[Historiana] - oleh Alam Wangsa Ungkara || Melanjutkan penelusuran kerajaan Sindangkasih Majalengka sebelumnya, ditemukan sumber otentik dari masa kolonial. Beberapa tulisan sebelumnya, penulis telah memberikan bukti-bukti otentik dari catatan kolonial Belanda bahwa yang dimaksud "Sindangkasih" tepatnya Regent Sindangkasih atau Kabupaten Sindangkasih adalah Kota Majalengka sekarang ini - bukan di Cirebon (dalam definisi sekarang).
Dalam buku "Handleiding bij de Beoefening der Land- en Volkenkunde" yang ditulis J. J. de Hollander, terbitan tahun 1861, bahwa Majalengka adalah Sindangkasih. Serta dari buku "On the Occasion of His Depparture from Java" Terbitan London tahun 1817
menyebutkan Tumung'gung (Tumenggung) Yogaweswa sebagai Regent (Bupati)
Sindangkasih.
Ada lagi temuan menarik yang penulis dapati bahwa pada tahun 1810 dalam buku "The 1822 Collection And The Private Collection" karya Blagden, C. O adalah buku terjemahan dari bahasa Belanda yang pada halaman 75 menuliskan:
![]() |
Ticosso/Chi Koso adalah Cigasong? |
Risalah Konferensi yang diadakan pada hari Jumat pagi tanggal 14 Desember 1810 di Garden House di Tankiel [=Tangkil], Cheribon mempersembahkan Landdrost M, Waterloo Yang Mulia tiga Sultan Rykshestierder [=perdana menteri/ pribumi], Distrik Tommongon [= Tumenggung] dari Talaga [=Telaga], Penjaloe [=Penjalu], Tjicosso [=Chi Koso ?], Koningang [=Kuningan], Lengaajatie [?], & Raja Galoe [=Galuh], seperti halnya di Eropa ada Panglima Djayang Sekars Eropa [=jayeng sekar, polisi pribumi], T. L, Detelle dan kedua pengawas perkebunan kopi, T Meijer & G. Bois. Oleh M. Waterloo, Sebuah konferensi lebih lanjut tentang hal yang sama... Diterjemahkan dari bahasa Belanda.
Menariknya adalah nama Tjikosso/Chi Koso yang oleh penyadur buku ini diberi tandatanya. Mungkin penulis mempertanyakan kemungkinan salah tulis, seperti terdapat juga pada halaman lainnya. Penulis teringat dengan Cigasong (Tjigassong). Mungkinkah Tjikosso/Chi Koso adalah Cigasong? lalu bagaimana hubungannya dengan Sindangkasih? Seperti ditulis di bagian atas (tahun 1817) bahwa pembagian wilayah (distrik Cirebon) terdiri dari: Ciamis, Gobang dan Losari, Kuningan, Linggarjati, Sindangkasih, Rajagaluh, Talaga, Panjalu dan Bangawan. Sedangkan pada tahun 1810 tidak menyebut distrik Sindangkasih, namun Tjikosso/Chi Koso sama dengan Cigasong?
Bila kita kroscek dengan nama-nama Tumenggung sebagai pemimpin Sindangkasih adalah Tumenggung Yogaweswa dan Natakaria/Natakarya yang konon lungguh di Cigasong Majalengka, maka bisa kita persepsikan bahwa nama Tjicosso / Chi Koso adalah Cigasong. Jadi Distrik Sindangkasih berpusat di Cigasong? Yang jelas nama Yogaweswa dan Natakaria terkait erat dengan Sejarah Cigasong Kabupaten Majalengka. Sejarahnya Kerajaan Sindangkasih kemudian disatukan dengan Talaga, Rajagaluh dan Jatiraga menjadi Kabupaten Majalengka pada 11 Februari 1840.
Referensi
- Blagden, C. O. 1916. "The 1822 Collection And The Private Collection" - Mackenzie Collection. Oxford University press. Koleksi digitallibraryindia; JaiGyan berbahasa Inggris dari archive.org Diakses 27 Oktober 2021.
- Hollander, J. J. de 1861. "Handleiding bij de Beoefening der Land- en Volkenkunde"
- 1817. "On the Occasion of His Depparture from Java." London: Cox and Baylis.