[Historiana] - Nama Sundaland atau Sundalandia atau paparan Sunda (istilah Malaysia) sudah sangat dikenal di seluruh dunia. Kenapa benua yang tenggelam di Asia Tenggara dinamakan Sundaland?. Apakah benar nama ini terkait dengan peran Indonesia yang penting sejak zaman es?
Penulis buku"Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara", Stephen Oppenheimer, yang penulis kutip dari detikcom mengatakan kalau Sundaland adalah nama yang sudah diakui di dunia. Sundaland untuk menyebut paparan benua yang sebagian tenggelam di Asia Tenggara yaitu Indonesia dan sekitarnya.
"Sundaland sudah menjadi istilah geologis. Istilah ini sudah lama," kata Oppenheimer di sela-sela diskusi "Reinventing Sunda" di Hotel Salak, Bogor tahun 2010.
Oppenheimer maklum kalau orang Indonesia akan memahami Sundaland sebagai Jawa Barat. Namun Sundaland untuk ahli geologi adalah sebuah paparan benua.
"Saya tidak tahu kenapa yang dipilih namanya adalah Sunda, bukan pulau lain di Indonesia," jelas dia.
Baca juga: Sundaland adalah Atlantis yang Hilang
"Saat Portugis menjelajah sampai Indonesia, mereka membuat peta. Karena di Jawa sudah ada kerajaan Sunda, semua wilayah disebut Sundaland," kata Adjat.
Peta ini adalah peta ilmiah untuk perkembangan ilmu geografi di Eropa. Peta inilah yang diperkenalkan kepada ilmuwan Eropa.
"Semua pakai nama Sunda. Ada pulau Sunda Besar, Sunda Kecil, sampai Laut Sunda," jelas dia.
Oleh karena itu, Asia Tenggara dalam istilah geografi dan geologi disebut Sundaland. Barulah perkembangan zaman memberikan nama Indonesia, Malaysia, dan seterusnya.
"Tapi kalau bicara geologis, tetap Sundaland," tutup Adjat.
Jawa Besar (Java La Grande)
Jawa Besar atau Java la Grande, Pulau Terbesar Di Dunia Menurut Marco Polo. Konon. Java la Grande tersebut adalah Pulau Jawa. Munculnya nama tersebut dalam peta telah menjadi misteri.Peta "Java La Grande," adalah sebuah "benua imajiner" yang tertera dalam peta. Nama 'benua' Java la Grande mengundang perhatian. Peta itu adalah suatu wilayah yang tak dikenal. Karena wilayah ini tidak pernah ada, tetapi dipetakan. Peta hasil konstruksi abad pertengahan sebagai konsep dari antipoda, mode untuk menyeimbangkan benua, karena peta di dunia dipenuhi daratan hanya di bagian utara, sehingga secara teoritis di bagian selatan juga harus seimbang. Artefak kartografi Eropa modern awal dipercayai dalam kurun waktu yang cukup lama.
Baca juga: Java La Grande: Misteri Pulau Jawa Besar Menurut Marcopolo
Ketika Matteo Ricci memetakan wilayah dunia pada 1607, salinan peta Ortelian mencakup "Guinea" sebagai tempat yang tidak dipelajari atau dikenal oleh orang Eropa, dan mungkin sebuah pulau independen atau melekat pada kutub selatan. –Tetapi tidak diketahui dihuni, dan sedikit informasi tentang benua itu. Dalam hal ini, Guinea tetap menjadi asing di zaman penemuannya, dan tempat kosong yang agak langka di peta dunia Matteo Ricci.
![]() |
Pulau Jawa memanjang hingga ke kutub dalam penggambaran Marco Polo |
Dia adalah kartografer pertama yang berpendapat bahwa pada awalnya benua menjadi satu dan kemudian berpisah untuk memenuhi bentuknya yang sekarang.
Karena kurangnya informasi dari penjelajah, Ortellius menampilkan pulau Jawa bundar dengan selatan cembung. Bahkan di peta pulau Jawa sekitar dua kali lebih luas dari Kalimantan.