Cari

Ketentuan Pakaian Sebelum Zaman Jepang


 

[Historiana] - Pada buku Tatakrama Oerang Soenda karangan R. Satjadibrata yang terbit tahun 1946 (terbitan pertama 1943) terdapat bahasan yang berisi ketentuan berpakaian orang Sunda yang dianggap baku saat itu. Subbab tersebut mengetengahkan ketentuan itu dengan maksud agar ada garnbaran secara
jelas dan lengkap. Bagian yang membahas soal tersebut dimuat di bawah ini:

Pakaian kaum laki-laki yang dianggap pantas pada saat itu ialah (1) bendo, jas (tutup atau bukaan berdasi), kain poleng Sunda, dan terompah atau selop; (2) bendo, jas (tutup atau bukaan berdasi), kain kebat, dan terompah atau selop tanpa kaos kaki; dan (3) bendo, jas (tutup atau bukaan berdasi), pantalon (celana panjang), dan sepatu tanpa kaos.

Adapun pakaian untuk kaum perempuan ialah kebaya, kain, selop, dan karembong (selendang). Sedang rambutnya biasa dibentuk menjadi sanggul yang nama atau jenisnya bermacam-macam.

Selain pakaian yang disebutkan di atas, terdapat pula jenis pakaian lain yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang. Seorang jurutulis di kabupaten, umpamanya mempunyai pakaian khusus jika ia dipanggil untuk menghadapi kangjeng dalem (bupati), yaitu harus mengenakan pakaian berwarna hitam.

Demikian pula jika anggota masyarakat lainnya akan menghadap pembesar, ada tatakrama dan cara berpakaian tersendiri. Seseorang yang berpangkat rendah tidak akan berani memakai terompah, apalagi sepatu, jika ia menghadap pembesar. Kalaupun dari rumah ia mengenakan terompah, maka ketika sampai di halaman rumah yang ditujunya akan segera dicopotnya, lalu dijinjing. Selain itu orang yang akan menghadap pembesar tidak akan berani mengenakan pantalon atau tanpa ikat kepala (bendo). Bahkan jangankan ketika menghadap pembesar, dalam kehidupan sehari-hari pun orang yang tanpa mengenakan tutup kepala dianggap kurang sopan, kecuali anak-anak.

Untuk kaum perempuan, pemakaian karembong pada saat itu menandakan bahwa ia seorang perempuan sopan dan jelas statusnya. Sedangkan wanita yang tanpa karembong dianggap wanita murahan. 


Sumber: Jane Benny S, Cornellia, Dra., et all. 1987/1988. Pakaian Tradisional Jawa Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI
Baca Juga

Sponsor