Cari

Yuk, Mengenal Negara atau Kerajaan dalam Naskah Kuno Sunda Sanghyang Siksa Kandang Karesian

[Historiana] - Oleh Alam Wangsa Ungkara. Kembali lagi kita menelusuri informasi yang menggambarkan geografi di zaman Kerajaan pajajaran. Menelusuri kebesaran kerajaan Pajajaran dapat dilakukan melalui studi literasi Naskah Sunda Kuno (NSK). Para ahli filologi secara bertahap mempublikasikan transliterasi Naskah Sunda Kuno, diantaranya Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian (NSKK).

Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian ibarat ensiklopedi kehidupan urang Sunda zaman pajajaran. Banyak hal digambarkan di dalamnya, mulai dari keagamaan, pemerintahan, profesi, dan nama-nama negara atau kerajaan. Ada yang menarik, bahwa beberapa diantaranya berasal dari negeri seberang. Berikut kutipannya:
Aya ma nu urang dek ceta, ulah salah geusan nanya. Lamun dek nyaho di carek para nusa ma: carek Cina, Keling, Parasi, Mesir, Samudra, Banggala, Makasar, Pahang, Kala(n)ten, Bangka, Buwun, Beten. Tulangbawang, Sela, Pasay, Parayaman, Nagara Dekan, Dinah, Andeles, Tego, Maloko, Badan, Pego, Malangkabo, Mekah, Buretet, Lawe, Saksak, Se(m)bawa, Bali, Jenggi, Sabini, Ngogan, Kanangen, Kumering, Simpang Tiga, Gumantung, Manumbi, Babu, Nyiri, Sapari, Patukangan, Surabaya, Lampung, Jambudipa, Seran, Gedah, Solot, Solodong, Bali. Indragiri, Tanjung Pura, Sakampung, Cempa, Baluk, Jawa; sing sawatek para nusa ma sang jurubasa darmamurcaya tanya.
Terjemahannya
    Bila kita hendak bertindak, jangan salah mencari tempat bertanya. Bila ingin tahu bahasa negara-negara lain, seperti: bahasa Cina, Keling, Parsi, Mesir, Samudra, Banggala, Makasar, Pahang, Kelantan, Bangka, Buwun, Beten, Tulangbawang, Sela, Pasay, Negara Dekan, Madinah, Andalas, Tego, Maluku, Badan, Pego, Minangkabau, Mekah, Buretet, Lawe, Sasak, Sumbawa, Bali, Jenggi, Sabini; Ogan, Kanangen, Momering, Simpang Tiga, Gumantung, Manumbi, Babu, Nyiri, Sapari, Patukangan, Surabaya, Lampung, Jambudipa, Seran, Gedah, Solot, Solodong, Indragiri, Tanjung Pura, Sakampung, Cempa, Baluk, Jawa; segala macam [bahasa] negara-negara lain, tanyalah juru basa darmamurcaya.)
Terdapat banyak negara yang disebutkan dalam NSKK. Beberapa diantaranya negar-negara atau negeri (kerajaan) yang disebutkan dapat kita kenali hingga hari ini. Namun diantaranya memerlukan penelusuran lebih Lanjut.

Meskipun keterangan di atas menyebutkan tentang bahasa, namun juga menujukkan suatu wilayah. Kita rinci dalam peta yang kita dapatkan untuk menggambarkan lokasi negara atau kerajaan yang disebutkan dalam naskah.

Cina
Negeri Cina sering disebut dalam berbagai naskah kuno di Nusantara. Lokasi di Asia daratan.

Lokasi Kekaisaran dalam peta Giacomo Gastaldi 1561/1580

Keling
Lokasi Kerajaan Keling (dari bahasa Sanskerta: Kalingga) adalah sebuah daerah di India Selatan. Kata ini bisa pula merujuk kepada suatu suku bangsa Dravida atau Tamil yang berasal dari sana. Juga berdirinya Kerajaan Kalingga (Holing) yang dirajai Ratu Sima, pada abad ke 7 di Indonesia. Namun di zaman Pajajaran atau sekira naskah Siksa Kandang Karesian Ditulis pada tahun 1518 M, maka Keling yang dimaksud bukan Kalingga India atau Kalingga Jawa tengah. Ada perbedaan ratusan tahun dengan kerajaan tersebut. Lokasi Keling harus dicari di Sumatra.

Parsi
Parsi merujuk pada Kerajaan Persia di Timur Tengah.

Mesir
Mesir adalah wilayah di Afrika Utara. Rupanya Kerajaan Pajajaran mengenal wilayah ini dalam perdagangan. Pengiriman barang dalam aktivitas perdagangan bisa secara langsung atau tidak langsung. Bisa dikatakan langsung, karena pada abad ke-15 Kerajaan Pajajaran memiliki armada "Kapal Jung Sasanga", yaitu kapal raksasa bertingkat sembilan. Menurut kesaksian Portugis saat berkunjung ke Kerajaan Sunda, Kapal Jung mampu berlayar 2 tahun.


Samudra
Samudra mungkin merujuk pada Kerajaan Samudrai Pasai. Namun penyebutan pasai (pasay) juga disebut dalam naskah.

Banggala
Naskah menyebut Banggala merujuk kepada Kerajaan Benggala. Kerajaan Wangga (Sanskerta: Vanga) merupakan kerajaan yang terletak di wilayah India Timur, yang mana pada masa sekarang bernama Benggala.

Lokasi Kerajaan Benggala dalam peta Giacomo Gastaldi 1561/1580


Makasar
Wilayah yang namanya masih kita kenal sekarang 'Makasar'. Di zaman Orde Baru sempat berganti nama menjadi "Ujung Pandang". Seiring perubahan zaman di masa Orde Reformasi, akhirnya berganti nama kembali ke asalanya "Makasar".

Lokasi Makasar dalam Peta Dunn tahun 1789


Pahang
Berada di semenanjung Malaysia.

Lokasi Kerajaan Pahang dalam Peta Dunn tahun 1789


Kelantan
Kelantan berlokasi di semenanjung Malaysia. Wilayah ini adalah Kerajaan Kelantan. Dalam peta Dunn ditulis 'Calantan'.

Lokasi Kerajaan Kelantan (Calantan) dalam peta Dunn 1789


Bangka
Bangka mengacu pada nama pulau. Dalam peta Dunn ditulis 'Banca'. Tome Pires menuliskannya 'Bamca'.

Lokasi Bangka(Banca) dalam peta Dunn 1789


Buwun
Mungkin Buwun ini merujuk lokasi di Lombok barat.


Beten
Beten dimaksud adalah pulau Buton. Wilayah ini memeliki kisah sejarah Kerajaan Buton. Berada di sisi tenggara pulau Sulawesi.

Lokasi pulau Buton (Beten) dalam peta Dunn 1789


Tulangbawang
Tulang bawang dahulu adalah nama sebuah kerajaan. Wilayahnya sebagian masuk propinsi Lampung dan propinsi Sumatra Selatan sekarang.

Lokasi Tulangbawang dalam peta Dunn 1789


Sela
Wilayah Sela yang disebut dalam naskah, belum dipastikan.

Pasay
Pasay merujuk pada Kerajaan Pasai di Ujung Utara Pulau Sumatra. Kini masuk wilayah propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Negara Dekan
Rupanya Dekan dalam tutur basa Sunda dimaksudkan adalah "Dekhan" atau Deccan dalam penuturan Eropa. Dekhan ini adalah dataran tinggi di India. Baca juga: Kerajaan (Kesultanan) Dekhan (Dekan) dalam Naskah Kuno Sunda Sanghyang Siksa Kandang Karesian

Lokasi Dekan (Decan) dalam peta Giacomo Gastaldi 1561/1580

Lingkaran menunjukkan kota Decan atau Dekan dekat pantai. Menjukkan aktivitas perdagangan di masa lampau melalui perniagaan kapal laut. Wilayah kekuasaan meluas, hampir seluhu negara India.


Madinah
Adalah nama kota di Saudi Arabia? Dalam catatan perjalanan Tome Pires, kota Medan di Sumatra Utara disebut pula sebagai 'Medina'. Dahulu, menurut Pires, Medina dibawah kerajaan Pedir, namun sekarang tidak. Kerajaan Pedir sendiri, dahulu di bawah Pase (Pasai). Di wilayah dekat Aceh sekarang, menurut Pires ada 2 kerajaan kecil yaitu Kerajaan Pedir dan Kerajaan Lide. Pires menuliskan, dahulu berasal dari Kerajaan Parada (Kingdom Pirada) tapi sekarang tidak. Kerajaan Parada merupakan wilayah yang didiami Suku Parada. Kerajaan tersebut muncul dalam kisah epik Mahābhārata. Mereka tinggal di sebelah utara Himalaya sehingga mereka jarang berhubungan dengan kerajaan India Kuno lainnya. Kerajaan tersebut masuk wilayah Provinsi Xin Jiang di China, dan Laddakh di Kashmir. Dalam Mahābhārata, mereka ikut berpartisipasi dalam perang di Kurukshetra serta memberi upeti untuk mendukung upacara Rajasuya yang diselenggarakan Raja Yudistira.


Andalas
Andalas dalam pemahaman sekarang adalah nama lain pulau Sumatra. Belum kita ketahui kategori dimaksud dalam Andalasa ini dalam Naskah Siksakandang karesian. Namun, berdasarkan catatan Tome Pires bahwa Andalas tidak meliputi seluruh Sumatra tetapi sebagai sebuah kerajaan atau wilayah bernama Andalas. Posisinya disebutkan Pires secara berurut: "... Kingdom of Jambi, the kingdom of Palembang (Palimbao), the lands of Sekampung (Cacanpom), Tulang Bawang (Tulimbawan), Andalas (Andallos)...".

Pulau Sumatra dalam peta Giacomo Gastaldi 1561/1580


Tego
Wilayh Tego disebutkan dalam buku Tome Pires. Berada di pulau Sumatera, disebut oleh Pires sebagai Tiquo (Tigo).  Posisinya dekat dengan pulau Kundur, pulau Buaya, pulau lingga baru disebut Tiquo dan kemudian pulau Berhala (Pullo Barallam), Bangka (Bamca) dan Manumby (Belitung). Tego atau Tiquo atau Tigo sebagai wilayah yang kini berada daerah Kepulauan Riau sekarang.


Maluku
Merujuk pada kepulauan Maluku sekarang

Lokasi Maluku dalam Peta Dunn tahun 1789

Badan
Wilayah Badan ini mungkin adalah Bagan atau Pagan. Adalah nama Kerajaan Bagan atau Pagan yang terletak di utara Birma (Myanmar).  Bagan saat ini adalah standar pengucapan kata Pugan dari Bahasa Myanmar, diambil dari Bahasa Kuno Myanmar Pukam. Dengan nama Klasik dari Pali adalah Arimaddana-pura, berarti. "Kota yang Menginjak-injak musuh". Nama lain di Pali merujuk kepada daerah dengan iklim kemarau yang ekstrem: Tattadesa (Tanah Kering), dan Tampadipa (Negara perunggu). Sejarah Myanmar juga melaporkan nama-nama klasik lainnya, yaitu Thiri Pyissaya dan Tampawaddy. Kota ini merupakan ibu kota Kerajaan Pagan di Burma, kerajaan pertama yang menyatukan wilayah-wilayah yang membuat konstitusi modern Myanmar. Selama Kerajaan-kerajaan berdiri bersamaan pada abad ke-11 dan abad ke-13, Lebih dari 10,000 kuil-kuil Buddha, Pagoda-pagoda dan biara-biara yang membangun Bagan, yang mana lebih dari 2200 kuil dan pagoda masih berdiri sampai dengan saat ini. 

 
Kerajaan ini didirikan oleh Raja Anawrahta/Anoratha pada tahun 1057 M. Agama yang dianut adalah Buddha Theravada. Kemunduran Bagan dimulai pada era kekuasaan Raja Narathihapati. Pada 1274-1280, ia membangun pagoda mewah, Pagoda Mingalazedi, yang menyebabkan kemunduran dan kejatuhan ekonomi. Pada saat Kekaisaran Mongol semakin kuat. Mereka mengirim duta besar menawarkan Kerajaan Pagan menjadi kerajaan dibawah Mongol. Narathihapati menolak dan membunuh utusan Mongol yang menyebabkan kemarahan Kublai Khan, raja Mongol. 
 

Pada tahun 1277, Mongol memenangkan Pertempuran Ngasaunggyan melawan Pagan dan menaklukan bagian utara Burma, menyebabkan Narathihapate melarikan diri, sehingga ia dijuluki "Tarakpyenrin", yang berarti "raja yang melarikan diri dari orang Tionghoa". Narathihapati lari ke anaknya yang menguasai Bassein sebagai gubernur. Namun, anaknya, Thiha Thu, karena malu dan mungkin tamak, mencoba membunuh ayahnya dua kali dan berhasil dengan meracuni Narathihapati. Pembunuhan ini menandai berakhirnya Kerajaan Pagan.


Kerajaan Badan/Pagan atau Badan masih tertulis dalam Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian yang ditulis pada tahun 1518 M. Dalam sejarah negara Myamnar, pasca serangan Mongol kekuasaan politik kerajaan masih berlangsung dengan berbagai peperangan dan jatuh bangunnya raja-raja Bagan hingga 1804.




Pego
Negara Pego dalam naskah Siksakandang Karesian dimasudkan Kerajaan Pegu yang sekarang disebut negara Burma (Myanmar). Berdasarkan peta karya Samuel Dunn tahun 1789 dalam petanya berjudul "East India Islands, comprehending the Isles of Sunda, the Molluccas and the Philippine Islands".

Lokasi Kerajaan Pego (Pegu) dalam Peta Dunn tahun 1789

Minangkabau
Minangkabau yang disebut dalam naskah adalah wilayah Sumatera Barat sekarang ini. Pada abad ke-15 hingga ke-16, dalam peta tahun 1580 terdapat pelabuhan Minangkabau yang ditulis Manacabo.

Lokasi pelabuhan Mingkabau (Minacabo) dalam peta Giacomo Gastaldi 1561/158


Mekah
Mekah merujuk nama wilayah di Saudi Arabia sekarang.


Buretet
Buretet dalam naskah dimaksudkan sebuah pelabuhan di Cambay India. Dalam peta di bawah ini tertulis "Barothe". Perdagangan Kerajaan Sunda dengan Cambay juga dilaporkan oleh Tom Pires. Dilaporkan Pires, Kerajaan Sunda mengimpor kain dari Cambay 1000 bahan.

Lokasi Buretet (Barothe) dekat Cambay India
dalam peta Pierre Du Val 1677



Lawe
Wilayah Lawe yang disebutkan dalam naskah belum bisa ditentukan lokasinya. Menurut buku "Early Mapping of Southeast Asia: The Epic Story of Seafarers, Adventurers, and Cartographers Who First Mapped the Regions Between China and India" karya Thomas Suárez, ada kota pelabuhan yang sangat dikenal para Penjelajar Eropa dan Arab abad ke-15 bernama "Laue". Tulisan Laue dibaca "Lawe". Menurut buku tersebut, posisi berada di pulau Borneao (Kalimantan). Di Kalimantan ada yang menyebutkan Laue, Lawe, atau Lawai. Penjelajah Portugis, Tom Pires pernah menyebutnya di Laue banyak intan. Pires menjelaskan bahwa jarak dari Tanjompure (Tanjungpura) empat hari pelayaran. Konon, Lawe atau Laue atau Lawai adalah pelabuhan hulu sungat di pulau Kalimantan. Dalam cerita rakyat setempat, terdapat "Kerajaan Lawai". Wilayah ini tempat bermukim suku Dayak Ngaju. Ada hal menarik bahwa banyak kesamaan bahasa dengan bahasa Sunda. Contohnya: Sinjang (kain gendongan bayi), Lawang Sakepeng (Lawang Saketeng artinya pintu gerbang), Sangku, Panganten dan banyak lainnya.

Yuko Tanaka dalam "A Comparative study of textile production and trading fromt beginning of the 16th century to the end l9th century" menulis Lave. Penjelan letak geografis Lave tidak dirinci oleh Tanaka. Namun menjelaskan bahwa Lave ini kota pelabuhan dalam jalur perdagangan tekstil abad ke-16.

Berikut lokasi Lawe menurut Jan Jansson tahun 1650 dalam petanya berjudul "Insula Borneo et occidentalis pars Celebis cum adjacentibus Insulis" (melihatnya memutar kepala dimana posisi kanan adalah Utara). Dalam peta di bawah ini, Lawe berada di pesisir laut (pelabuhan laut).

Lokasi Lawe (bagian atas - barat) dlm peta Jan Jansson 1650

Lokasi Lawe dlm peta Pierre Du Val 1677


Sasak
Wilayah sasak ini merujuk pulau Lombok. Suku Sasak adalah suku bangsa yang mendiami pulau Lombok dan menggunakan bahasa Sasak. Kepercayaan yang dianut pra-Islam adalah 'Sasak Boda'. Dalam Kitab Negara Kertagama kata Sasak disebut menjadi satu dengan Pulau Lombok. Yakni Lombok Sasak Mirah Adhi.

Pulau Lombok dalam peta Dunn 1789

Di Pulau Lombok ini ada Kerajaan Selaparang. Keberadaanya terlihat pada peta karya Giacomo Gastaldi  tahun 1580. Dalam peta ditulis "Salapara". Meskipun peta itu agak kacau jika dibandingkan zaman sekarang, namun yang pasti nama Salapara(ng) dikenali saat itu. Kerajaan ini sempat berperang dengan Belanda yang hendak memasuki wilayah tersebut sekitar tahun 1667-1668 Masehi.

Selaparang (Salapara) dalam peta  Giacomo Gastaldi 1561/158


Sumbawa
Nama ini masih sama hingga sekarang merujuk pada Pulau Sumbawa. Dalam peta Dunn ditulis "Cumbava".

Lokasi Sumbawa dalam Peta Dunn tahun 1789


Bali
Nama Bali dari dahulu hingga sekarang sangat dikenal. Dalam peta Dunn ditulis "Baly".

Lokasi Bali dalam Peta Dunn tahun 1789


Jenggi
Negeri Jenggi atau Janggi atau Jonggi atau Zangi berlokasi di pantai timur Afrika. Istilah Jenggi merujuk bangsa berkulit hitam. Istilah jenggi muncul dalam prasasti. Jenggi berkonoasi budak dalam prasasti Jawa Kuna, seperti prasasti perunggu yang berasal dari tahun 860 Masehi (782 Saka) yang ditemukan di Jawa Timur. Kata jenggi muncul dalam Prasasti Kacana pada baris 2 lempeng VI sisi belakang.

Nama orang Si Janggi juga muncul dalam prasasti Lintakan dari perunggu tahun 919 Masehi (841 Saka) dan berasal dari Jawa Tengah. Kata jongi yang berkaitan dengan  perbudakan kulit hitam juga dijumpai dalam prasasti Gandakuti yang berasal dari tahun 964 Saka (1042 Masehi).

Zanggi menjadi saksi bisu perdagangan Kepulauan Nusantara dan Afrika hingga di masa kini. G- Ferand mengutip sebuah teks yang menunjukkan bahwa orang Portugis masih menjumpai pelaut -- pelaut Jawa di Madagaskar, ketika mereka sendiri tiba di tempat itu pada abad ke -- 16, dan pada abad ke- 17 orang Belanda sedikit banyak melanjutkan lalu lintas itu dengan mengimpor budak -- budak Madagaskar ke Sumatera untuk dipekerjakan dalam tambang emas Salida.

Sabini
Wilayah Sabini yang disebutkan dalam naskah belum bisa ditentukan.

Ogan
Ogan adalah wilayah di Sumatera Selatan saat ini. Di wilayah ini dikenal dengan suku Ogan. Terkadang disatukan Ogan-Komering (dari wilayah Momering atau Komering).

Kanangen
Wilayah Kanangen yang disebut dalam naskah belum bisa ditentukan lokasinya.

Momering
Momering ini maksudnya Komering yaitu wilayah di Sumatera Selatan. Wilayah ini dikenal dengan suku komering. Wilayah ini mungkin kerajaan komering atau masuk wilayah Sriwijaya (selanjutnya di bawah Kesultanan Palembang) yang berada di daerah Sungai Komering yang selanjutnya bermuara ke sungai Musi. Tentunya di zaman Pajajaran ada sebuah pelabuhan niaga antar kerajaan di sana.

Simpang Tiga
Simpang tiga berlokasi di Sumatera Selatan (?) Kec. Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Meskipun sekarang lokasi Simpang Tiga jauh berada di tengah pulau, namun dalam peta Dunn tahun 1789 terdapat sungai mengarah ke wilayah itu. Saat itu mungkin masuk ke Kerajaan Tulang Bawang.

Posisi Simpang tiga dekat hulu sungai di wil Tulang Bawang



Gumantung
Wilayah Gumantung yang disebut dalam naskah belum bisa ditentukan lokasinya.

Manumbi
Wilayah Manumbi disebut dalam buku karya Tome Pires. Lokasinya setelah Bangka (Bamca) disebut sebagai Manumbi (Manomby). Kemungkinan Maumbi ini adalah Kerajaan yang berada di Pulau Belitung. Jadi selain Kerajaan Balok (Baluk), di pulau ini ada kerajaan lain bernama Manumbi (Pires, 1944: 136).

Babu
Wilayah Babu yang disebut dalam naskah belum bisa ditentukan lokasinya.

Nyiri
Wilayah Nyiri yang disebut dalam naskah mungkin 'Miri'. Miri adalah pelabuhan di negara bagian Serawak Malaysia. Posisinya menghadap Laut China Selatan dan berada di sisi perbatasan dengan Kesultanan Brunei Darussalam sekarang.

Sapari
Wilayah Sapari yang disebut dalam naskah belum bisa ditentukan lokasinya.

Patukangan
Wilayah Patukangan yang disebut dalam naskah belum bisa ditentukan lokasinya.

Surabaya
Surabaya di bagian timur pulau Jawa.

Lokasi Surabaya dalam peta Stülpnagel, 1874


Lampung
Lampung berlokasi di selatan pulau Sumatra.

Lokasi Lampung dalam Peta Dunn tahun 1789


Jambudipa
Wilayah Jambudipa yang disebut dalam naskah belum bisa ditentukan lokasinya.

Seran
Merujuk pada Pulau Seram di kepulauan Maluku.

Pulau Seram (Ce-ram) dalam peta Dunn 1789


Gedah
Gedah merujuk pada Kedah di Semenanjung Malaysia sekarang. Dalam peta Dunn dituliskan "Queda". Yang menarik adalah "tidak menyebut Malaka" yang di masa kolonialisme sangat terkenal.

Lokasi Kerajaan Gedah (Kedah) dalam Peta Dunn tahun 1789


Solot
Wilayah Solot yang disebut dalam naskah diperkirakan lokasinya di kepulauan Flores. Sangat  mungkin Solot sering dikunjungi ekspedisi dagang Pajajaran. Dalam cerita rakyat, terdapat Kerajaan Adonaran di Solot. Dari fakta historis menyatakan bahwa antara tahun-tahun 1512 dan 1519 nama pulau Adonara telah dipakai khusus untuk gugusan Nusa Solot (Zolot). Kini pulau itu disebut "Solor".

Peta ini didapatkan dari dalam peta Ortelius, 1574. Meskipun peta rare ini agak membingungkan. Setidaknya peta ini dibuat ketika Pajajaran masih berdiri. Lima tahun kemudian, Pajajaran burak 1579.

Lokasi Solot (Zolot) dalam peta Ortelius, 1574


Solodong
Wilayah Solodong yang disebut dalam naskah belum bisa ditentukan lokasinya.

Indragiri
Kerajaan Indragiri disebut dalam naskah. Wilayahnya merujuk ke Kabupaten Siak-Sri Inragiri Propinsi Riau saat ini. Dalam Peta karya Dunn ini ditulis "Andragiri". Berikut peta lokasinya.

Lokasi Kerajaan Indragiri dalam Peta Dunn tahun 1789



Tanjung Pura
Tanjung Pura merujuk pada Kerajaan Tanjung Pura di Kalimantan Barat sekarang ini. Kerajaan Tanjungpura atau Tanjompura merupakan kerajaan tertua di Kalimantan Barat yang wujud sejak abad ke-8. Peta lokasi Kerajaan Tanjung Pura muncul dalam peta sebuah peta terbitan Roma tahun 1580. Peta karya Giacomo Gastaldi tersebut berjudul Il Disegno Della Terza Parte Dell' Asia [Gastaldi's Wall Map of SE Asia with extra panels!].

Tanjungpura (Tajapura) dalam peta Giacomo Gastaldi 1561/1580


Kerajaan ini mengalami beberapa kali perpindahan ibu kota kerajaan, pertama kali terletak di Negeri Baru (nama desa saat ini) Kabupaten Ketapang, kemudian pindah ke Sukadana (saat ini ibu kota Kabupaten Kayong Utara) pada abad ke-14 M dan pada abad ke-15 M berubah nama menjadi Kerajaan Matan, sejak Rajanya Sorgi (Giri Kesuma) memeluk Islam.

Tanjungpura pernah menjadi provinsi Kerajaan Singhasari sebagai Bakulapura. Wilayah kekuasaan Tanjungpura membentang dari Tanjung Dato sampai Tanjung Sambar. Pulau Kalimantan kuno terbagi menjadi 3 wilayah kerajaan besar: Borneo (Brunei), Sukadana (Tanjungpura) dan Banjarmasin.

Wilayah Kerajaan Tanjung Pura (peta Dunn 1789)


Sakampung
Wilayah Sakampung dapat kita ketahui dari buku "Suma Oriental" karya Tome Pires. Ia menjelaskan, Sekampung (Sakampung) bersebelahan dengan Palembang yang berseberangan dengan Bangka. Sekampung ini berada di tanah Melayu bersebelahan atau berbatasan dengan Kerajaan Tulang Bawang. Negeri Sekapung adalah negeri yang besar. Lokasi sekarang ini diperkirakan di Propinsi Lampung. Sekampung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Indonesia. Sampai sekarang tetap bagian dari Kabupaten Lampung Timur. Jalur niaga di zaman Pajajaran mungkin dilakukan melalui Way Sekampung atau Sungai Sekampung.

Cempa
Cempa atau Campa adalah Kerajaan yang berada di bagian Selatan Vietnam saat ini.

Lokasi Kerajaan Cempa (Campa) dalam Peta Dunn tahun 1789

Baluk
Baluk merujuk pada wilayah di Pulau Belitung. Nama pulau Belitung sudah tercatat dalam sebuah peta terbitan Roma tahun 1580. Peta karya Giacomo Gastaldi tersebut berjudul Il Disegno Della Terza Parte Dell' Asia [Gastaldi's Wall Map of SE Asia with extra panels!].

P Belitung dalam peta Giacomo Gastaldi 1561/1580

Dahulu ada Kerajaan Baluk atau Kerajaan Balok yang berlokasi di Belitung Timur.  Sisa-sisa tembok bangunan peninggalan Kerajaan Balok ditemukan Tim Arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di Desa Balok Kecamatan Dendang, Kabupaten Belitung Timur.

Tidak banyak diketahui mengenai Kerajaan Baluk. Namun, jika tercatat dalan Naskah Siksa kandang Karesian yang ditulis 1518, berati kerajaan ini sudah eksis sebelum tahun itu. Diperkirakan Kerajaan balok sudah berdiri antara abad ke-15 hingga abad ke-17. Ditemukan situs bangunan kuno di sekitar Sungai Balok dan Sungai Gubak. Bisa jadi dahulu di wilayah ini ada Pelabuhan Sungai sehingga ada catatan kerjasama perdangan dengan Kerajaan Pajajaran.

Situs Kerajaan Baluk/Balok di Belitung (kumparan.com).

Masyarakat Belitung dalam budaya lisannya mengenal satu masa di mana pulau Belitung pernah dikuasai oleh Raja-raja Balok. Istilah ‘Raja Balok’ muncul karena raja-raja tersebut berkedudukan di sungai Balok. Maka itu keberadaan Raja-raja Balok menjadi dasar lahirnya nama kerajaan Balok dalam budaya lisan masyarakat lokal. Cerita rakyat Belitung mengenai Raja Balok tercatat dalam buku Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde, Dell XXXIV yang diterbitkan Albrecht & Rusche di Batavia 1891.

Jawa
Jawa yang dimaksud dalam Naskah Siksa Kandang Karesian adalah diluar Kerajaan Sunda. Mengacu pada penduduk pulau yang berbahasa Jawa.

Peta pulau Jawa dari Dunn 1789


Referensi
  1. Abdullah, H. Syamsuddin. 2008. "Solor Wathan Lema: Riwayat & Perjuangan Solor Wathan Lema". Lopo Press—Lamahala, lamahala-jaya.simplesite.com Diakses 28 Juni 2020.
  2. Dunn. 1789. "East India Islands, comprehending the Isles of Sunda, the Molluccas and the Philippine Islands". Maps & Geospatial Information Collection. artstor.org Diakses 28 Juni 2020.
  3. Stülpnagel, F von. 1874. "Ost-Indien 1874". Maps & Geospatial Information Collection. artstor.org Diakses 28 Juni 2020.
  4. Jansson, Jan. 1650. "Insula Borneo et occidentalis pars Celebis cum adjacentibus Insulis" raremaps.com Diakses 28 Juni 2020.
  5. "Menguak Jejak Kerajaan Balok di Belitung Timur". kumparan.com Diakses 28 Juni 2020.
  6. Gastaldi, Giacomo 1561/1580. "Il Disegno Della Terza Parte Dell' Asia [Gastaldi's Wall Map of SE Asia with extra panels!]". raremaps.com Diakses 28 Juni 2020.
  7. Ortelius, Abraham. 1574. "Indiae Orientalis Insularumque Adiacientium Typus". raremaps.com Diakses 28 Juni 2020.
  8. Suárez, Thomas. 1999. "Early Mapping of Southeast Asia: The Epic Story of Seafarers, Adventurers, and Cartographers Who First Mapped the Regions Between China and India". Hongkong: Periplus Editions (HK) ltd.  Googlebooks Diakses 28 Juni 2020.
  9. Pires, Tomé. 1944. "The Suma oriental of Tomé Pires : an account of the East, from the Red Sea to Japan, written in Malacca and India in 1512-1515". London : The Hakluyt Society. Ebook Collection   mcgilluniversity; mcgilluniversityrarebooks; toronto
  10. Tanaka, Yuko. 1995. "A Comparative study of textile production and trading from beginning of the 16th century to the end l9th century". 法政大学教養部紀要. 人文科学編 Hosei University Repository core.ac.uk
Baca Juga

Sponsor