. Selama proses menunaikan ibadah haji, Kasrin terus bersama sosok Indi hingga pulang ke tanah air.

Setelah 44 hari, dengan cara yang sama, Kasrin pulang ke Indonesia dan dijemput keluarganya sekira pukul 09.00 WIB hari Selasa (4/10) kemarin di Masjid Jami Lasem. Saat pulang ia hanya membawa satu jeriken air zam-zam.

Kini Kasrin semakin terkenal dan didatangi banyak tamu dari berbagai kota. Tamu yang datang banyak yang minta didoakan. Mereka percaya dengan mukjizat dan jalan misterius berangkat haji.

Cek Embarkasi dan Mekkah, Kemenag Rembang Pastikan Tak Ada Nama Kasrin

Kantor Kementerian Agama Rembang sudah berusaha mencari keberadaan Kasrin (60), pengayuh becak yang dipercaya berangkat haji dengan cara misterius. Petugas sudah berusaha mencari bahkan saat para jamaah haji asal Rembang tiba di Bandara Adi Soemarmo, Solo.

Kepala Kemenag Rembang, Athoillah, mengatakan pihaknya sudah mendengar kabar kepulangan Kasrin. Maka pada Selasa (4/10/2016) lalu sudah ada petugas Kemenag yang mencari Kasrin di antara rombongan kloter 38.

"Jam 01.40 dini hari tiba. Turun di bandara itu sudah dibariskan sebelum masuk bus, tapi ya tidak ada. Tidak ada yang namanya Kasrin," kata Athoillah kepada detikcom, Kamis (6/10/2016).

Pihak Kemenag sudah berusaha mencari kebenaran kabar tersebut, namun hingga kini belum ada bukti rasional Kasrin pernah berada di Mekkah.

"Petugas sudah kami minta turun ke sana (rumah Kasrin), tapi belum ada laporan. Kalau merujuk pada dunia nyata ya tidak ada, kalau dunia lain ya bukan wilayah saya, hahaha," tandasnya.

"Ya monggo (silakan) bagaimana menafsirkannya. Mau gimana lagi, Indonesia ini sedang diuji," tegas Athoillah.

Sejak kabar keberangkatan Kasrin tanggal 23 Agustus 2016 lalu hingga kepulangan hari Selasa (4/10), memang tidak ada saksi yang melihat Kasrin di Makkah atau di kendaraan yang mengantar berhaji.

Hal itu menurut Kasrin karena ia terus menempel pada sosok yang dipanggil Bu Indi. Itu merupakan syarat yang diberikan sosok itu dan membuat orang-orang di sekitarnya tidak menyadari keberadaannya.

"Ya saya lihat orang-orang, tapi mereka tidak melihat saya," katanya.

Respons Kasrin saat Orang Tak Percaya Kepergiannya ke Tanah Suci

 Pengakuan-pengakuan Kasrin (60) memang di luar nalar. Bagaimana mungkin seseorang bisa pergi berhaji tanpa mendaftar atau mengurus dokumen? Banyak yang ragu. Apa respons Kasrin?

"Nggak masalah. Ya yang penting berangkat selamat, pulang juga selamat kan ya," kata Kasrin saat ditemui detikcom di rumahnya, Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Rabu (6/2016).

Di rumah, Kasrin tak terlalu mengumbar cerita. Hanya karena banyak yang bertanya, ia pun menjelaskan. Pengakuannya aneh dan susah diterima nalar. Keberangkatan dan kepulangannya misterius.

Meski ceritanya terkesan irasional, banyak warga yang percaya dan minta didoakan oleh Kasrin. Pengayuh becak itu tidak mempermasalahkan jika ada yang tidak percaya dengan kisahnya.

Tamu datang dan pergi. Mereka masih saja penasaran bagaimana mungkin Kasrin berhaji dan menghilang selama 44 hari. Saat pulang, Selasa (4/10), dia membawa oleh-oleh berupa air zamzam dan mengaku berangkat haji karena diajak Indi, sosok yang dianggapnya gaib.

Kasrin Ngaku Berhaji dengan Bekal Rp 2 Juta, Tak Terlihat saat Naik Pesawat

Pengakuan Kasrin memang tidak masuk akal. Tapi, menurut dia, memang seperti itulah kenyataannya. Dia pergi haji dengan bekal Rp 2 juta.

Kasrin yang berprofesi sebagai tukang becak dan biasa mangkal di Masjid Jami Lasem itu mengatakan perjalanannya tidak lepas dari sosok gaib bernama Indi. Sosok itu yang menawari Kasrin berangkat haji tanpa harus mendaftar atau mengurus dokumen.

Bu Indi merupakan langganan becak Kasrin sejak kecil. Menurut Kasrin kini Indi usianya sudah 21 tahun. Ayah empat anak itu menjelaskan kalau tidak ada yang bisa melihat Indi selain dirinya.

"Sebelum berangkat, saya diingatkan Bu Indi agar tidak bicara selama 44 hari itu, selama haji," kata Kasrin kepada detikcom di rumahnya, Rabu (6/10/2016).

Syarat itu dilakukannya dan selama itu pula Kasrin merasa tidak ada yang menyadari keberadaannya meski banyak orang termasuk Jamaah haji lainnya. Sejak berangkat dan sampai pulang, Kasrin mengaku tidak berkomunikasi dengan orang lain kecuali kepada sosok Indi.

"Ya saya lihat orang-orang, tapi mereka tidak melihat saya," jelasnya.

Syarat itu dipenuhi Kasrin, termasuk ketika masuk bandara dan pesawat. Menurut Kasrin ia sama sekali tidak diperiksa sampai akhirnya duduk di kursi pesawat. Namun lagi-lagi menurutnya tidak ada yang menyadari keberadaannya.

"Ya masuk (pesawat), masuk saja. Tidak diperiksa. Pokoknya saya nginthil (mengikuti) Bu Indi," ujarnya.

Kasrin mengaku mengikuti perjalanan haji bersama rombongan dari Rembang tapi dia sama sekali tidak menyapa karena dilarang. Selama proses menunaikan ibadah Haji, Kasrin terus bersama sosok Indi hingga pulang ke tanah air.

"Ya selama 44 hari saya nginthil (mengikuti) Bu Indi kayak cempe (anak kambing). Termasuk saat tawaf, salat, semuanya. Menginapnya di hotel 2 lantai," tandas Kasrin.

Semua kebutuhan Kasrin di Makkah dipenuhi oleh Indi termasuk pakaian-pakaian. Bahkan ia mengaku berkurban 2 unta, satu untuk dirinya satu untuk Indi.

"Bu Indi beli pakai uang saya yang Rp 2 juta, padahal unta di sana sekitar Rp 17 juta seekor. Dua unta itu satu untuk kerabat sini satu kerabat sana (Indi)," akunya.

Setelah 44 hari, dengan cara yang sama, Kasrin pulang ke Indonesia dan dijemput keluarganya sekira pukul 09.00 WIB hari Selasa (4/10) di Masjid Jami Lasem. Saat pulang ia hanya membawa satu jeriken air zam-zam. Tamu berdatangan ke rumah hingga saat ini.

Apakah benar kisah Kasin ini?
Wallahu alam
Baca Juga

Sponsor