Cari

Ngertakeun Bumi Lamba 2020



[Historiana] - Ngertakeun Bumi Lamba 2020 dilaksanakan dalam suasana batasan karena Pandemi Vovid19. Gelaran upacara adat ini dilasungkan hari Radite (Minggu), 28 Juni 2020 di Gunung Tangkuban Perahu Jawa Barat.

Acara ritual adat ini berorientasi untuk mengembalikan manusia agar memiliki sikap bijak terhadap alam semesta. Ngertakeun Bumi Lamba (NBL) 2020, sebuah acara masyarakat adat yang digelar tiap tahun. Upacara ini sebagai sebuah bentuk kearifan masyarakat berhubungan dengan alam dan digelar bertepatan dengan perjalanan matahari yang baru mulai kembali dari paling utara bumi menuju selatan, yaitu setiap bulan kapitu (ke-7) dalam hitungan surya kala kalender Sunda.

Mengutip prabunews.com, pusat upacara digelar di Gunung Tangkuban Perahu dan di 11 titik lainnya secara virtual. Terdapat 30 terkoneksi langsung dan 2 titik tidak terkoneksi langsung. Dari 11 titik yang terkoneksi langsung adalah Sumatera utara (Toba), Kalimantan timur, balikpapan, Sulawesi utara, minahasa, Bali, (tegalalang), Bali, (badung), Jatim (malang), Jatim (banyuwangi), Jateng, (gunung slamet), Jateng, (jogya), Jabar (bogor, gunung putri), Jabar, pusat (Tangkuban Parahu).

Ginanjar Akil salah seorang Pemrakarsa kegiatan NBL mengatakan bahwa tujuan digelarnya kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk mengajak masyarakat secara umum untuk senantiasa pandai mensyukuri apapun yang telah alam berikan kepada manusia, dari semua hasil bumi yang ada, baik di darat maupun di laut dan sejatinya kita harus konsisten menjaga kebaikan alam ini.

Adapun rangkaian Prosesi NBL meliputi, Mipit Amit, Pembukaan oleh sesepuh adat dilingkungan Gunung Tangkuban Parahu & kolot dari kanekes (baduy luar), Sasadu ngaramatkeun (menyampaikan kecintaan terhadap leluhur), Rajah Bubuka (memohon keselamat dalam menjalankan, menegaskan tujuan, menyadari keberadaan diri, dan rasa terimakasih), Rajah Pamunah (memohon ampunan, meminta kebaikan), dan Seba saji ka kawah.

Kita tentunya sangat berbangga dengan nilai-nilai leluhur bangsa ini yang senantiasa penuh dengan sikap kearifan baik ucap maupun langkah dan hal ini masih menjadi bagian dari gerak dan gaya hidup sebagian warga masyarakat yang menjungjung nilai luhur tersebut.

Harus diyakini bahwa upaya untuk menjauhkan bangsa ini dari nilai-nilai luhur budaya, adat dan ajaran akan tetap masif dilakukan karena dengan berhasilnya masyarakat dijauhkan dari nilai-nilai tersebut maka kekuatan dan pondasi kesatuan bangsa akan semakin rapuh.

Sumber: "Ngertakeun Bumi Lamba 2020, Eksistensi Ritual Nilai-Nilai Luhur Masyarakat Adat" Prabunews.com Diakses 1 Juli 2020.

Sponsor