Cari

Sistem Kepercayaan Mesir Kuno | Sejarah Dunia

Dewa-dewi Mesir Kuno. SUmber: realmofhistory.com

[Historiana] - Tahap-tahap awal mitologi Mesir kuno agaknya dipengaruhi oleh lingkungan alam dan peristiwa-peristiwa yang memengaruhi Mesir sendiri. Misalnya, pola siklus matahari dan pola musiman banjir Nil (yang memperkaya tanah) memainkan peran penting mereka dalam menetapkan air dan matahari sebagai simbol kehidupan. Inti yang sangat geografis dari peradaban Mesir kuno - Delta Sungai Nil yang subur, dikelilingi oleh tanah dan gurun yang gersang (dihuni oleh kelompok perampok dan pengembara pinggiran). Terinspirasi oleh skenario real-time ini, orang Mesir menganggap tanah mereka sebagai surga bagi stabilitas yang tenang, yang pada gilirannya dikelilingi oleh petak-petak bidang tanpa hukum - dengan demikian pada dasarnya menciptakan trikotomi ketertiban, kekacauan, dan pembaruan; tema yang merupakan bagian integral dari dewa dan dewi Mesir kuno.

Di sisi lain, peristiwa bersejarah juga berperan dalam 'membentuk' para dewa dan dewi Mesir pada akhir Periode Predinastik, sekitar 3100 SM. Ini adalah zaman ketika para fir'aun Mesir menyatukan baik wilayah Atas maupun Bawah, yang pada gilirannya menjadikan raja-raja semacam itu sebagai fokus sanjungan dalam konteks keagamaan. Lebih jauh, perkembangan sejarah tidak linier, dan karena itu banyak dewa-dewa Mesir berevolusi (dan bergabung) menjadi entitas dan aspek varian, yang mencerminkan preferensi kelas penguasa pada periode tersebut. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor ini, mari kita melihat lima belas dewa dan dewi Mesir kuno yang harus Anda ketahui

Sistem kepercayaan Mesir kuno adalah polytheisme. Artinya, menyembah banyak dewa-dewi. Bangsa Mesir mengenal sekitar 2000 dewa-dewi. Ada dewa-dewi yang bersifat nasional, artinya disembah seluruh rakyat Mesir Kuno. Ada pula dewa-dewi yang bersifat lokal, artinya disembah rakyat Mesir dan kalangan tertentu dan di wilayah tertentu saja.

Dewa-dewi yang disembah secara nasional ternyata berbeda dari masa kerajaan yang satu ke masa kerajaan yang lain. Pada masa Kerajaan Mesir Tua, pemujaan utama terarah kepada Re, dewa matahari. Untuk memuja Re, bangsa Mesir Kuno membangun kuil di Heliopolis. Pada masa Kerajaan Mesir Pertengahan, pemujaan utama terarah kepada Osiris, dewa hakim di alam baka. Kemudian, pada masa Kerajaan Mesir Baru, pemujaan utama terarah kepada Dewa Amun, raja para dewa. Dewa tersebut sering disembah bersama dewa matahari sehingga digabung menjadi Dewa Amun-Re.

Pembaharuan keagamaan pernah terjadi saat Amenhotep IV  memerintah, semasa Kerajaan Mesir Baru. Raja itu mengubah agama Mesir yang polytheis menjadi monotheis. Meskipun ditentang kalangan pendeta Amun-Re, ia menciptakan ibadah kepada satu dewa, yakni Aten, yang dilambangkan dengan cakram matahari. Dewa-dewi lain dianggap tidak ada. Namun, setelah raja tersebut meninggal, ibadah kembali terarah kepada Amun-Re dan dewa-dewi lainnya.

Dewa-dewi Mesir :
  1. Nun - Dewa Mesir purba yang terkait dengan massa berair yang merupakan sumber dari semua aspek keberadaan ilahi dan duniawi.
  2. Amun-Ra - Kombinasi dua dewa Mesir Amun dan Ra, dengan demikian melambangkan kekuatan angin yang tak terlihat dan keagungan matahari yang terlihat.
  3. Hathor - Dewi 'Sapi' Mesir yang baik hati yang terkait dengan masalah cinta dan kesehatan wanita.
  4. Bastet / Sekhmet - Bastet dihormati sebagai dewi cinta, kesuburan, kegembiraan, tarian, wanita, dan rahasia Mesir yang penuh kebajikan. Sekhmet, alter-egonya, dipanggil sebagai dewa singa betina pejuang yang melindungi Firaun.
  5. Maat - Dewi kebenaran, keadilan, dan tata tertib Mesir.
  6. Ptah - Dewa pencipta Mesir dengan kemampuannya yang memberi hidup - dianggap sebagai dewa pelindung para pematung, pelukis, pembangun, dan pengrajin lainnya.
  7. Isis - Dewi Mesir dihormati sebagai ibu ilahi para raja dan sering dikaitkan dengan sihir.
  8. Osiris - Dewa 'Mati' Mesir dianggap sebagai tuan dan hakim dunia bawah.
  9. Horus - Dewa 'Falcon' Mesir yang terkait dengan langit dan peperangan.
  10. Set - Dewa Mesir yang mewakili kegelapan, sering dikaitkan dengan gerhana, badai, dan guntur.
  11. Anubis - Dewa 'Serigala/Jackal' Mesir, dianggap sebagai pelindung kuburan, penuntun jiwa-jiwa di akhirat, dan dewa pelindung para pembalsem.
  12. Thoth - Dewa 'Ibis' Mesir yang terkait dengan penulisan, sihir, kebijaksanaan, dan bulan.
  13. Taweret - Dewi ‘Kudanil bangsa Mesir kuno ini dianggap sebagai pelindung ilahi wanita dan anak-anak dan terkait dengan melahirkan.
  14. Aten - Dewa monoteistik Mesir yang mempersonifikasikan cakram matahari.
  15. Khepri - Dewa 'Beetle' Mesir sering dianggap sebagai personifikasi matahari pagi.
Selanjutnya, kepercayaan Mesir Kuno tidak dapat dilepaskan dari tradisi pengawetan jenazah mummi. Tradisi itu memperlihatkan kepercayaan Mesir Kuno bahwa orang yang telah mati akan hidup abadi asalkan raganya tetap utuh. Mummi yang terkenal antara lain jenazah Tutankhamun, firaun dan masa Kerajaan Mesir Baru, yang ditemukan oleh arkeolog Inggris pada tahun 1922.

Sumber:

  1. hariansejarah.id
  2. realmofhistory.com
Baca Juga

Sponsor