Cari

Bagaimana Peradaban Arab Saudi Zaman Tarumanagara?

Artefak Saudi Arabia. Koleksi National Museum Saudi Arabia

 

[Historiana] - Bagaimana Peradaban Arab Saudi Zaman Tarumanagara? Tentunya ini berada pada kurun waktu abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi. Pertanyaan ini sering penulis dengar dari teman-teman dalam obrolan santai sembari ngopi.


Penulis mencoba menyampaikan sebuah perkiraan bahwa rekan penanya ingin mengetahui
benang merah seluruh peradaban dunia yang terkait dengan Sejarah bangsa di Nusantara.

 

Dalam perjalanan bangsa Nusantara hingga menjadi Indonesia, secara garibs besar dibagi 2
yaitu zaman pra-sejarah dan zaman sejarah. Zaman Prasejarah disebut juga zaman Praaksara atau Nirleka (nir: tidak, leka: tulisan/aksara). Zaman Prasejarah secara geologi dibagi 4, ada zaman tertua (Arkaekum), zaman primer atau zaman hidup tua (Paleozoikum), zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan (Mesozoikum), serta zaman hidup baru (Neozoikum). Menurut Arkeologi, terbagi atas zaman batu dan zaman logam. Zaman batu dibagi lagi yaitu: Zaman Paleolitikum (Zaman Batu Tua), Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah), Zaman Neolitikum (Zaman Batu Muda) dan Zaman Megalitikum (Zaman Batu Besar). Sedangkan zaman logam dibagi lagi: Zaman Perunggu dan zaman Besi.

 

Yang disebut zaman sejarah terhitung sejak ditemukannya bukti tertulis yaitu prasasti peninggalan Kerajaan Kutai dan Tarumanagara yaitu abad ke-4 Masehi. Lho bagaimana dengan Salakanagara? Untuk kerajaan Salakanagara belum ditemukan prasastinya. Sumber dalam negeri berasal dari Naskah Wangsakerja Rajyarajya i bhumi Nusantara. Dukungan lainnya berdasarkan informasi luar negeri yaitu dari Tiongkok. Oleh karena itu, untuk Salakanagara termasuk Protosejarah

Kembali ke pertanyaan mengenai peradaban negeri-negeri yang tercatat memiliki hubungan dengan Nusantara adalah India, China (Tiongkok), Arab, Turki dan Jepang. Meskipun demikian catatan yang paling mini hubungan zaman kuno bahkan prasejarah antara Nusantara dengan Jepan sangat minim. Penelitiannya baru intensif tahun 2000-an itu pun dari peneliti Jepang sendiri. Peneliti Indonesia belum banyak yang memfokuskan pada data hubungan panjang bangsa Nusantara dengan Jepang. Apalagi tentang negara Arab Saudi. Informasi luar negeri akan melengkapi kronologi sejarah Nusantara. Jejak awal sejarah peradaban Nusantara pada abad ke-4 banyak kita jumpai dari sumber naskah China, sedangkan dari India banyak yang samar. Bahkan kisah awal para pengungsi Salankayana ke Nusantara, diantaranya ke Pulau Jawa menjadi raja-raja awal peradaban zaman sejarah. Raja-raja Kerajaan Tarumanagara bermarga Warman dari Salankanyana India.  Pun demikian, untuk mengkroscek data dengan tinggalan Salankanyana di negeri Bharata (India) juga samar.

Lalu bagaimana dengan Arab Saudi atau Yaman yang berada di semenanjung Arabia, secara geografis menghadap ke Samudra Hindia di Teluk Arab dan telah lama menjadi jalur perdagangan Maritim Nusantara. Mungkin sekali jejaknya akan nampak semenjak awal.

Kini Arab Saudi, melalui wizaratusiyahah atau Kementrian Pariwisata tengah getol promosi wisata sejarah Negara Arab Saudi semenjak prasejarah hingga berbagai zaman berikutnya. Banyak artefak yang selama ini tidak terungkap ke publik mulai dipamerkan secara intentif. Telah 15 Negara di Eropa, Amerika dan Asia menjadi ajang pameran artefak Arab Saudi sejak zaman prasejarah. Sayangnya pameran keliling dari Kementrian Pariwisata Arab Saudi tidak memamerkan benda tinggalan budaya mereka di Indonesia.

 

Beberapa prasasti dan Arca peninggalan sejarah Arab Saudi abad ke-5 Masehi menarik perhatian kita dan dunia. Di abad itu, di Pulau Jawa pada masa Kerajaan Tarumanagara. Apakah telah ada hubungan dagang dan kebudayaan dengan Tarumanagara? Kita tunggu saja perjalanan bukti-bukti artefak arkeologis Arab Saudi akan mengungkap hubungan dengan negeri sekitarnya seperti negeri Ur-Irak, Persia- Iran, India, China bahkan mungkin Nusantara di awal masehi. 

 

Arab Saudi sangat raya dengan tinggalan aertefak semenjak 9000 Sebelum Masehi. Di zaman dahulu, komoditas utama perdagangan adalah Dupa. Di zaman itu, Dupa terbaik adalah 'Cendana dan Gaharu, dan kita tahu bahwa sumber alami Cendana dan Gaharu berasal dari Nusantara. Silahkan Rekan-rekan langsung dapat kunjungi Situs roadsofaArabia.sa atau Video youtubenya...



Referensi

  1. https://mt.gov.sa/ebooks/Documents/p16/ArcheologicalExcavations/Fr/ArcheologicalExcavations-Fr.pdf
  2. Roads of Arabia
  3. National Museum Saudi Arabia
Baca Juga

Sponsor