Cari

Permainan Anak-anak Tradisional Zaman Pajajaran dan Kini...


 

[Historiana] -  Permainan anak tradisional sudah lama tak terdengar gaungnya. Permainan yang pada tahun 1990-an masih eksis, kini telah terancam punah. Apalagi permainan yang pernah eksis di zaman Kerajaan Pajajaran.


Berikut ini, penulis kutip dari Naskah Lontar Sanghyang Siksa Kandang Karesian yang ditulis pada tahun 1518 M.

Hayang nyaho di pamaceuh ma: ceta maceuh, ceta nirus, tatapukan, babarongan, babakutrakan, ubang-ubangan, neureuy panca, munikeun le(m)bur, ngadu lesung, asup kana lantar,
ngadu nini;sing sawatek [ka]ulinan ma, hempul tanya.

(Bila ingin tahu permainan, seperti: ceta maceuh. ceta nirus, tatapukan, babarongan, babakutrakan,
ubang-ubangan, neureuy panca, munikeun lembur, ngadu lesung. asup kana lantar, ngadu nini:
segala macam permainan, tanyalah empul).

Di zaman Pajajaran, ahli permainan anak-anak disebut Hempul atau Empul. Nama-nama permainan yang disebutkan dalam naskah lontar tersebut, kini sudah tidak dikenali lagi. Bentuk permainan dimaksud zaman Pajajaran itu seperti apa dan apalagi cara memainkannya. Permainan anak zaman Pajajaran, kini telah punah. 

Lantas bagaimana dengan permainan tradisional tahun 90-an hingga periode sebelumnya yang pernah kita kenal? Terancam punah dengan beralihnya anak-anak bermain menggunakan gawai (gadget). Berikut ini, penulis kutip beberapa jenis permainan anak tradisional yang dikenal di Jawa Barat.

 

Permainan Anak-anak Tradisional Jawa Barat

Pérépét jéngkol

Pérépét jéngkol merupakan Lagu Permainan Sunda yang dinyanyikan oleh laki-laki atau perempuan
tiga orang, memegang tangan saling memebelakangi temannya masing-masing, kaki kanannya diangkat
ke betis dianyamkan hingga kuat.

Pérépét jéngkol
Jajahéan
Kadempét kohkol
Jéjérétéan.

Ini salah satu permainan zaman baheula atau zaman dulu. Kini hampir punah.


Ucang – Ucang Anggé

Permainan tradisional sunda ini dilakukan Orang Tua pada saat mengasuh anaknya, biasanya sang anak
duduk di punggung kaki dan diayunkan ke depan dan belakang sambil menyanyikan ;

"Ucang-ucang anggé, Mulung muncang ka papanggé,

Diudag ku anjing gedé, anjing gedé nu ki lebé,
Ari gog..gog cungunguuung …"


Permainan ini dimainkan orang tua pada anaknya ketika sang anak menangis atau sekedar memberikan
hiburan untuk putra-putri kesayangannya.

Engklek

Permainan ini menggunakan media keramik kecil atau genting dan gambar berupa petak-petak yang berbeda-beda bentuknya, pemain akan meloncat-loncat sesuai dengan peraturan yang berlaku.


Hahayaman

Dalam permainan hahayaman salah seorang akan bertindak sebagai hayam (ayam) dan seorang menjadi careuh (musang), musang akan mengejar ayam sampai tertangkap.

Permainan ini biasanya dimainkan beramai-ramai, pemain lain selain ayam dan musang akan membuat lingkaran yang berfungsi sebagai kandang atau tempat perlindungan ayam. jika ayam masuk kedalam kandang maka pemain yang membuat lingkaran harus cepat menurunkan pegangan tangannya untuk menutup kandang.

Permainan selesai kalau ayam tertangkap atau musang menyerah tidak dapat menangkap ayam. dan dilanjutkan dengan mengundi permain baru.

Ucing Sumput

Permainan ucing sumput bahasa Indonesia disebut permainan petak umpet ini, hampir semua orang saya yakin tahu dan pernah memainkan permainan jadul ini.

Anjang-Anjangan

Permainan anjang-anjangan adalah permainan anak-anak sunda yang meniru seolah-olah mereka sudah berumah tangga. biasanya dilakukan oleh perempuan tapi kadang anak laki-laki pun sering ikut memainkannya.

Bébéntengan

Dibutuhkan kecepatan, ketangkasan dan strategi yang baik untuk memainkan permainan berkelompok ini. setiap pemain harus menghindari kejaran lawan, berlari dan saling berkomunikasi untuk menangkap lawan, menyerang dan merebut benteng lawan.

Kedua tim menentukan media yang akan menjadi benteng bisa berupa pohon, tiang ataupun batu bata sesuai dengan kesepakatan dua tim. pemenang ditentukan oleh tim yang paling banyak menyentuh benteng lawan, ketika menyentuh benteng lawan biasanya pemain akan berteriak “BENTEEENG”. dan kemudian skor akan menjadi 1-0.

Gatrik

Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan kayu atau bambu berukuran sekitar 30 cm dan yang satunya berukuran lebih kecil. potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu sampai bambu itu melayang sejauh mungkin dan tidak dapat ditangkap oleh tim lain yang berjaga.

Galah Asin

Permainan Galah asin biasa dimainkan dihalaman luas, dengan membuat garis-garis seperti yang tertera dalam gambar diatas pemain harus berlari tanpa tersentuh oleh pemain lawan.


Boy Boyan/Boi-Boian

Permainan boy-boyan atau boi-boian biasanya menggunakan bola kasti atau kertas yang  dibentuk menyerupai bola dan pecahan genteng kecil (9-15 buah), permainan ini di mainkan oleh dua tim.

Cara memainkan permainan boy-boyan, pertama genteng-genteng kecil ditumpuk keatas, satu tim berperan sebagai pelempar (A) dan satu tim sebagai penjaga (B).

Oray – Orayan

Permainan Oray-orayan (ular-ularan) adalah permainan yang riang dan memadukan unsur gerakan dan suara, permainan tradisional sunda ini biasa dimainkan oleh banyak anak.

Cara Memainkan Permainan Oray-orayan; Dua orang anak saling berpegangan tangan membentuk seperti gerbang, dua orang tersebut memilih akan menjadi “bulan” atau “bintang”. (dirahasiakan dari pemain lain).

Kemudian pemain lain berbaris beruntun sambil memegang pundak orang di depannya dan maju melewati gerbang tadi. Orang paling depan disebut hulu (kepala) dan yang paling belakang disebut buntut (ekor). Setiap pemain mengikuti langkah dari si hulu ular sambil bernyayi bersama dengan syair.

Oray orayan, luar léor mapay sawah,
Entong ka sawah, Paréna keur sedeng beukah
Oray-orayan
Oray naon? Oray Bungka
Bungka naon? bungka laut
Laut naon?

lihat juga versi videonya...



Cingciripit

Cingciripit ini biasanya dilakukan oleh-anak-anak sebelum memulai permainan untuk menentukan urutan dalam bermain atau menentukan siapa yang menjadi eméng (kucing).

Cara melakukan cingciripit: Anak-anak berkumpul membentuk lingkaran, kemudian salah seorang diantara mereka (biasanya) orang yang ‘dituakan’ dalam kelompok membuka telapak tangan, kemudian satu persatu anak meletakan jarinya di tangan tersebut, mereka akan ngawih (bernyanyi) bersama dengan syair. Lirik Lagu Cingciripit:

Cing ciripit Tulang bajing kacapit
Kacapit ku bulu paré
Bulu paré sesekeutna
Jol pa dalang mawa wayang
Jrék-jrék nong, Jrék-jrék nong.

Sponsor