Cari

Penduduk Bumi Musnah Berkali-kali?

MahaBharata. Foto: crystalinks

Kisah Kiamat (Armagedon) sering muncul sejak lama dalam sejarah peradaban manusia. Hembusan isu Kiamat terbaru adalah Kiamat pada tanggal 29 Juli 2016. Isu yang dihembuskan oleh kalangan yang telah dicap sebagai hoax belaka. Maaf.... Tulisan ini tidak membahas hoax tersebut, tetapi mengenai adakah catatan sejarah tentang bencana besar yang memusnahkan penduduk bumi di masa lalu?


Menurut beberapa ahli yang lebih kontroversial menyatakan, bahwa pada masa lalu manusia sudah beberapa kali hampir mengalami pemusnahan massal akibat perang nuklir, perang bintang dan perang-perang besar lainnya.

Kisah perang Nuklir di zaman purba yang paling terkenal adalah Perang Bharatayudha. Kisah BharataYuda sering dianggap mitos belaka. Namun, kisah ini telah diklasifikasikan sebagai fakta sejarah oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengacu pada penemuan archelogi dari Dr Michael Crecko. Baca di: Sisa-sisa Perang Nuklir Bharatayudha.

Manusia memiliki kemampuan bertahan hidup. Hingga manusia yang dapat bertahan hidup dan berlindung (survive) hanya tersisa ribuan jiwa saja, lalu mereka kembali ke zaman batu atau “seperti” zaman prasejarah.

Kemudian terus berkembang-biak kembali menjadi jutaan dan milyaran. Lalu terjadi lagi perang besar di bumi yang menyebabkan kemusnahan massal manusia, lalu berkembang-biak lagi, begitu seterusnya selama belasan kali.

Namun tak selamanya perang besar terjadi akibat peperangan antara manusia di bumi. Menurut paneliti yang tertarik masalah Ufology, manusia juga pernah melawan makhluk-makhluk luar angkasa atau alien, dan akhirnya juga menyisakan kehancuran dahsyat di Bumi.

Perlawanan ini juga membuktikan bahwa pada masa lalu peradaban manusia di bumi telah canggih, jika tidak canggih maka tak mungkin ras manusia berani  melawan. Tapi akibat kekalahan teknologi yang jauh-jauh lebih canggih, ras manusia kalah namun berhasil untuk bertahan hidup dibawah pemukaan bumi.

Setelah beberapa dekade radiasi di permukaan bumi mulai menurun, merekapun mulai berani kembali ke permukaan dan memulai kembali peradaban ras manusia dari awal.

Menurut peneliti Ufology dan peneliti sejarah peradaban dunia yang kontroversial, peristiwa hampir punahnya ras manusia ini tak hanyak terjadi sekali, namun berkali-kali, dan manusia selalu dapat bertahan hidup walau hanya tersisa ribuan saja dan kembali memulai peradaban baru hingga suatu saat kembali maju dan canggih.

Dari penemuan-penemuan itu, Dr. Michael Creko membukukan laporan dalam 3 buku yang dicetak tahun 2006. Beberapa diantaranya: Forbidden Archaelogis, The Hidden History of Human Race, dan Human Devolution, yang isinya menentang teori Darwin, tentang evolusi manusia. Dr. Rao dari hasil karyanya memperoleh penghargaan “The World Ship Trust Award” dari PBB atas penemuan siklus kehidupan manusia yang memutus teori Darwin.

Pada awalnya, kisah-kisah inilah yang dibukukan dalam kitab Hindu dan menjadi kisah yang menarik tentang perang besar pada zaman dahulu kala ini (Armageddon). Bahkan di Indonesia saat agama Hindu masuk ke Nusantara, cerita perang ini telah menjadi budaya Indonesia terutama di Jawa dan Bali.

Budaya ini telah melekat di Indonesia hingga kini, salah satunya melalui tradisi Wayang, baik itu wayang orang atau wayang kulit bahkan wayang golek.

Cerita tentang Baratayudha tersebut tetap mengakar hingga ke generasi muda di Indonesia sebagai generasi penerus kebudayaan tua ini. Karena cara ini adalah salah satu jalan agar kisah heriok ini tetap lestari di kemudian hari.

Cara lainnya untuk melestarikan kisah ini juga dilakukan dengan penulisan buku-buku dari banyak literatur-literatur kuno di zaman Hindu. Bahkan sudah ada beberapa permainan (games) elektronik di komputer tentang kisah peperangan Ramayana dan Baratayudha ini.

Baca juga:
  1. Kerajaan Saba dan Himyar, Bukan Bangsa Arab?
  2. Menelusuri Ratu Bilkis (Balqis/Nicaule/Nakuti/Makeda/Maqueda), Kerajaan Saba
  3. 10 Fakta Menarik tentang Ratu Bilqis dari Kerajaan Saba
  4. Kerajaan Saba, Ratu Bilqis (Queen Sheba) dan Sejarahnya
  5. Queen Sheba (Ratu Shaba) dan Negeri Saba di Indonesia?



Salam
Baca Juga

Sponsor