[Historiana] - Walaupun bahasa Latin banyak mempengaruhi bahasa yang ada saat ini, namun bahasa ini tidak digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Hal itu yang kemudian membuat bahasa Latin mati. Namun apa yang menjadi alasan dari kematian bahasa tersebut?
Ketika gereja mulai mengembangkan pengaruhnya ke Roma kuno, Latin menjadi bahasa resmi dari kekaisaran Roma. Latin menjadi bahasa komunikasi, pendidikan, dan ilmu pengetahuan internasional.
Latin saat ini dianggap sebagai bahasa yang mati, namun masih digunakan dalam beberapa konteks tertentu, meski tidak memiliki penutur bahasanya. Dalam sejarahnya, bahasa Latin tidak sepenuhnya mati setelah berubah menjadi bahasa Perancis, Spanyol, Portugis, Italia, dam Rumania.
Kelima bahasa ini menggabungkan tata bahasa dan lainnya dari bahasa Latin. Setiap bahasa berkembang sesuai dengan keadaan daerahnya masing-masing di Kekaisaran Barat Roma. Ketika kekaisaran itu jatuh, bahasa Latin pun mati, dan bahasa yang baru pun lahir.
Baca juga: Ironis.. Punahnya 14 Bahasa Daerah di Indonesia
Hal lain yang menjadi alasan mengapa Latin mengalami kematian bahasa adalah karena kerumitannya. Dengan tidak adanya kekuatan untuk mengenalkan serta standarisasi penggunaan bahasa Latin klasik, hal itu yang menyebabkan hilangnya penggunaan bahasa Latin dalam kehidupan sehari-hari.
Latin yang vulgar sendiri secara esensi merupakan bahasa ibu yang bertahan sementara, lalu tenggelam oleh bahasa lokal yang berkembang di area tersebut. Pada akhir abad ke-16, orang-orang berbeda daerah dari kekaisaran sebelumnya tak lagi saling mengerti satu sama lain. Latin pun mati sebagai bahasa yang seharusnya hidup.
Saat ini, bahasa Latin masing sering digunakan pada area teknis, terminologi medis, dan taksonomi, sebuah sistem klasifikasi spesies.
Sumber
Natgeo Indonesia