[Historiana] - Prasasti merupakan bukti sumber tertulis pada zaman dahulu. Prasasti pada umumnya berisikan informasi tertulis dan merupakan peringatan peringatan yang dibuat oleh para raja untuk daerah kekuasaannya. Saat ini masyarakat sudah lebih maju dan modern, seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan prasasti pun mulai bergeser. Masyarakat sudah tidak lagi menggunakan batu atau logam sebagai media tulis mereka seperti halnya pada zaman dahulu di mana manusia membuat suatu cerita atau memberikan informasi dengan menggunakan media batu atau logam.
Prasasti yang Ada di Indonesia Prasasti yang berada di Indonesia dapat dikategorikan berdasarkan aksara yang di gunakan, yaitu Prasasti yang bertuliskan aksara Palawa, Contohnya adalah: Prasasti Batu Tulis Bogor.
Baca juga:
Prasasti Kerajaan Pajajaran ini dikenal dengan Prasasti Batu Tulis Bogor. Prasasti Batu Tulis di buat oleh putra Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) yang bernama Surawisesa. Prasati tersebut dibuat pada tahun 1533 Masehi. Prasasti tersebut dibuat dengan maksud memperingati wafatnya Prabu Siliwangi (1521 M) setelah 12 tahun meninggal. Selain untuk memperingati wafatnya Prabu Siliwangi prasasti ini dibuat sebagai bentuk penyesalan Prabu Surawisesa karena tidak mampu mempertahankan keutuhan wilayah Pajajaran yang diamanatkan padanya, karena mengalami kekalahan pada saat perang dengan kerajaan Cirebon. Prasasti Batu Tulis juga menceritakan tentang keberhasilan Sri Baduga Maharaja dalam membangun daerahnya diseputar Pakuan Pajajaran (Maemunah, 2009).
Tujuan utama pembuatan batu bertulis ini ialah untuk upacara agama, agar kesaktian Sri Baduga Maharaja yang dianggap bersemayan dalam Lingga (Lambang Kesuburan) tanda kekuasaanya mampu melindungi negara yang diancam musuh (Maemunah, 2009). Prasasti Batu Tulis terbuat dari batu terasit, batu ini berisi tulisan Palawa dan berbahasa Sansekerta (Maemunah, 2009). Gambar di bawah ini adalah Prasasti Batu Tulis Bogor.
Tujuan utama pembuatan batu bertulis ini ialah untuk upacara agama, agar kesaktian Sri Baduga Maharaja yang dianggap bersemayan dalam Lingga (Lambang Kesuburan) tanda kekuasaanya mampu melindungi negara yang diancam musuh (Maemunah, 2009). Prasasti Batu Tulis terbuat dari batu terasit, batu ini berisi tulisan Palawa dan berbahasa Sansekerta (Maemunah, 2009). Gambar di bawah ini adalah Prasasti Batu Tulis Bogor.
Tulisan yang terpahat pada batu tersusun dalam 9 baris tulisan Palawa. Adapun bunyi dan arti dari prasasti tersebut dalam tiap barisnya, yaitu:
- Wangna Pun Ini Sasakala Prabu Ratu Purane Pun Diwastu: Wangna pun (ini tanda peringatan bagi Prabu almarhum dinobatkan)
- Diya wingaran Prebu Guru Dewata Prana Diwastu Diya Dingaran Sri: (Dia bernama Prabu Guru Dewata Prana dinobatkan lagi dia dengan nama Sri)
- Baduga Maharaja Ratu Haji Di Pakuan Pajajaran Sri Baduga Ratu De-: (Baduga Maharaja Ratu Haji dipakwan Pajajaran Sri Sang Ratu De-)
- Wata Pun Ya Nu Nyusuk Na Pakuan Diya Anaka Rahyang Dewa Nis-: (Wata dialah yang membuat parit pakwan dia anak sang yang Dewa nis-)
- Kala Sang Sida Mokta Di Guna Tiga Incu Rahyang Niskala Wastu: (Kala yang mendiang di guna tiga cucu rahyang niskala wastu)
- Kancana Sang Sida Mokta Ka Nusa Larang Ya Siya Nu Nyiang Sakaka-: (Kancana yang mendiang ke nu salarang dialah yang membuat tanda pe-)
- La Gugunungan Ngabalay Nyian Sanghyang Talaga: (Ringatan gugunungan, membuat teras di lereng bukit membuat hutan samida, telaga)
- Rena Maha Wijaya Ya Siya pun I Saka Panca panda: (Rena maha wijaya ya dialah itu dalam tahun saka lima li-)
- Wa Emban Bumi: Ma empat satu (1455), dalam tahun masehi 1533