Cari

Menyedihkan... Penemuan Naskah Daun Lontar Sunda Kuno Cikadu Kuningan

Naskah Lontar Cikadu Kuningan, Jawa Barat. Foto: British Library
[Historiana] - Mengharukan dan menyedihkan rasanya melihat kondisi naskah Sunda Kuno ini. Naskah yang ditemukan dari Cikadu Kuningan Jawa Barat. Dipublikasi dalam situs British Library yang penulis akses 27 Mei 2019. Laporan ditulis oleh Andrea Acri.

Sebelumnya juga Andrea Acri menerbitkan karyanya tentang Naskah Sunda Kuno yang ditemukan di Jawa Tengah berjudul Dharma Patanjala. Sayangnya justru buku ini terbit di Jerman.

Penelitian lapangan yang dilakukan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada bulan Oktober 2009 menghasilkan penemuan sebuah tempat penyimpanan yang sangat penting dari manuskrip langka daun Lontar. Penemuan ini sebenarnya adalah 'penemuan kembali', karena repositori pertama kali ditemukan pada awal 90-an oleh tim peneliti, termasuk Bpk. Undang A Darsa dan Bp. Tjahja Sunirat, yang melakukan penelitian lapangan dalam kerangka proyek yang melibatkan mikrofilm naskah (kebanyakan Islam) di Jawa Barat.

Keberadaan koleksi naskah Cikadu, untuk alasan yang tidak diketahui, belum diungkapkan kepada publik. Katalog untuk manuskrip mikrofilm, yang diterbitkan tahun 1999, tidak menyebutkannya. Beberapa mikrofilm yang dibuat di tempat, bagaimanapun, dapat diakses oleh publik di Ruang Baca Naskah Perpustakaan Nasional Indonesia (Jakarta) sebagai Rol. 36.28. Kualitas mikrofilm sayangnya sangat buruk, dan hampir tidak ada isi dari beberapa daun yang digambarkan terbaca.

Pada 21–10–2009 survei ke desa Cikadu. Koleksi manuskrip untungnya masih ditemukan yang merupakan milik kerabat kepala desa, dan diizinkan untuk memeriksanya segera diberikan oleh kepala desa sendiri. Naskah disimpan, dengan cara yang sangat rawan, dalam wadah keranjang besar disimpan di dalam ruang penyimpanan yang terletak di loteng rumah pribadi, tanpa pintu dan dengan demikian sebagian terkena cahaya dan peristiwa iklim lainnya. Beberapa daun lontar ditemukan di dalam kotak bambu asli, tetapi sebagian besar tersebar di keranjang; beberapa daun lontar lainnya, sebagian besar terpisah-pisah, ditemukan di dalam keranjang kecil yang lebih kecil.

Pada tanggal 26 Oktober 2009, kunjungan kedua ke Cikadu dilakukan oleh para peneliti, didampingi oleh tiga asisten, Bpk. A. Fadilah (Institut Seni Rupa Jakarta), Bpk. M. Rachmat dan Bp. D. Kurnyadi (Universitas Padjadjaran) ). Di hadapan seorang pejabat Direktorat Pariwisata dan Kebudayaan (DISPARBUD) setempat, kotak keranjang dipindahkan dari lokasi aslinya ke kantor kepala desa dan naskah-naskah dipindahkan untuk pembersihan yang sederhana. Wadah bambu difoto, bersama dengan sampel daun lontar. Fragmen marcescent dipisahkan dari sisa bahan, yang dibungkus dengan kain putih dan disimpan di dalam kotak kardus besar. Kotak itu kemudian dipindahkan lagi ke lokasi aslinya.

Keadaan konservasi yang sangat buruk telah menyebabkan hilangnya lebih dari setengah naskah daun lontar tersebut yang semula dimiliki oleh repositori. Namun, jumlah daun lontar yang terbaca masih signifikan, berada di sekitar urutan setidaknya tiga ratus. Sebagian besar daunnya berasal dari lontar, ditulis semacam naskah Kuno. Demikian menurut Andrea Acri. Secara mendetail, penulis belum mendapatkan informasi pembanding dari berbagai sumber. Barangkali ada pembaca yang bisa menambahkan?

Berikut foto-foto penemuan Naskah Cikadu Kuningan.





Baca juga: Laman Kuninganmass.com "Dalam Carangka ini Tersimpan Prasasti"

Baca Juga

Sponsor